Advertisement

Penutupan Bursa Saham Terkini: IHSG Menguat, Saham Perbankan Kuasai Daftar Top Gainers

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2025 dengan penguatan tipis. Pada Selasa, 30 Desember 2025, IHSG naik 0,03 persen atau 2,68 poin ke level 8.646,94, menandai akhir tahun yang positif meski dibuka dengan tekanan pada sesi awal.

Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang 8.584 hingga 8.663 dengan total nilai transaksi pasar reguler mencapai Rp 18,13 triliun. Kenaikan ini didukung oleh sentimen positif dari sejumlah sektor saham terutama sektor siklikal yang melonjak 3,03 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur naik 2,04 persen dan sektor keuangan yang menguat 0,97 persen.

Dominasi Saham Bank di Jajaran Top Gainers

Saham-saham perbankan berhasil mendominasi daftar top gainers hari ini. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memimpin dengan kenaikan harga saham sebesar 2,58 persen, ditutup pada level 4.370. Posisi kedua ditempati oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan penguatan 2,17 persen ke harga 1.175.

Selain itu, Vale Indonesia Tbk (INCO) ikut meraih kenaikan signifikan sebesar 1,97 persen, mencapai harga saham 5.175. Lonjakan saham-saham ini membantu mendorong penguatan IHSG menjelang akhir penutupan.

Pergerakan Sektor Saham

Penguatan IHSG juga selaras dengan kenaikan sektor properti yang naik 0,36 persen dan sektor industri yang meningkat 0,19 persen. Namun, tidak semua sektor menunjukkan kinerja positif. Sektor kesehatan melemah signifikan sebesar 1,53 persen, diikuti oleh sektor bahan baku yang turun 1,17 persen.

Sektor teknologi juga mengalami koreksi sebesar 0,98 persen, diikuti sektor energi yang turun tipis 0,19 persen dan sektor transportasi yang melemah 0,11 persen. Penurunan ini mempengaruhi laju IHSG pada awal perdagangan namun berhasil dipulihkan menjelang penutupan.

Faktor Pendukung dan Sentimen Pasar

Menurut Tim Analis Phintraco Sekuritas, pelemahan IHSG di awal perdagangan disebabkan oleh koreksi saham BBRI dan ADRO yang memasuki ex-date dividen, sehingga memicu tekanan jual. Selain itu, harga emas yang terkoreksi setelah mencapai level tertinggi baru turut memberikan tekanan terhadap saham-saham terkait komoditas tersebut.

Meski IHSG sempat berfluktuasi, sepanjang tahun 2025 pasar saham Indonesia mencatatkan kinerja yang positif dengan penguatan mencapai 22,13 persen secara year on year. Hal ini menunjukkan sentimen investor yang tetap optimistis terhadap prospek ekonomi dan pasar modal nasional.

Data Pergerakan IHSG dan Saham Unggulan 30 Desember 2025

  1. IHSG: Menguat 0,03% ke level 8.646,94
  2. Nilai Transaksi Pasar Reguler: Rp 18,13 triliun
  3. Sektor Siklikal: +3,03%
  4. Sektor Infrastruktur: +2,04%
  5. Sektor Keuangan: +0,97%
  6. Saham BBNI: Naik 2,58%, harga saham 4.370
  7. Saham BBTN: Naik 2,17%, harga saham 1.175
  8. Saham INCO: Naik 1,97%, harga saham 5.175

Pergerakan IHSG pada hari terakhir perdagangan BEI di 2025 memberikan gambaran bahwa meski terkoreksi di awal sesi, pasar berhasil tertopang oleh sektor keuangan dan saham unggulan lainnya. Para pelaku pasar akan terus mencermati dinamika ekonomi global dan kebijakan moneter di awal tahun 2026 untuk menentukan strategi investasi selanjutnya.

Berita Terkait

Back to top button