Pengisian daya kendaraan listrik (EV) selama masa siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mengalami lonjakan signifikan. Dari 15 hingga 27 Desember 2025, pengisian daya tercatat mencapai 137.250 kali, hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 48.254 kali.
Lonjakan ini tidak hanya terlihat dari frekuensi pengisian, tetapi juga pada konsumsi energi listrik. PLN mencatat penyaluran listrik untuk pengisian EV mencapai 3,28 juta kilowatt hour (kWh) atau sekitar 2,8 kali lipat dibandingkan Nataru 2024/2025 yang sebesar 1,17 juta kWh. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan angka ini menunjukkan tren penggunaan kendaraan listrik yang terus meningkat pesat.
Upaya PLN dalam Mendukung Mobilitas EV
Untuk menghadapi peningkatan permintaan pengisian daya, PLN menyiagakan 4.516 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Stasiun ini tersebar di 2.935 lokasi strategis di seluruh Indonesia agar pengguna EV mendapat kemudahan akses pengisian daya. Selain itu, PLN menambahkan 15 unit SPKLU bergerak yang siap melayani kebutuhan darurat pengisian selama masa libur.
Peningkatan jumlah SPKLU di jalur mudik utama Sumatra, Jawa, dan Bali sangat terasa. Total SPKLU di jalur ini mencapai 1.515 unit, meningkat tiga kali lipat dibandingkan Nataru sebelumnya. Strategi ini diharapkan dapat mendukung mobilitas kendaraan listrik yang makin tinggi pada masa liburan.
Kesiapan Operasional dan Layanan
PLN juga menyiagakan lebih dari 5.000 petugas SPKLU yang bertugas selama 24 jam non-stop selama masa siaga Nataru. Hal ini ditujukan untuk memastikan layanan pengisian daya berjalan lancar tanpa gangguan. Langkah ini menjadi antisipasi atas peningkatan kebutuhan energi dan mobilitas masyarakat yang menggunakan EV.
Peningkatan penggunaan kendaraan listrik selama periode ini sekaligus menjadi indikator keberhasilan transformasi energi di Indonesia. Tren positif ini diyakini akan terus berlanjut seiring dengan program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.
Dampak dan Prospek ke Depan
Pertumbuhan pengisian daya EV yang hampir tiga kali lipat menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap teknologi kendaraan listrik semakin tinggi. Ketersediaan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor pendukung utama percepatan adopsi EV.
Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang dan layanan pengisian yang memadai, diharapkan penggunaan kendaraan listrik semakin meluas. Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong mobilitas hijau pada tahun-tahun mendatang.
Peningkatan pengisian daya kendaraan listrik di masa Nataru 2025/2026 memberikan gambaran jelas bahwa tren kendaraan listrik di Indonesia makin kuat. PLN sebagai penyedia energi telah mempersiapkan infrastruktur dan layanan guna memastikan transisi ini berjalan lancar dan mendukung mobilitas masyarakat di hari libur.
Baca selengkapnya di: www.suara.com




