Bitcoin Menguat 12%, Harga Kembali Sentuh Rp1,5 Miliar: Analisis Tren Terbaru

Shopee Flash Sale

Bitcoin Mencapai Level Rp1,5 Miliar Setelah Kenaikan 12 Persen

Bitcoin kembali menunjukkan tren positif menjelang libur Thanksgiving dengan kenaikan signifikan. Harga mata uang kripto terbesar ini naik sekitar 12 persen, menyentuh level psikologis US$90.000 atau sekitar Rp1,5 miliar per keping.

Situasi tersebut cukup kontras dengan pola historis dalam tujuh tahun terakhir, di mana periode sebelum Thanksgiving biasanya ditandai dengan penurunan harga Bitcoin. Namun, tahun ini pasar kripto justru memperlihatkan ketahanan yang berbeda di tengah sentimen negatif dan tekanan pasar.

Dinamika Unik di Pasar Bitcoin Saat Libur Panjang

Lonjakan harga Bitcoin kali ini terjadi setelah sentuhan titik terendah di kisaran US$80.000 atau Rp1,336 miliar pada akhir pekan lalu. Hal ini menunjukkan adanya pembalikan arah dari tren pelemahan yang berlangsung hampir sepekan.

Jasper De Maere, desk strategist di Wintermute, mengungkapkan bahwa volatilitas Bitcoin mulai menurun sejak mencapai puncak tertinggi sejak April 2025. Perdagangan yang lebih sepi sepanjang pekan Thanksgiving membuat pasar bergerak dalam rentang harga yang relatif ketat.

Trader Memasang Posisi yang Hati-hati

Menurut De Maere, banyak trader memilih untuk menjual call options dan strangles dalam rentang harga US$85.000 hingga US$90.000 (Rp1,419 miliar hingga Rp1,503 miliar). Strategi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar lebih nyaman bermain di rentang harga stabil tanpa mengantisipasi breakout signifikan.

Volume perdagangan yang rendah biasanya membatasi pergerakan harga besar selama akhir pekan panjang. Kondisi ini memengaruhi volatilitas dan strategi pelaku pasar dalam mengambil posisi.

Pergerakan Harga Bitcoin dan Dampaknya

Meski mengalami kenaikan 12 persen dari titik terendah minggu lalu, Bitcoin masih mengalami penurunan secara mingguan sekitar 3 persen. Dalam jangka waktu satu bulan terakhir, nilai Bitcoin merosot sekitar 21 persen, dan masih jauh dari rekor tertinggi US$126.000 atau Rp2,1 miliar yang pernah dicapai.

Sentimen pesimistis terhadap industri kripto masih muncul dari media besar, namun pasar terlihat menunjukkan ketahanan dan optimisme yang berbeda. Kenaikan harga ini dapat memberikan dorongan positif bagi investor yang sempat ragu akibat tekanan pasar sebelumnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Bitcoin

  1. Volume perdagangan menjelang libur panjang: Aktivitas pasar yang menurun membuat volatilitas berkurang dan harga cenderung bergerak dalam rentang sempit.
  2. Sentimen pelaku pasar: Banyak trader menempatkan posisi menjual opsi dan strategi rentang harga untuk mengurangi risiko.
  3. Tekanan pasar sebelumnya: Penurunan harga hingga titik terendah minggu lalu memberikan ruang bagi rebound dan kenaikan signifikan.

Dengan dinamika pasar yang unik dan strategi pelaku pasar yang hati-hati, harga Bitcoin berhasil menembus level psikologis US$90.000 atau sekitar Rp1,5 miliar. Kenaikan ini menandai momen penting dalam perjalanan harga Bitcoin di penghujung November 2025.

Investor dan pengamat pasar diharapkan terus memantau perkembangan volume perdagangan dan perubahan sentimen selama periode libur panjang, karena hal tersebut akan menentukan arah pergerakan harga Bitcoin pada pekan-pekan berikutnya.

Berita Terkait

Back to top button