Moises Caicedo Terpengaruh Perbandingan dengan Declan Rice, Ungkap Jamie Carragher

Moises Caicedo mendapat pengaruh dari perbandingan dirinya dengan Declan Rice jelang pertandingan Chelsea versus Arsenal, menurut Jamie Carragher. Carragher menilai tekanan dari narasi “Caicedo vs Rice” membuat gelandang Chelsea itu tampil sangat emosional hingga berujung kartu merah.

Pada laga di Stamford Bridge, Caicedo diusir wasit setelah tantangan keras terhadap Mikel Merino. Carragher menyebut, Caicedo tampak sangat bersemangat sejak awal dan hampir mendapat kartu kuning karena pelanggaran terhadap Jurrien Timber sebelum insiden kartu merah tersebut.

Jamie Carragher mengungkapkan bahwa perhatian media dan publik terhadap duel antara Caicedo dan Rice mungkin memengaruhi emosi pemain berusia 24 tahun itu. Ia menambahkan, pelanggaran yang melibatkan Caicedo sebenarnya tidak perlu terjadi karena pemain ini dikenal sangat bagus dalam merebut bola.

Carragher juga menyinggung gaya bermain Caicedo yang terkadang terlihat canggung saat melancarkan tekel dari sudut yang sulit. Menurutnya, kejadian kartu merah ini bukan karena niat jahat, melainkan ketidakhati-hatian pemain tersebut dalam menghadapi situasi pressing lawan.

Chelsea sendiri merasa keputusan wasit kurang konsisten karena Piero Hincapie, pemain Arsenal yang melakukan pelanggaran siku terhadap Trevoh Chalobah, tidak mendapat kartu merah. Pelatih Chelsea, Maresca, sampai menanyakan alasan keputusan tersebut kepada wasit Anthony Taylor.

Maresca menyoroti ketidakkonsistenan dalam pemberian kartu merah Premier League dengan membandingkan kasus Caicedo dan Rodrigo Bentancur, yang melakukan pelanggaran serupa tapi tidak mendapat kartu merah saat melawan Chelsea. Menurutnya, aturan dan keputusan wasit perlu lebih seragam agar pemain dan pelatih dapat memahami standar yang diterapkan.

Mikel Merino, pemain Arsenal yang menjadi korban tekel Caicedo, mengaku langsung tahu bahwa tantangan tersebut berbahaya dan layak mendapat kartu merah. Merino beruntung tidak mengalami cedera serius meski merasakan pergelangan kakinya tertimpa tekanan kuat.

Sementara itu, pelatih Arsenal Mikel Arteta mendukung keputusan wasit Anthony Taylor dan menilai kartu merah itu adalah keputusan tepat yang diambil dengan cepat dan akurat di lapangan.

Komentar dari figur sepak bola berpengaruh seperti Jamie Carragher dan data kejadian di lapangan menunjukkan bagaimana tekanan perbandingan pemain besar bisa memengaruhi performa dan perilaku pemain muda. Keputusan wasit yang memicu perdebatan ini pun menggarisbawahi tantangan menjaga konsistensi aturan di liga elite.

Berita Terkait

Back to top button