Perbanas Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5% Meski Sumatra Dilanda Banjir, Ini Alasannya

Perbanas tetap optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh sekitar 5% sepanjang tahun 2025 meski beberapa wilayah di Sumatra dilanda banjir. Bencana alam tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran karena Sumatra selama ini merupakan penyumbang PDB nasional terbesar kedua.

Sumatra menyumbang sekitar 22% dari total Produk Domestik Bruto nasional pada kuartal II/2025, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Wilayah ini meliputi provinsi Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat yang sedang terdampak banjir signifikan. Sedangkan Pulau Jawa masih menjadi pusat pertumbuhan utama dengan capaian 5,24% pada kuartal yang sama.

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbanas, Aviliani, menyampaikan bahwa bencana di Sumatra berpotensi mengoreksi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, kontribusi daerah lain yang tidak terdampak tetap cukup kuat untuk menutupi pelemahan tersebut. “Target pertumbuhan 5% masih memungkinkan meskipun sebelumnya diperkirakan 5,2%,” ujarnya.

Perbanas juga menyoroti dampak bencana terhadap sektor keuangan, khususnya debitur yang terkena kerugian. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan pendalaman dan verifikasi data dampak kredit macet yang mungkin terjadi akibat banjir. Berbagai langkah kebijakan disiapkan untuk menjaga stabilitas sektor perbankan.

Ketua Umum Perbanas, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa perbankan sedang mengumpulkan data terkait portofolio kredit yang terdampak. “Ini termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit konsumtif, dan kredit pemilikan rumah,” jelasnya. Penyesuaian perlakuan kepada debitur akan dilakukan sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami.

OJK sendiri telah mengeluarkan regulasi relaksasi kredit bagi debitur terdampak bencana untuk meringankan beban. Kebijakan ini memastikan bahwa nasabah yang kesulitan membayar tidak langsung dikenakan penagihan keras. “Kami mengikuti imbauan pemerintah agar tidak membebani debitur yang sedang mengalami kesulitan,” ujar Hery.

Dari sisi ekonomi regional, posisi Sumatra sebagai penyumbang PDB yang signifikan membuat banjir menjadi perhatian serius. Namun pertumbuhan tetap ditopang kuat oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. DKI Jakarta menyumbang sekitar 1,45% PDB nasional, Jawa Timur 1,33%, dan Jawa Barat 1,20%.

Secara keseluruhan, meski bencana di Sumatra memberikan tekanan terhadap ekonomi kawasan tersebut, fundamental ekonomi nasional masih mampu bertahan. Kuatnya kontribusi daerah lain yang kondisinya relatif stabil menjadi faktor penopang penting bagi pencapaian target pertumbuhan.

Berikut poin utama terkait optimisme Perbanas terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2025:
1. Sumatra menyumbang 22% PDB nasional, namun terdampak banjir parah.
2. Pulau Jawa tetap menjadi kontributor utama dengan pertumbuhan 5,24% kuartal II/2025.
3. Target pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan berada di sekitar 5%, menurun sedikit dari proyeksi awal 5,2%.
4. OJK bersama perbankan sedang melakukan pendataan kredit terdampak serta memberikan relaksasi bagi debitur yang mengalami kesulitan.
5. Penyesuaian perlakuan kredit dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan yang dialami debitur.

Seiring waktu, langkah ini diharapkan bisa meminimalisir dampak ekonomi dari banjir besar yang menimpa wilayah Sumatra. Peran aktif otoritas dan perbankan menjadi kunci menjaga stabilitas sekaligus mendukung pemulihan ekonomi daerah yang terdampak. Ekonomi nasional tahun ini diyakini masih tumbuh solid meski bencana alam sempat mengganggu.

Baca selengkapnya di: finansial.bisnis.com
Exit mobile version