PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan pencapaian signifikan dalam penyaluran kredit korporasi sepanjang tahun 2025. Total kredit korporasi yang disalurkan mencapai lebih dari Rp557 triliun, meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kredit korporasi tersebut menyumbang sekitar 32% dari total kredit yang dimiliki Bank Mandiri. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, M. Rizaldi, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit ini didukung oleh tiga sektor utama.
Sektor jasa pertambangan menjadi kontributor terbesar dengan portofolio sebesar Rp86 triliun. Disusul oleh sektor perkebunan yang mencapai Rp69 triliun dan pembiayaan untuk infrastruktur jalan senilai Rp45 triliun.
Ketiga sektor ini menjadi pilar utama dalam menopang struktur industri nasional dan menjadi fokus utama dalam ekspansi bisnis korporasi Bank Mandiri. Selain kredit modal kerja, pembiayaan investasi juga menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Kredit investasi Bank Mandiri melampaui Rp254 triliun, tumbuh 42% secara tahunan. Pertumbuhan ini menegaskan peran strategi investasi dalam memperkuat portofolio pembiayaan korporasi bank.
Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) di segmen korporasi mencapai Rp324 triliun. Komposisi Dana Pihak Ketiga ini didominasi oleh CASA sebesar 81% atau setara lebih dari Rp262 triliun.
Kualitas aset segmen korporasi tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di level 0,38%. Sementara itu, cost of credit berhasil turun ke posisi 0,07%, menunjukkan manajemen risiko yang efektif.
Pendapatan bunga dari segmen korporasi tercatat sebesar Rp27 triliun, tumbuh 10% secara tahunan. Nett interest income dari segmen ini mencapai Rp10 triliun dan menyumbang 36% dari total laba konsolidasian Bank Mandiri.
Selain kredit korporasi, Bank Mandiri juga aktif menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM. Hingga Oktober 2025, penyaluran KUR mencapai Rp38,11 triliun kepada lebih dari 329 ribu pelaku UMKM.
Penyaluran KUR tersebut sudah mencapai 92,96% dari target Bank Mandiri di tahun 2025 sebesar Rp41 triliun. Sektor produksi mendominasi penyaluran KUR dengan porsi 61,47% atau sekitar Rp23,43 triliun.
Rincian sektor produksi yang disalurkan KUR antara lain sektor pertanian mencapai Rp11,93 triliun, sektor jasa produksi Rp8,13 triliun, sektor industri pengolahan Rp2,82 triliun, dan sektor perikanan Rp523 miliar. Hal ini memperkuat peran KUR dalam meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing UMKM.
Sejak program KUR diluncurkan pada 2008, total penyaluran KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp300,52 triliun bagi 3,56 juta debitur di seluruh Indonesia. Realisasi tersebut turut mendukung pengembangan ekonomi nasional secara inklusif.
Pada kuartal III/2025, Bank Mandiri juga mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp37,7 triliun. Total aset konsolidasi sampai September 2025 meningkat 10,3% menjadi Rp2.563 triliun.
Kinerja segmen korporasi yang solid ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri tetap menjadi motor utama dalam bisnis pembiayaan nasional. Strategi fokus pada sektor-sektor utama serta pengelolaan risiko yang baik menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan kredit.
Baca selengkapnya di: finansial.bisnis.com





