Cristian Chivu menegaskan bahwa Inter Milan tidak pernah meragukan kapasitas kapten mereka, Lautaro Martinez, meskipun sempat mendapat kritik akibat performa akhir yang menurun. Martinez menjadi pahlawan kemenangan Inter dengan dua golnya yang memastikan kemenangan 2-0 atas Pisa di Arena Garibaldi pada Minggu malam.
Gol pembuka Martinez di menit ke-69 mengakhiri kebuntuan, sebelum dia menggandakan keunggulan tujuh menit menjelang akhir pertandingan dengan menyambut umpan silang Nicolo Barella. Kemenangan ini menghidupkan kembali harapan Inter dalam perburuan gelar Scudetto, yang kini hanya berjarak satu poin dari pemuncak klasemen AC Milan setelah Napoli meraih kemenangan tipis atas Roma.
Dukungan Penuh dari Inter kepada Martinez
Chivu menegaskan bahwa lingkungan klub selalu penuh percaya pada kontribusi Martinez sejak lama. "Meskipun ada keraguan dari luar, kami tidak pernah meragukannya karena kami tahu betapa besar dedikasi dan pengaruhnya bagi tim ini," ujarnya di DAZN Italia.
Pemain asal Argentina tersebut merayakan penampilan ke-250 di Serie A dengan mencatatkan dua gol sekaligus, pencapaian yang terakhir kali ia raih pada September di laga melawan Udinese. Kini, Martinez telah mencetak gol melawan 29 lawan berbeda di Serie A, terbanyak sejak debutnya bersama Inter pada musim 2018-19.
Performa dan Statistik Martinez
Kritik yang sempat muncul terkait produktivitas gol Martinez tampaknya tidak beralasan. Data menunjukkan sejak awal tahun, hanya ada lima pemain di Serie A yang menghasilkan kontribusi gol lebih banyak darinya, yaitu 12 gol dan 3 assist, menjadikannya salah satu striker paling produktif musim ini.
Chivu juga membongkar alasan penarikan Martinez pada pertandingan kalah dari Atletico Madrid di Liga Champions, yakni karena kondisi kesehatan yang kurang optimal. "Seorang pelatih harus menghadapi berbagai hal dan tidak boleh terlalu terpengaruh oleh opini luar yang sering berlebihan," jelasnya.
Situasi Klub dan Pelatih
Inter saat ini menghadapi tantangan besar menyusul dua kekalahan beruntun, namun peluang mereka untuk merebut kembali gelar masih yang tertinggi menurut Opta dengan probabilitas 36,3%. Meski begitu, Chivu tidak fokus pada tekanan eksternal dan tetap yakin dengan langkah yang diambilnya.
"Saya tahu siapa diri saya dan apa yang bisa saya berikan untuk klub ini. Saya memberikan semua usaha dan passion untuk Inter," kata Chivu. "Menjadi pelatih klub besar seperti Inter adalah sebuah kehormatan dan saya sadar akan tanggung jawab besar terhadap klub, para fans, dan para pemain yang berjuang sepenuh hati mengenakan jersey Nerazzurri," pungkasnya.
Kinerja gemilang Martinez dalam pertandingan ini tidak hanya menyelamatkan Inter dari tekanan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai sosok vital dalam misi juara klub Milan tersebut. Chivu dan Inter tetap optimis dengan potensi tim, sementara Martinez menunjukkan bahwa kapten mereka masih menjadi kunci utama di lini depan.
