
Simontok versi lama Android masih banyak dicari sebagian pengguna. Aplikasi ini dikenal sebagai platform streaming video yang pernah populer sebelum akhirnya dilarang di Indonesia karena peraturan internet sehat pemerintah.
Pengguna tetap penasaran, apakah mengunduh dan memakai Simontok versi lama di Android masih layak di tahun ini? Topik ini bukan cuma soal nostalgia, namun juga kepentingan privasi, keamanan data, dan risiko perangkat yang mesti jadi perhatian.
Fitur Unggulan Simontok Versi Lama
Ada beberapa alasan mengapa Simontok versi lama tetap diandalkan. Pertama, aplikasi ini memberikan akses gratis ke ribuan video streaming, termasuk konten dewasa yang sulit ditemukan di platform mainstream. Tampilan antarmuka Simontok versi lama juga dikenal sederhana dan ringan, membuatnya cocok untuk ponsel Android spek rendah.
Menurut beberapa forum teknologi seperti XDA Developers, versi lama Simontok lebih stabil dan minim iklan dibandingkan versi-versi modifikasi terbaru. Selain itu, tidak banyak persyaratan login atau verifikasi rumit yang dibutuhkan pengguna saat instalasi.
Berikut ini beberapa fitur utama Simontok versi lama yang terus dicari:
- Streaming video tanpa sensor dari berbagai kategori.
- Tidak membutuhkan VPN tambahan.
- Ukuran file APK relatif kecil, hanya sekitar 5-8 MB.
- Update otomatis dan navigasi mudah.
Risiko Penggunaan Simontok Versi Lama
Namun, ada konsekuensi besar yang harus dipertimbangkan sebelum menggunakan aplikasi ini. Risiko utama datang dari sisi keamanan perangkat dan ancaman privasi. Data dari Kaspersky dan Norton menyebutkan, aplikasi video streaming tidak resmi seperti Simontok berpotensi membawa malware, spyware, dan adware ke perangkat Android.
Selain itu, aplikasi ini bukan dari Google Play Store sehingga rawan modifikasi kode jahat tanpa sepengetahuan pengguna. Bahkan, beberapa versi lama Simontok terbukti mengandung trojan di dalam file APK-nya, berdasarkan riset komunitas APKMirror.
Penggunaan aplikasi ini juga melanggar aturan internet sehat menurut Kementerian Kominfo. Situs resmi Simontok telah diblokir sejak 2018, sehingga akses konten Simontok termasuk aktivitas ilegal dan berisiko terkena jerat hukum ITE.
Risiko lain yang jarang disadari pengguna:
- Hilangnya data pribadi dan password tersimpan.
- Gangguan sistem operasi akibat file malware.
- Munculnya iklan pop-up dan redirect browser tanpa izin.
- Pemblokiran paket data internet oleh provider.
Legalitas dan Alternatif Resmi
Perlu diketahui, pemerintah Indonesia tegas menolak aplikasi-aplikasi yang memfasilitasi konten tak sesuai dengan regulasi. Kominfo sendiri aktif melakukan pemblokiran URL aplikasi ilegal sejak beberapa tahun terakhir. Banyak provider internet pun memasukkan Simontok ke daftar blacklist dan membatasi aksesnya.
Bagi pengguna yang membutuhkan streaming video berkualitas, lebih disarankan memilih platform resmi seperti YouTube, Vidio, atau Netflix. Aplikasi-aplikasi legal tersebut telah mengantongi lisensi dan terjamin soal keamanan privasi serta perlindungan data.
Berikut daftar platform streaming video legal yang aman:
- YouTube
- Netflix
- Vidio
- Disney+ Hotstar
- iQIYI
Cara Mengamankan Perangkat Jika Terlanjur Instal Simontok
Buat yang sudah terlanjur menginstal Simontok versi lama di ponsel Android, sebaiknya lakukan langkah-langkah berikut untuk mengurangi risiko:
- Segera hapus aplikasi Simontok dari ponsel.
- Lakukan pemindaian malware/virus dengan antivirus terpercaya.
- Hapus cache dan cookies browser.
- Ganti semua password penting terutama untuk akun media sosial dan dompet digital.
- Jangan pernah memberi izin akses root ke aplikasi pihak ketiga yang tidak dikenal.
Bila ingin tetap up to date seputar aplikasi Android yang aman, sebaiknya selalu mengunduh aplikasi dari Google Play Store. Situs resmi seperti Kominfo.go.id dan portal teknologi internasional bisa jadi referensi untuk memantau keamanan aplikasi digital, sehingga ponsel kamu tetap aman dari malware dan ancaman siber.





