Wall Street mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Kamis (18/12/2025). Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang bernuansa teknologi menurun ke level terendah dalam tiga minggu terakhir.
Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap sektor teknologi yang terbebani oleh utang besar untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI). Ketakutan ini menekan sentimen pasar dan mendorong investor untuk menahan risiko lebih tinggi.
Pergerakan Indeks Utama
Indeks Dow Jones Industrial Average menurun sebesar 228,29 poin atau 0,47% ke posisi 47.885,97. Indeks S&P 500 turun 1,16% atau 78,83 poin ke angka 6.721,43. Nasdaq Composite mengalami koreksi lebih dalam, turun 1,81% (418,14 poin) ke level 22.693,32.
Menurut Ross Mayfield dari Baird Private Wealth Management, permasalahan utama berasal dari tingginya belanja modal dan pengeluaran berulang dalam pengembangan AI, dengan OpenAI sebagai fokus utama kekhawatiran pasar.
Sektor Energi Berbalik Menguat
Sementara sektor teknologi melemah, sektor energi menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan harga minyak global. Hal ini dipicu oleh kebijakan Presiden AS Donald Trump yang membatasi akses kapal tanker minyak terhadap Venezuela yang terkena sanksi.
Saham perusahaan energi besar seperti ConocoPhillips dan Occidental Petroleum melonjak lebih dari 4%. Kondisi ini memberikan sentimen penyeimbang di tengah tekanan di sektor teknologi.
Aktivitas Saham di Bursa
Di New York Stock Exchange (NYSE), jumlah saham yang turun lebih banyak dibanding yang naik dengan rasio 1,5 banding 1. Terjadi 135 saham mencapai harga tertinggi baru sementara 104 mencatatkan harga terendah baru.
Nasdaq menunjukkan dominasi saham turun dengan 3.162 saham mengalami penurunan dan hanya 1.496 saham naik, menghasilkan rasio 2,11 banding 1. Di antara indeks, S&P 500 mencatat 12 saham mencapai harga tertinggi baru tanpa ada harga terendah baru. Nasdaq Composite mencatatkan 85 harga tertinggi dan 175 harga terendah baru.
Volume Perdagangan
Volume perdagangan tercatat sebesar 17,92 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 20 hari perdagangan terakhir yang mencapai 16,97 miliar saham. Peningkatan volume ini menunjukkan aktivitas jual beli yang cukup tinggi di tengah ketidakpastian pasar.
Kondisi ini menggambarkan adanya rotasi investor yang mulai mengurangi posisi di saham teknologi dan beralih ke saham-saham sektor nilai (value stocks) yang cenderung lebih stabil. Ketegangan terkait utang dan belanja modal di sektor teknologi menjadi perhatian utama yang menekan kinerja saham-saham di Nasdaq.
Investor juga memantau perkembangan kebijakan dan kondisi geopolitik yang memengaruhi harga komoditas, terutama minyak, yang kini menjadi salah satu sektor yang menarik untuk investasi. Muatan risiko terhadap perdagangan dan pengembangan AI menjadi sorotan dalam perdagangan Wall Street kali ini.
Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com





