Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru dengan Strategi Tepat

Shopee Flash Sale

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah strategis untuk mengamankan stok bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah rawan bencana jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Langkah utama yang dilakukan adalah dengan membangun stockpile atau cadangan penyimpanan di daerah-daerah yang berpotensi menjadi titik bencana.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa mitigasi distribusi ini penting untuk menjamin ketersediaan energi tidak terganggu meskipun terjadi bencana alam. "Kami membuat stockpile baik itu LPG maupun BBM lain untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk," ujarnya di Jakarta pada 21 November 2025.

Penyesuaian Rute Distribusi untuk Efisiensi Pasokan

Salah satu contoh langkah mitigasi dilakukan di wilayah Sumatera Utara. Sebelumnya, distribusi LPG dilakukan dengan pengambilan dari Dumai. Namun, untuk mempercepat dan mempermudah distribusi, rutenya diubah dari Dumai menjadi Sumatera Barat. Hal ini diharapkan bisa mengurangi risiko keterlambatan pasokan terutama di daerah seperti Tapanuli Utara, Sibolga, dan Nias.

Hal serupa diterapkan di wilayah Aceh. Ketersediaan LPG dan BBM diperkuat di Banda Aceh serta di Medan sebagai titik penyangga suplai untuk wilayah tersebut. Menurut Bahlil, “Untuk meng-cover sebagian kabupaten di Aceh, kita akan taruh di Medan agar distribusi lebih lancar, seperti di Tamiang yang lebih dekat lewat Medan.”

Stok BBM dan LPG Di Atas Cadangan Minimum Nasional

Selain mitigasi bencana, Kementerian ESDM juga memastikan ketersediaan energi selama masa Nataru cukup aman dan melebihi cadangan minimum nasional. Stok Pertalite atau RON 90 misalnya tercatat sebesar 1,5 juta kiloliter dengan ketersediaan selama 19 hari, sementara cadangan minimum nasional adalah 17-18 hari.

Sementara itu, solar bersubsidi berada di level aman dengan cadangan selama 15 hari atau 1,5 juta kiloliter, melebihi batas minimum nasional yang hanya 14 hari. Untuk LPG, stok dikonfirmasi sebanyak 314.394 metrik ton dengan asumsi konsumsi 25.832 metrik ton per hari, sehingga cadangan tersedia selama lebih dari 12 hari.

Kesiapan Pasokan Listrik selama Nataru

Kementerian ESDM juga mengantisipasi kebutuhan listrik selama Natal dan Tahun Baru. Beban puncak diperkirakan mencapai 46.493,35 megawatt (MW), sedangkan daya pasok yang tersedia sebesar 56.164,82 MW. Kapasitas ini menunjukkan kesiapan berlebih untuk memenuhi kebutuhan listrik tanpa gangguan.

Langkah Perencanaan dan Mitigasi Bencana

Menurut Bahlil, strategi menyiapkan stockpile bahan bakar sebelum musim hujan dan potensi bencana adalah bentuk kesiapsiagaan agar pelayanan energi tetap berjalan lancar. “Sebelum hujan kita menyiapkan payung, jadi kami sudah membuat titik-titik antisipasi jika kemungkinan terburuk terjadi,” tegasnya.

Dengan penerapan mitigasi yang matang ini, Kementerian ESDM bertujuan menjaga stabilitas pasokan energi di wilayah rawan bencana selama momen penting Nataru. Langkah ini diharapkan mampu mencegah krisis BBM maupun LPG yang kerap terjadi saat musim libur panjang. Bantuan cadangan stok dan perubahan jalur distribusi menjadi kunci utama dalam menjaga kebutuhan masyarakat.

Baca selengkapnya di: www.suara.com

Berita Terkait

Back to top button