10 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur: Rekomendasi Lengkap untuk Pendidikan Islam

Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam mendorong perkembangan pondok pesantren di berbagai daerah, terutama di Jawa Timur. Banyak pesantren tumbuh menjadi lembaga pendidikan modern tanpa meninggalkan nilai-nilai salaf yang menjadi fondasinya.

Orang tua sering mencari pesantren yang memiliki sistem pendidikan kuat, fasilitas memadai, dan rekam jejak lulusan yang baik. Sepuluh rekomendasi berikut merujuk pada data Kemendikbud dan catatan sejarah masing-masing pesantren yang telah dikenal memiliki reputasi kuat.

Pentingnya Memilih Pesantren yang Tepat

Pemilihan pesantren menjadi keputusan besar bagi keluarga karena menentukan lingkungan belajar dan perkembangan karakter anak. Banyak pesantren kini menghadirkan kurikulum modern yang berpadu dengan ilmu keislaman mendalam.

Model pendidikan yang beragam memberi orang tua lebih banyak pilihan sesuai minat dan kebutuhan anak. Banyak pesantren juga menyediakan jenjang pendidikan lengkap sehingga santri dapat belajar secara berkelanjutan.

10 Rekomendasi Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur

Daftar berikut disusun menggunakan data sejarah, sistem pendidikan, dan reputasi masing-masing lembaga.


1. Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor

Ponpes Gontor menjadi salah satu pesantren modern paling berpengaruh di Indonesia. Cikal bakalnya berawal dari Pondok Tegalsari yang berdiri pada abad ke-18 oleh Kyai Hasan Bashari.

Sosok Sulaiman Jamaluddin kemudian meneruskan amanah mendirikan pesantren di Desa Gontor. Pendidikan formal di Gontor terbagi menjadi Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (putra) dan Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyyah (putri).

Pada 2014, Gontor mendirikan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA). Kampus ini memperluas peran Gontor dalam pendidikanontor mendirikan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA). Kampus ini memperluas peran Gontor dalam pendidikan tinggi Islam.

Alamat: Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur


2. Pondok Pesantren Sidogiri

Sidogiri dikenal sebagai pesantren tertua di Jawa Timur dengan sejarah berdiri sejak 1745. Pesantren ini didirikan Sayyid Sulaiman dan memiliki garis keturunan dari Sunan Gunung Jati.

Sidogiri menjalankan sistem pendidikan melalui Madrasah Miftahul Ulum. Struktur pendidikannya terdiri dari Idadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.

Sebanyak 17 pemukiman santri berdiri di sekitar pesantren untuk menampung jumlah santri yang besar. Model pendidikan salafiyah tetap menjadi ciri utama dalam pengajaran.

Alamat: Jalan Raya Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan


3. Pondok Pesantren Tebu Ireng

Tebu Ireng didirikan KH Hasyim Asy’ari pada 1899 dan menjadi pusat penting dalam sejarah pendidikan Islam. Pesantren ini melahirkan tokoh nasional seperti KH Abdurrahman Wahid dan KH Ma’ruf Amin.

Kurikulum Tebu Ireng memadukan fiqh, ushul fiqh, akhlak, tasawuf, dan ilmu umum. Bahasa Arab dan bahasa Inggris juga menjadi bagian dari pendidikan formal.

Jenjang pendidikan di pesantren ini mencakup SD hingga SMA. Penyelarasan pendidikan agama dan umum menjadi ciri khas Tebu Ireng.

Alamat: Jl. Irian Jaya No.10, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang


4. Pondok Pesantren Lirboyo

Lirboyo didirikan KH Abdul Karim pada awal 1900-an. Wilayahnya terletak di lembah Gunung Willis dan dekat Sungai Brantas di Kediri.

Santri Lirboyo pernah mencatat sejarah besar ketika ikut serta dalam perjuangan 10 November 1945 di Surabaya. Pesantren ini menjadi salah satu pusat pendidikan Islam tertua di Jawa Timur.

Sistem pendidikannya dikenal sebagai Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien. Sistem tersebut berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang lebih khusus.

Alamat: Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri


5. Pondok Pesantren Langitan

Langitan bermula dari sebuah surau kecil yang digunakan KH Muhammad Nur untuk mengajarkan ilmu agama. Catatan sejarah menyebut KH Hasyim Asy’ari dan KH Kholil Bangkalan pernah belajar di sini.

Pesantren Langitan menjalankan dua metode pengajaran yaitu klasikal dan non-klasikal. Sistem klasikal bersifat formal, sedangkan non-klasikal memperkuat tradisi pendidikan pesantren.

Model pembelajaran tersebut memungkinkan santri mempelajari ilmu agama secara mendalam. Lingkungan pesantren juga mempertahankan tradisi salafiyah.

Alamat: Jln. Langitan, Desa Widang, Kabupaten Tuban


6. Pondok Pesantren As Salafi Al Fithrah

As Salafi Al Fithrah berdiri pada 1985 oleh KH Achmad Asrori Al Ishaqy. Banyak masyarakat datang berguru sehingga pada 1994 pesantren ini mulai menerapkan sistem pendidikan klasikal.

Kegiatan belajar berlangsung pada pagi dan siang hari. Pendidikan malam hari diperuntukkan bagi santri non-mukim yang bersekolah di luar ponpes.

Pesantren ini berkembang menjadi pusat pengajaran tasawuf dan ilmu-ilmu salaf. Banyak kegiatan halaqah rutin dijalankan untuk memperkuat hafalan kitab.

Alamat: Jl. Kedinding Lor No.99, Kenjeran, Surabaya


7. Pondok Pesantren Al Falah Ploso

Al Falah Ploso didirikan KH Ahmad Djazuli Usman. Sistem pendidikan di pesantren ini menggunakan konsep salafiyah berbasis pengajian kitab klasik.

Program pendidikannya meliputi Madrasah Ibtidaiyah selama tiga tahun. Madrasah Tsanawiyah berjalan empat tahun dan menekankan ilmu Nahwu.

Level tertinggi adalah Majelis Musyawarah Riyadlotut Tholabah yang mempelajari fiqh dan balaghah. Sistem berjenjang ini membuat santri mempelajari ilmu agama secara sistematis.

Alamat: Jl. Raya Mojo No.003, Ploso, Kabupaten Kediri


8. Pondok Pesantren Hidayatullah

Hidayatullah Surabaya berdiri pada 1994 oleh Ustad Zainal Muttaqin. Pesantren ini awalnya berupa rumah panggung kayu.

Kini Hidayatullah mengelola sekolah Luqman Al Hakim yang menyediakan pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi. Sistem pendidikan Islam terpadu menjadi ciri utama lembaga ini.

Perkembangannya cukup cepat berkat tingginya minat masyarakat urban di Surabaya. Banyak program tahfiz dan pendidikan karakter dijalankan secara berkala.

Alamat: Jl. Kejawan Putih Tambak VI No.1, Surabaya


9. Pondok Pesantren Amanatul Ummah

Amanatul Ummah membangun Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) pada 2006. Sistem pendidikannya menggabungkan konsep pesantren dengan kurikulum modern.

Pesantren ini mencatat banyak prestasi santri hingga mampu kuliah di berbagai negara. Amerika, Jerman, Australia, dan Mesir menjadi beberapa tujuan lulusan terbaik.

Model pendidikan berbasis beasiswa menjadi daya tarik tersendiri. Lingkungan belajarnya didukung fasilitas modern untuk memaksimalkan prestasi santri.

Alamat: Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto


10. Pondok Pesantren Darussalam Blokagung

Darussalam Blokagung didirikan oleh Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Pesantren ini bermula dari sebuah musala kecil yang digunakan untuk mengaji.

Pada 2020, jumlah santrinya mencapai 6.749 orang. Puluhan ribu alumni telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Yayasan Darussalam memiliki 13 lembaga pendidikan formal dari PAUD hingga perguruan tinggi vokasi. Sistem pendidikan terpadu membuatnya menjadi salah satu pesantren besar di Jawa Timur.

Alamat: Jl. PP Darussalam Blokagung, Kabupaten Banyuwangi


Tabel Ringkas Profil 10 Pesantren

No Nama Pesantren Tahun Berdiri Jenis Pendidikan Lokasi
1 Darussalam Gontor Abad 18 Modern, KMI Ponorogo
2 Sidogiri 1745 Salafiyah Pasuruan
3 Tebu Ireng 1899 Agama dan umum Jombang
4 Lirboyo 1900-an Salafiyah Kediri
5 Langitan 1800-an Klasikal dan non-klasikal Tuban
6 Al Fithrah 1985 Klasikal Surabaya
7 Al Falah Ploso 1900-an Salafiyah Kediri
8 Hidayatullah 1994 Terpadu Surabaya
9 Amanatul Ummah 2006 Modern dan salaf Mojokerto
10 Darussalam Blokagung 1950-an Formal dan vokasi Banyuwangi

Pesantren di Jawa Timur terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman. Setiap pesantren memiliki karakter pendidikan tersendiri sehingga orang tua dapat memilih berdasarkan minat dan kemampuan anak untuk mendapatkan pengalaman belajar yang terbaik.

Exit mobile version