Menjelang penutupan tahun 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih memiliki potensi penguatan. CSA Institute memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran yang lebih realistis di angka 8.100 hingga 8.600 pada akhir tahun ini.
Presiden Direktur CSA Institute, Aria Santoso, menyatakan bahwa valuasi saham emiten besar di Indonesia saat ini masih menarik. “Potensinya ada untuk mencapai 9.000 tetapi secara realistis, analis melihat kisaran 8.100-8.600 sebagai target yang paling mungkin dicapai,” ungkap Aria saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Faktor Pendorong Penguatan IHSG
Beberapa faktor mendasari ekspektasi positif terhadap IHSG menjelang akhir tahun. Pertama, stabilitas politik yang semakin kondusif setelah transisi pemerintahan membantu mengurangi ketidakpastian pasar. Kedua, kepastian arah kebijakan pemerintah semakin jelas dengan dimulainya implementasi program pembangunan baru.
Aria menambahkan, “Uncertainty-nya sudah berkurang. Political unrest mereda, program pemerintah berjalan dan itu membuat pelaku pasar lebih tenang.” Kepercayaan investor menjadi kunci utama yang mendorong optimisme pada pasar modal Indonesia.
Potensi Sektor Unggulan
Penilaian valuasi saham emiten berkapitalisasi besar juga menjadi pendukung utama pergerakan IHSG. Sector-sektor utama yang menjadi tulang punggung indeks masih menunjukkan prospek yang menjanjikan. Investor cenderung mengincar saham sektor keuangan, infrastruktur, dan konsumer yang fundamentalnya tetap kokoh.
Kombinasi antara stabilitas domestik dan pemulihan kepercayaan pasar global diyakini menjadi pijakan yang kuat bagi penguatan IHSG tahun ini. Pasar modal terlihat lebih siap memasuki fase akhir tahun dengan sentimen yang positif.
Perkiraan Target IHSG hingga Akhir 2025
Berikut ini adalah target level IHSG menurut analis CSA Institute:
- Target realistis: 8.100 – 8.600
- Target optimistis: hingga 9.000 (jika mendapatkan sentimen positif berkelanjutan)
Pergerakan indeks masih memiliki ruang untuk tumbuh pada rentang tersebut, terutama bila faktor-faktor makroekonomi dan politik tetap mendukung. Investor perlu memantau kebijakan fiskal dan moneter pemerintah yang terus dijalankan untuk memastikan kesinambungan pertumbuhan pasar modal.
Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar disarankan tetap disiplin dalam memilih saham dan memperhatikan dinamika global yang dapat memengaruhi sentimen investasi. Dengan landasan fundamental yang kuat, IHSG berpeluang mengakhiri tahun 2025 dengan capaian yang cukup memuaskan.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





