Sindikat ‘Gucci Gang’ Ramping Bintang Premier League dan WAGs Lewat Perampokan Terorganisir Beranggotakan Pencuri Albania

Kelompok Kriminal ‘Gucci Gang’ dan Komplotan Albania Menargetkan Bintang Premier League dan Pasangan Mereka dalam Aksi Perampokan Terorganisir

Sejumlah bintang Premier League dan pasangan mereka kini menjadi sasaran kelompok kriminal yang dikenal sebagai ‘Gucci Gang’, yang bekerja sama dengan pelaku kejahatan asal Albania dalam melakukan perampokan terorganisir. Para pelaku membobol rumah-rumah mewah di wilayah Cheshire dan Merseyside untuk mencuri barang-barang bernilai tinggi, yang kemudian dikirim ke Irlandia sebelum ditukar dengan narkotika dan senjata api.

Para kriminal ini memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, untuk mengidentifikasi barang-barang mewah yang dimiliki oleh pemain sepak bola dan WAGs (Wives and Girlfriends). Mereka kemudian merakit tim pencuri yang beroperasi dalam kelompok dengan metode yang cermat dan cepat, menargetkan kamar utama tempat penyimpanan jam tangan dan perhiasan mahal.

Modus Operandi dan Organisasi Aksi

Pelaku menggunakan tangga teleskopik untuk naik ke lantai atas dan langsung membidik ruang ganti yang biasanya penuh dengan barang mewah. Mereka melancarkan aksi saat penghuni rumah ada di dalam, berharap sistem keamanan rumah tidak aktif. Tim pengintai dan sopir pelarian sudah disiapkan agar pencuri dapat melarikan diri dalam hitungan menit setelah merampok.

Barang-barang curian kemudian dibawa terlebih dahulu ke Skotlandia dan kemudian diseberangkan melewati Laut Irlandia ke markas ‘Gucci Gang’ di Dublin. Kelompok ini yang dipimpin oleh Glen Ward, tahanan yang dipenjara karena kasus menembakkan senjata semi-otomatis, memiliki kaitan dengan kartel Kinahan yang terkenal. Barang hasil curian bisa disimpan, dijual secara lokal di Irlandia, atau di pasar gelap Eropa, terutama di Spanyol.

Dampak dan Tindakan Pencegahan

Kasus terbaru yang mencolok adalah perampokan di rumah mewah Jack Grealish di Cheshire, di mana barang curian bernilai lebih dari £1 juta termasuk jam tangan dan perhiasan. Ketika itu, Grealish tengah bermain bersama Manchester City sementara keluarganya berada di rumah. Insiden ini menyebabkan trauma mendalam bagi pemain asal Inggris tersebut, walaupun polisi gagal menemukan tersangka.

Sejumlah klub Premier League, termasuk Manchester United, telah mengontrak tim keamanan khusus untuk melindungi rumah para pemain. Langkah pencegahan yang diambil antara lain pemasangan panic room, sistem geofencing—batas pengaman virtual yang dipantau CCTV dan sensor gerak—serta pengawalan ketat dengan sopir atau bodyguard pribadi. Beberapa pemain bahkan memperkerjakan anjing pelacak dan penjaga yang terlatih, seperti Dobermann atau Rottweiler, untuk meningkatkan keamanan.

Daftar Langkah Keamanan yang Diterapkan Pemain Premier League:

  1. Pemasangan panic room dengan sistem komunikasi aman.
  2. Penggunaan geofencing untuk deteksi pelanggaran batas properti.
  3. Pengawalan 24 jam oleh tim keamanan bergerak.
  4. Penempatan lookout dan sopir penggetar untuk kelancaran evakuasi.
  5. Pemanfaatan anjing penjaga terlatih untuk keamanan rumah.

Meski sudah mengeluarkan biaya besar untuk keamanan, sejumlah pemain seperti Raheem Sterling dan Alexander Isak tetap mengalami perampokan. Sterling, misalnya, pernah kehilangan barang senilai £300,000 saat ia berlaga di Piala Dunia. Insiden serupa juga menimpa pemain lain seperti Marcus Rashford dan Jake O’Brien. Bahkan beberapa selebritas dan model terkenal juga pernah menjadi korban, termasuk Molly-Mae Hague bersama Tommy Fury dan pasangan Alex Oxlade-Chamberlain serta Perrie Edwards.

Para pakar keamanan menyoroti bahwa kelompok kriminal ini terus berkembang dengan metode canggih dan kerja sama internasional, menjadikan perlindungan terhadap figur publik dan rumah mewah sebagai prioritas utama. Polisi juga menyatakan kesulitan mengungkap pelaku karena tingginya organisasi dan kemampuan kelompok tersebut dalam mengaburkan jejak mereka setelah beraksi.

Pengawasan ketat dan peningkatan teknologi keamanan diharapkan dapat membantu meminimalisir kejadian serupa di masa depan. Namun, ancaman pencurian terhadap bintang Premier League tetap menjadi perhatian serius dalam industri sepak bola dan komunitas lokal yang terdampak.

Exit mobile version