Depo Bangunan Raih Penjualan Rp 2,11 Triliun hingga Kuartal III-2025, Naik 4,1%

Shopee Flash Sale

Kinerja Penjualan Depo Bangunan hingga Kuartal III-2025

PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,11 triliun hingga kuartal III-2025. Angka ini mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan penjualan tersebut didorong oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 7,5 persen menjadi 1,63 juta transaksi. Presiden Direktur DEPO, Kambiyanto Kettin, menyatakan bahwa permintaan bahan bangunan ritel tetap stabil meski kondisi ekonomi menantang.

Ekspansi Gerai dan Perkuatan Kanal Digital

Hingga saat ini, DEPO telah mengoperasikan 17 gerai, termasuk pembukaan gerai baru di Pekanbaru dengan luas 2.200 meter persegi pada 29 November 2025. Perusahaan fokus menjaga ketersediaan barang, memperluas produk house brand, dan meningkatkan efisiensi operasional agar konsumen mendapatkan layanan optimal.

Rencana perusahaan ke depan adalah membuka tiga gerai baru pada tahun 2026. Wakil Presiden Direktur DEPO, Henryanto Komala, menambahkan bahwa ekspansi gerai menjadi motor utama pertumbuhan bisnis di pasar daerah yang masih memiliki potensi besar.

Pertumbuhan Penjualan Online

Penjualan online DEPO juga tumbuh signifikan mencapai Rp289,74 miliar pada periode tersebut, melonjak 37,7 persen secara tahunan. Kontribusi penjualan online ini mencapai 13,7 persen dari total penjualan, menunjukkan tren digitalisasi konsumen bahan bangunan yang semakin kuat.

Direktur DEPO, Amanda Grace Kettin, menyampaikan bahwa DEPO fokus membangun pengalaman omnichannel yang konsisten untuk pelanggan. Integrasi antara gerai fisik, platform e-commerce, dan layanan chat commerce akan semakin diperkuat.

Profitabilitas dan Marjin Keuangan

DEPO berhasil membukukan laba kotor Rp417,03 miliar, tumbuh 7,2 persen dibandingkan periode sebelumnya, dengan marjin kotor sebesar 19,8 persen. Namun, laba bersih sebesar Rp50,42 miliar atau 2,4 persen dari penjualan menurun 11,2 persen akibat kondisi pasar yang semakin ketat.

Perusahaan memperkirakan marjin laba bersih akan tetap stabil hingga akhir tahun 2025. Strategi pengembangan produk house brand berhasil memperkuat marjin kotor, dan DEPO berencana memperluas variasi produk sambil menjalin kerja sama lebih erat dengan mitra pemasok.

Aset dan Struktur Keuangan

Per September 2025, total aset DEPO mencapai Rp2,291 triliun dengan ekuitas Rp1,331 triliun, meningkat 4,8 persen secara tahunan. Belanja modal diproyeksikan sebesar Rp118 miliar untuk mendukung ekspansi gerai dan peningkatan infrastruktur operasional.

Kambiyanto Kettin menegaskan bahwa penguatan sistem operasional dan disiplin penerapan prosedur standar adalah kunci bagi skalabilitas bisnis ritel besar seperti DEPO. Dengan fondasi yang semakin kuat, perusahaan optimistis dapat menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang di sektor bahan bangunan.

Fokus DEPO pada Pelayanan dan Inovasi

DEPO terus menjaga ketersediaan produk dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan juga memperkuat layanan digital demi memenuhi kebutuhan konsumen yang berubah. Strategi ini dinilai penting untuk mempertahankan daya saing dan mendorong pertumbuhan penjualan di masa depan.

Perusahaan memperlihatkan sinergi antara ekspansi fisik dan digital yang sehat. Investasi dalam pengembangan gerai dan kanal online diharapkan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh wilayah operasional DEPO.

Dengan pencapaian penjualan dan laba yang solid, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk siap menghadapi tantangan ekonomi ke depan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri ritel bahan bangunan Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button