Usulan Pembatasan Timeout Taktis Usai Kontroversi ‘Cedera Pura-pura’ terhadap City

Rencana Pengetatan Aturan Tactical Timeouts dan Tuduhan ‘Luka Palsu’ terhadap City

Pengaturan ulang aturan terkait tactical timeouts dalam sepak bola tengah dibahas oleh pembuat regulasi untuk mengatasi potensi penyalahgunaan skenario ‘luka palsu’. Hal ini mencuat setelah pelatih Leeds, Daniel Farke, menuduh kiper Manchester City, Gianluigi Donnarumma, berpura-pura cedera demi memberikan waktu tambahan bagi timnya untuk melakukan instruksi taktis.

Seperti diketahui, ketika kiper mengalami cedera dan mendapat perawatan di lapangan, itu memberi kesempatan bagi pelatih untuk mengumpulkan pemainnya dan memberikan arahan ulang. Meski untuk pemain lapangan baru diberlakukan larangan masuk kembali ke lapangan selama 30 detik pasca perawatan, kiper belum mengalami pembatasan serupa.

Usulan Perubahan Aturan Tactical Timeouts

Menurut laporan BBC Sport, salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah mewajibkan kiper untuk menunjuk seorang pemain lapangan yang harus keluar sementara saat mereka mendapatkan perawatan. Pendapat ini mendapat dukungan dalam rapat panel teknis dan asosiasi sepak bola internasional pada Oktober lalu. Metode lainnya termasuk pelarangan pemain mendekati garis samping saat kejadian timeout berlangsung.

Farke mengaku kecewa dengan situasi yang terjadi saat City unggul 2-1 dan Donnarumma terlihat sengaja jatuh saat pertandingan berlangsung. Ia menilai hal tersebut sebagai "gamesmanship" yang merusak fair play dan meminta ada tindakan tegas atau revisi aturan agar hal serupa tidak terulang.

Data Waktu Bola dalam Permainan Bundesliga

Analisis data dari Opta menunjukkan bahwa Tottenham tercatat memiliki durasi bola dalam permainan rata-rata terendah, yakni sekitar 52 menit 50 detik per pertandingan. Brentford dan Bournemouth menyusul dengan waktu bermain rata-rata sekitar 53 menit 14 detik. Namun, data ini tidak sepenuhnya menggambarkan sikap waktu yang dibuang, karena faktor seperti jumlah pelanggaran yang diterima dan gaya permainan juga memengaruhi durasi bola di lapangan.

Sementara itu, Manchester City justru menempati posisi dengan rata-rata waktu bola dalam permainan paling tinggi, yaitu 57 menit 36 detik. Tim-tim dengan gaya permainan "free-flowing" lain seperti Everton dan Leeds juga tercatat memiliki durasi waktu bola efektif yang tinggi.

Kontroversi dan Respon dari Pemerintah Sepak Bola

Farke menyatakan bahwa tindakan Donnarumma terjadi atas instruksi bek Ruben Dias dan menegaskan bahwa wasit pertandingan tidak dapat berbuat banyak karena aturan saat ini. Ia mengusulkan agar jika dicurigai adanya manipulasi waktu, wasit dapat memberikan bola kepada tim lawan atau mengurangi waktu tambahan yang diberikan.

Pembahasan untuk menyempurnakan aturan terkait tactical timeouts akan kembali dijadwalkan dalam pertemuan tahunan IFAB pada 20 Januari. Diharapkan keputusan yang diambil nanti dapat menjaga integritas dan keadilan dalam permainan tanpa mengabaikan perlindungan terhadap cedera pemain yang nyata.

Pengawasan dan Implementasi Aturan Baru

Dalam penerapan aturan baru, pembuat regulasi harus memastikan bahwa mekanisme tersebut tidak membebani kiper yang mengalami cedera serius. Penegakan aturan juga membutuhkan kerja sama wasit, pelatih, dan pemain agar penggunaan tactical timeouts sesuai dengan etika permainan.

Perubahan regulasi ini menjadi salah satu upaya untuk menghadirkan pertandingan sepak bola yang lebih sportif dan mengurangi celah terhadap praktik yang sering dianggap memanipulasi waktu secara tidak wajar, khususnya di level kompetisi Premier League dan pertandingan internasional.

Berita Terkait

Back to top button