Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan kebijakan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun anggaran 2026. Fokus utama Kemenkeu adalah merekrut mayoritas calon pegawai dari lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, sebagai langkah menyeimbangkan komposisi sumber daya manusia di lingkungan kementerian.
Pada tahun sebelumnya, Kemenkeu merekrut 1.113 pegawai dari luar PKN STAN, sementara lulusan STAN hanya sebanyak 279 orang. Jumlah tersebut dianggap terlalu timpang sehingga untuk rekrutmen tahun 2026 semua formasi CPNS diutamakan untuk lulusan PKN STAN. Menteri Purbaya menegaskan, "Next-nya [rekrutmen tahun 2026] akan dikhususkan untuk STAN semua. Karena 1.100 orang sebelumnya sudah direkrut dari luar STAN.”
Prioritas Rekrutmen CPNS Kemenkeu 2026
Kemenkeu merencanakan membuka 4.350 formasi CPNS setiap tahun antara 2026 hingga 2029. Rencana ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang menetapkan strategi SDM Kemenkeu selama lima tahun mendatang. Total kebutuhan pegawai diperkirakan mencapai 19.500 orang dalam rentang waktu tersebut. Angka ini sudah mempertimbangkan proyeksi pensiun, keluar pegawai, dan rekrutmen sebelumnya.
Dengan target jumlah yang besar, Kemenkeu memilih untuk memberi kesempatan utama kepada lulusan PKN STAN agar pegawai yang direkrut memiliki kompetensi khusus di bidang fiskal dan keuangan negara. Langkah ini diharapkan menjaga kualitas dan keunggulan sumber daya manusia kementerian.
Pengecualian untuk Lulusan SMA
Walaupun fokus utama pada lulusan STAN, ada pengecualian berupa kuota khusus bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebanyak 300 formasi CPNS tahun 2026 disiapkan khusus untuk lulusan SMA. Kuota ini merupakan permintaan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu. DJBC memerlukan tenaga kerja teknis di lapangan yang tidak dapat dipenuhi oleh lulusan perguruan tinggi.
Menteri Purbaya menjelaskan kebutuhan ini untuk mengisi posisi teknis yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. “Karena Bea Cukai perlu tenaga kerja di lapangan. Tenaga teknisnya itu sudah ada di mana-mana. Karena kurang orang, kami akan rekrut 300 lulusan SMA di seluruh Indonesia. Akan direkrut di masing-masing lokasi,” ujarnya. Formasi ini nantinya akan mengisi posisi yang membutuhkan kehadiran fisik dan keterampilan teknis operasional.
Dampak Kebijakan Terhadap Calon Pelamar
Dengan kebijakan ini, calon pelamar dari luar jalur kedinasan dengan latar belakang sarjana non-PKN STAN tidak akan mendapatkan kesempatan pada seleksi CPNS Kemenkeu tahun 2026. Peluang terbuka lebar bagi lulusan PKN STAN yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan kementerian. Sementara itu, lulusan SMA juga memiliki peluang terbatas khusus di DJBC.
Pelamar yang berminat dihimbau untuk fokus pada jalur pendidikan kedinasan yang relevan atau memenuhi syarat sebagai lulusan SMA untuk posisi teknis. Informasi resmi terkait jadwal dan mekanisme pendaftaran CPNS Kemenkeu 2026 masih menunggu pengumuman dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian PAN-RB.
Rencana Jangka Panjang Pengembangan SDM Kemenkeu
Strategi rekrutmen ini sejalan dengan Rencana Strategis Kemenkeu periode 2025–2029. Kementerian mengantisipasi kebutuhan pegawai dengan mempertimbangkan berbagai faktor demografis dan masa depan organisasi. Seluruh kebijakan disusun guna menjaga kelancaran pengelolaan keuangan negara dan peningkatan kapasitas kapasitas sumber daya manusia.
Rekrutmen khusus bagi lulusan PKN STAN diharapkan menjadi fondasi bagi penguatan aparatur Kemenkeu yang memiliki keahlian di bidang fiskal. Sementara kuota lulusan SMA pada DJBC menjawab kebutuhan praktis untuk tenaga teknis lapangan. Pendekatan ini menggambarkan bagaimana kementerian menyesuaikan sumber daya dengan kebutuhan spesifik.
Masyarakat diimbau agar terus mengikuti perkembangan informasi resmi mengenai penerimaan CPNS Kemenkeu 2026. Pendaftaran baru akan dibuka setelah kebijakan final ditetapkan dan diinformasikan secara resmi pemerintah. Sementara itu, persiapkan diri dan cek kelayakan sesuai kategori pelamar yang ditetapkan Kemenkeu tahun depan.
Baca selengkapnya di: www.suara.com





