Tren penggunaan laptop ultra ringan semakin kuat seiring kebutuhan mobilitas tinggi, terutama untuk pelajar dan profesional yang sering berpindah tempat. Kini, produsen besar berlomba menghadirkan laptop dengan bobot kurang dari satu kilogram tanpa mengorbankan performa dan daya tahan baterai.
Material seperti magnesium-lithium dan serat karbon mendominasi pembuatan laptop-laptop ini, sehingga perangkat menjadi sangat ringan sekaligus tetap kokoh. Pilihan ultrabook paling ringan pun terus bertambah dengan munculnya teknologi prosesor generasi terbaru yang efisien daya dan lebih dingin dipakai seharian.
7 Laptop Teringan Dunia, Unggul untuk Mobilitas Tinggi
Berikut adalah daftar 7 ultrabook paling ringan yang layak dipertimbangkan jika mobilitas dan kepraktisan menjadi prioritas utama:
-
Fujitsu FMV UX-K3
Laptop ini menyandang gelar paling ringan saat ini.
Dengan bobot sekitar 634 gram, perangkat ini cocok untuk penggunaan sepanjang hari tanpa membuat pundak pegal.
Layar 14 inci beresolusi WUXGA memberikan tampilan jernih untuk aktivitas produktivitas dan hiburan.
Dapur pacu mengandalkan Intel Core Ultra 7 255U yang dipadukan dengan memori 16 GB dan penyimpanan SSD 512 GB.
Material karbon dan magnesium-lithium menjadikan bobotnya sangat rendah.
Port yang disediakan cukup lengkap, mulai dari USB-A, USB-C, HDMI, hingga microSD, sehingga tetap fungsional.
Ketahanan baterai sekitar 7 jam, terhitung memadai untuk ukuran laptop super ringan ini menurut data UltrabookReview. -
MSI Prestige 13 AI+ Evo
Laptop ini menarik perhatian dengan bobot hanya 0,99 kilogram dan desain elegan.
Layar OLED 2.8K berukuran 13,3 inci menawarkan visual tajam yang memanjakan mata.
Prosesor Intel Core Ultra 7 258V serta RAM 32 GB dan SSD 1 TB membuat perangkat ini kencang untuk komputasi dasar dan multitasking.
Keyboard ergonomis dan build quality solid menghadirkan kenyamanan, tapi perangkat ini kurang optimal untuk pengolahan grafis berat.
Pilihan tepat bagi yang mengutamakan produktivitas dengan efisiensi berat bawaan. -
Apple MacBook Air 13 M4
Produk Apple satu ini menawarkan bobot 1,24 kilogram, cukup ringan untuk kebutuhan profesional di ranah macOS.
Didukung chipset Apple M4 3nm, perangkat ini diklaim sangat efisien dengan daya tahan baterai hingga 18 jam dalam sekali pengisian.
Layar Retina 13,6 inci memastikan kenyamanan berlama-lama di depan laptop.
Desain tipis premium tetap menjadi daya tarik.
Meskipun bukan yang teringan secara angka, MacBook Air tetap unggul pada sektor daya tahan dan ekosistem aplikasi eksklusif. -
HP EliteBook Ultra G1i 14
Ultrabook bisnis ini memiliki ketebalan hanya 12 milimeter dan bobot sekitar 1,1 kilogram.
Prosesor Intel Lunar Lake dipadukan layar OLED 14 inci membuat pekerjaan terasa lebih lapang.
Fitur keamanan kelas bisnis hadir lengkap, cocok untuk penggunaan profesional yang mengutamakan privasi data.
Desain ramping dengan kualitas build solid, meski sedikit lebih berat dibandingkan model 13 inci. -
HP EliteBook Ultra G1q 14
Pilihan lain dari HP ini mengadopsi prosesor Snapdragon X Elite untuk efisiensi daya lebih baik dan fitur AI terintegrasi.
Bobot 1,05 kilogram dengan daya tahan baterai ekstra lama menjadi andalan perangkat ini.
Kinerja tinggi serta teknologi ARM menjadikannya inovatif meski beberapa aplikasi x86 mungkin butuh adaptasi kompatibilitas.
Solusi ideal bagi yang menginginkan pengalaman laptop ringan berteknologi mutakhir. -
ASUS Zenbook S 13 OLED (UX5304)
Laptop ini menonjolkan aspek ramah lingkungan dengan penggunaan material daur ulang pada bodinya.
Bobot 0,99 kilogram terasa pas untuk pengguna dinamis.
Dipersenjatai layar OLED 2.8K 13,3 inci dan prosesor Intel Core Ultra 7, laptop ini menunjang produktivitas harian tanpa cepat kehabisan baterai.
Ketahanan baterai sampai 13 jam dan desain ramping menjadi kelebihan utamanya.
Meskipun jumlah port agak terbatas, perangkat ini tetap memenuhi kebutuhan pengguna modern yang serba praktis. - LG Gram 14
Seri legendaris LG Gram sudah dikenal luas dengan reputasi ultrarendah berat dan daya tahan.
Bobotnya yang 0,999 kilogram dikombinasikan layar WQXGA 14 inci sangat nyaman dipakai lama.
Prosesor Intel Core Ultra 7 155H, baterai tahan hingga 20 jam, serta port melimpah menjadi keunggulan besar.
Desain cenderung konservatif namun daya tahan menjadi pertimbangan utama banyak pengguna di seluruh dunia.
Tabel Ringkasan 7 Laptop Teringan Dunia
| No. | Nama Laptop | Berat | Keunggulan |
|---|---|---|---|
| 1 | Fujitsu FMV UX-K3 | 634 g | Bobot ultraringan, port lengkap |
| 2 | MSI Prestige 13 AI+ Evo | 0,99 kg | Layar OLED tajam, desain elegan |
| 3 | MacBook Air 13 M4 | 1,24 kg | Chip M4, efisiensi daya tinggi, desain premium |
| 4 | HP EliteBook Ultra G1i | 1,1 kg | Keamanan bisnis, build solid |
| 5 | HP EliteBook Ultra G1q | 1,05 kg | Prosesor Snapdragon X Elite, daya tahan tinggi |
| 6 | ASUS Zenbook S 13 OLED | 0,99 kg | Ramah lingkungan, baterai tahan lama |
| 7 | LG Gram 14 | 0,999 kg | Baterai ekstra tahan, build ringan dan kuat |
Poin Penting dalam Memilih Laptop Ultralight
Pastikan selalu mengecek total bobot termasuk adaptor charger, karena beberapa model ringan justru memakai charger besar sehingga terasa berat membawa semuanya sekaligus.
Bahan bodi magnesium dan karbon layak dipilih karena lebih ringan dari aluminium, namun tetap kokoh.
Utamakan perangkat dengan daya tahan baterai baik dan kelengkapan port.
Jangan sekadar terpaku pada spesifikasi bobot, tapi pertimbangkan juga fungsionalitas dan kenyamanan penggunaan dalam aktivitas harian.
Garansi resmi di Indonesia sangat penting diperhatikan mengingat beberapa ultrabook premium masih banyak yang beredar secara impor.
Pilih perangkat dengan layanan purna jual yang jelas agar keamanan investasi tetap terjamin.
Laptop ultralight kini tak hanya mengunggulkan sisi portabilitas, tetapi juga performa, daya tahan baterai, serta fitur keamanan kelas bisnis.
Bagi pengguna yang mengutamakan fleksibilitas tanpa batas, deretan model di atas adalah referensi terbaik tahun ini.
Setiap produsen menghadirkan keunggulan tersendiri yang membuat aktivitas produktivitas tetap nyaman di lokasi mana pun.
