
GB WhatsApp lagi naik daun di kalangan pengguna smartphone di Indonesia. Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur tambahan yang nggak ada di WhatsApp resmi, sehingga jadi alternatif buat banyak orang yang suka eksplorasi.
Meski menarik, GB WhatsApp bukan aplikasi resmi dari WhatsApp Inc. Ini berarti ada risiko keamanan dan privasi yang patut kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Fitur-Fitur Keren di GB WhatsApp
Salah satu daya tarik utama GB WhatsApp adalah fitur yang lebih banyak dari aplikasi WhatsApp biasa. Contohnya, kamu bisa menyembunyikan status online, membaca pesan tanpa centang biru, kirim file dengan ukuran lebih besar, hingga mengubah tampilan tema sesuka hati.
Selain itu, GB WhatsApp memungkinkan kamu membalas pesan secara otomatis. Fitur ini berguna banget buat pebisnis online yang ingin menjaga komunikasi dengan pelanggan tetap responsif meski sedang sibuk.
Kamu juga bisa mengunci chat tertentu tanpa perlu aplikasi tambahan. Bahkan, grup dan broadcast di GB WhatsApp dapat menampung lebih banyak anggota daripada WhatsApp versi asli.
Risiko Keamanan yang Perlu Diwaspadai
GB WhatsApp bukan aplikasi resmi yang tersedia di Google Play Store atau App Store. Kamu harus mengunduhnya dari situs web pihak ketiga, yang menurut Kaspersky berbahaya karena rentan disusupi malware atau virus.
Meta, selaku pemilik WhatsApp, juga pernah menegaskan bahwa menggunakan aplikasi modifikasi seperti GB WhatsApp dapat menyebabkan pemblokiran akun secara permanen. Situs resmi WhatsApp menyatakan, "Jika kamu menggunakan aplikasi yang tidak didukung, akun bisa diblokir sementara atau permanen."
Aplikasi mod seperti GB WhatsApp memungkinkan pengembang pihak ketiga mengakses data pribadi pengguna, seperti daftar kontak, pesan, dan file yang dikirim. Ini sesuai laporan TechRadar, risiko pencurian data jadi lebih tinggi karena tidak ada jaminan sistem keamanan dari WhatsApp Inc.
Menurut Vice, beberapa pengguna melaporkan pengalaman diretas dan kehilangan akses ke akun setelah menggunakan versi modifikasi ini. Hal ini terjadi karena GB WhatsApp meminta akses izin perangkat yang cukup luas saat pemasangan.
Fakta dan Panduan Jika Tetap Ingin Menggunakan
- GB WhatsApp tidak mendapatkan update keamanan rutin dari WhatsApp resmi.
- Data yang dikirimkan lewat GB WhatsApp rawan disadap pihak ketiga.
- Pengguna GB WhatsApp tidak bisa klaim bantuan ke WhatsApp resmi bila terjadi masalah pada akunnya.
- Banyak situs yang menyediakan file APK palsu dengan risiko yanng lebih tinggi terkena virus.
- Privasi lebih rentan bocor karena aplikasi ini tidak terenkripsi end-to-end seperti WhatsApp resmi.
Bila kamu tetap ingin mencoba, disarankan mem-backup data penting secara rutin. Jangan gunakan nomor utama atau nomor yang terhubung ke layanan penting. Hindari mengirim data sensitif melalui aplikasi ini.
Bagaimana Pandangan Otoritas dan Pakar?
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha, menyarankan agar masyarakat lebih bijak memilih aplikasi chatting. Menurutnya, aplikasi resmi punya mekanisme keamanan lebih baik dan transparansi lebih jelas dibanding aplikasi modifikasi.
Menurut WhatsApp Help Center, "Kami tidak mendukung aplikasi mod seperti GB WhatsApp dan tidak menjamin keamanan data pengguna." Hal yang sama diutarkan Kominfo lewat situs resminya, mereka menganjurkan pengguna untuk tetap setia menggunakan aplikasi resmi yang sudah lolos regulasi keamanan dan perlindungan data pribadi di Indonesia.
Namun, di berbagai forum internet, beberapa pengguna tetap memilih GB WhatsApp karena kemudahannya dalam personalisasi. Mereka mengaku siap menanggung risiko jika terjadi sesuatu pada akunnya.
Fenomena GB WhatsApp jadi pengingat bahwa inovasi fitur memang menarik, tapi keamanan dan perlindungan data pribadi seharusnya tetap jadi prioritas utama. Sebelum pakai, pastikan kamu paham apa saja keuntungannya, tapi juga risiko besar yang mungkin terjadi.





