Kurs Rupiah Rabu 19 November 2025 Diprediksi Melemah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Shopee Flash Sale

Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 19 November 2025, diperkirakan mengalami pelemahan. Meskipun dibuka stagnan di posisi Rp16.751 per dolar AS, tekanan dari faktor global dan domestik berpotensi menggerus nilai rupiah pada sesi perdagangan hari ini.

Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menjelaskan bahwa pelaku pasar masih menunggu rilis data ekonomi penting Amerika Serikat sebagai acuan arah kebijakan The Fed ke depan. Investor memantau laporan ketenagakerjaan yang menunjukkan adanya pelemahan pasar tenaga kerja di AS.

Data Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan perusahaan-perusahaan di AS kehilangan rata-rata 2.500 pekerjaan per minggu selama empat pekan hingga 1 November 2025. Kondisi ini mendapat dukungan dari kenaikan klaim pengangguran awal menjadi 232 ribu pada pekan yang berakhir 18 Oktober 2025, dari 219 ribu pada 19 September 2025.

Penurunan tekanan depresiasi dolar AS mulai terlihat karena data yang akan dirilis berpotensi membatasi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Beberapa pejabat The Fed juga mengekspresikan keraguan mengenai kebutuhan pelonggaran kebijakan moneter tambahan.

Di sisi domestik, rupiah menghadapi tekanan dari isu pengenaan tarif ekspor emas yang sedang diperbincangkan. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya pada kinerja ekspor serta risiko melebar-nya defisit transaksi berjalan Indonesia.

Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah pada hari ini akan bergerak di rentang Rp16.675 hingga Rp16.775 per dolar AS. Fluktuasi nilai rupiah ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang masih belum stabil dan mengandung banyak ketidakpastian.

Faktor eksternal utama yang mempengaruhi rupiah adalah sentimen dari data ketenagakerjaan AS. Pasar tenaga kerja yang melemah di AS menjadi indikator penting dalam menentukan langkah kebijakan The Fed selanjutnya. Jika The Fed menahan atau bahkan memperketat kebijakan suku bunga, rupiah berpeluang terkoreksi lebih dalam terhadap dolar AS.

Sementara itu, isu tarif ekspor emas dapat menimbulkan dampak negatif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah dan pelaku pasar perlu mencermati perkembangan ini agar dampak terhadap nilai tukar rupiah bisa diminimalkan.

Berikut ini rincian prediksi pergerakan rupiah pada 19 November 2025:
1. Buka pada Rp16.751 per dolar AS
2. Rentang pergerakan diperkirakan Rp16.675 hingga Rp16.775
3. Potensi pelemahan didorong faktor ketidakpastian data ekonomi global dan wacana tarif ekspor

Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan data ekonomi AS dan kebijakan-kebijakan terkait nilai tukar di dalam negeri. Ketidakpastian masih menjadi tema utama yang mempengaruhi volatilitas rupiah dalam jangka pendek.

Dengan berbagai risiko yang ada, penguatan atau pelemahan rupiah sangat bergantung pada perkembangan sentimen global dan kebijakan moneter serta fiskal Indonesia yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Pergerakan nilai tukar rupiah akan menjadi indikator penting bagi stabilitas ekonomi nasional di akhir tahun 2025.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com

Berita Terkait

Back to top button