Andalkan AI, KBLI 2025 Jadi Fondasi Utama dalam Sensus Ekonomi 2026 Nasional

Shopee Flash Sale

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2025 yang diluncurkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi fondasi utama dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026. Pembaruan ini ditujukan untuk menangkap secara akurat dan komprehensif dinamika aktivitas ekonomi nasional.

Sensus Ekonomi 2026 akan mengacu pada KBLI 2025 dalam pengelompokan seluruh aktivitas usaha di Indonesia. KBLI terbaru ini merefleksikan perubahan struktural ekonomi yang pesat, termasuk pertumbuhan sektor digital dan ekonomi kreatif.

KBLI 2025 dan Peranannya dalam Statistik Nasional

BPS menegaskan bahwa KBLI 2025 tidak hanya memperbaharui klasifikasi lapangan usaha, tetapi juga sebagai dasar untuk berbagai kegiatan statistik nasional. Data yang dihasilkan nantinya akan mendukung pemutakhiran Statistical Business Register dan penyusunan statistik resmi lainnya.

KBLI 2025 dirancang agar dapat merekam aktivitas ekonomi baru yang sebelumnya sulit teridentifikasi, seperti e-commerce dan layanan berbasis aplikasi. Hal ini diharapkan mengurangi bias data ekonomi dan meningkatkan keakuratan penghitungan produk domestik bruto (PDB) serta penyerapan tenaga kerja.

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Sensus Ekonomi

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa teknologi artificial intelligence (AI) menjadi kunci dalam meningkatkan ketepatan pengklasifikasian aktivitas usaha. AI akan membantu mengelompokkan data secara otomatis berdasarkan KBLI 2025 dengan tingkat akurasi lebih tinggi.

Pemakaian AI juga diproyeksikan untuk meningkatkan efisiensi proses pengumpulan dan pengolahan data, sekaligus menekan risiko kesalahan manusia. Inovasi ini menjadi terobosan penting bagi BPS dalam menghadapi kompleksitas data ekonomi digital yang semakin berkembang.

Dampak Akuratnya Data pada Kebijakan Pembangunan

Data yang akurat dan komprehensif sangat penting bagi pemerintah dalam melakukan analisis struktur perekonomian. Informasi ini akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Dengan fondasi statistik yang kuat, pemerintah dapat lebih efektif mengevaluasi potensi lapangan kerja serta merancang strategi perekonomian nasional yang adaptif terhadap perubahan global. KBLI 2025 dan penerapan AI diposisikan sebagai alat vital untuk mendukung tujuan tersebut.

Tantangan dan Adaptasi terhadap Revolusi Industri 4.0

Sebelumnya, klasifikasi lama kesulitan untuk mencatat sektor-sektor baru yang cepat tumbuh dalam era digital. KBLI 2025 hadir sebagai upaya adaptasi Indonesia terhadap transformasi ekonomi akibat Revolusi Industri 4.0 dan perkembangan ekonomi digital.

Dengan mengakomodasi berbagai aktivitas usaha berbasis teknologi dan platform digital, klasifikasi ini diharapkan mampu memberikan gambaran kondisi ekonomi yang lebih utuh. Hal ini sangat penting agar pengambilan keputusan berbasis data jadi lebih tepat dan relevan.

Implementasi KBLI 2025 dalam Sensus Ekonomi 2026

Berikut beberapa poin utama implementasi KBLI 2025 dan AI dalam Sensus Ekonomi 2026:

  1. Pengelompokan aktivitas usaha dilakukan secara otomatis menggunakan kecerdasan buatan.
  2. Klasifikasi mampu merekam aktivitas ekonomi baru berbasis digital dan teknologi.
  3. Data yang dihasilkan memperkuat pemutakhiran Statistical Business Register.
  4. Meningkatkan akurasi dan efisiensi pencatatan data usaha nasional.
  5. Mendukung penyusunan statistik resmi yang valid dan terpercaya.

Inovasi ini menjadi landasan penting bagi BPS dalam menghadirkan data statistik yang lebih transparan dan terpercaya. Ke depan, data yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi pijakan bagi berbagai pihak dalam mengambil keputusan strategis seputar perekonomian Indonesia.

Baca selengkapnya di: www.beritasatu.com

Berita Terkait

Back to top button