Xiaomi 15T Pro langsung mencuri perhatian sejak awal kehadirannya di Indonesia. Banyak penggemar gadget menilai ponsel ini sebagai flagship killer sejati yang menawarkan rasa HP mahal namun harga jauh lebih terjangkau. Perbandingan fitur versus harga bahkan bikin flagship brand lain terasa ‘pelit’ kalau disandingkan.
Varian Pro ini membawa chipset kencang, kamera periskop 5x optical, bodi metal, wireless charging, dan pilihan memori sampai 1TB. Xiaomi 15T Pro menargetkan konsumen yang butuh performa flagship, tapi tidak ingin membayar harga yang sangat tinggi. Situs resmi mengumumkan harga 10 juta untuk 512GB, dan 11 juta untuk varian 1TB.
Value for Money yang Sulit Ditandingkan
Saat banyak flagship membebankan upgrade memori dengan harga tinggi, Xiaomi 15T Pro justru memberikan loncatan besar. Menambah 1 juta rupiah, pembeli bisa langsung dapat storage ekstra 512GB. Sebagai perbandingan, Samsung S-series dan iPhone mematok biaya lebih dari 4 juta rupiah hanya untuk naik ke memori 1TB.
Tabel perbandingan memori flagship:
| Model | Tambahan Memori | Biaya Naik Tier |
|---|---|---|
| Xiaomi 15T Pro | 512GB → 1TB | 1 juta |
| Xiaomi 15 | 256GB → 512GB | 1 juta |
| Galaxy S25 Ultra | 512GB → 1TB | 4 juta |
| iPhone Flagship | 512GB → 1TB | 4,5 juta |
Kebijakan ini membuat Xiaomi T-Series selalu populer karena konsumen merasa mendapatkan lebih banyak dengan harga masuk akal.
Desain dan Build: Kuat tapi Tidak Sekelas Flagship Top
Bodi Xiaomi 15T Pro dirancang dengan material kombinasi fiberglass dan plastik di belakang, sedangkan framenya sudah solid menggunakan aluminium. Kaca layar memakai Gorilla Glass 7i yang biasanya ditemukan di HP midrange. Absennya material Victus cukup jadi pembeda dari flagship sesungguhnya, namun sisi positifnya bodi lebih tahan pecah dan ringan saat digenggam.
Tampilan desainnya juga lebih ergonomis dengan frame membulat dan desain kamera yang lebih rata dibanding pendahulunya, mengikuti evolusi desain flagship Xiaomi. Varian warna tersedia mocha, hitam dan abu-abu, menawarkan gaya maskulin minimalis.
Fitur Flagship yang Diturunkan
Sejumlah fitur premium tetap dibawa, seperti stereo speaker, mekanisme getar halus, dukungan eSIM, dan wireless charging 50 Watt yang biasanya langka di harga ini. Sistem audio stereo-nya mendapat pujian karena volume tinggi dan detail suara yang kaya.
Namun, port USB yang digunakan masih tipe 2.0, yang membuat kecepatan transfer data lebih rendah dan belum mendukung display out. Kekurangan ini layak dipertimbangkan bagi pengguna yang kerap menggunakan HP untuk produktivitas desktop.
Layar dan HyperOS: Mulus, Tapi Bukan LTPO
Panel AMOLED 6,83 inci dengan resolusi 1.5K dan refresh rate 144Hz hadir di Xiaomi 15T Pro. Mendukung HDR10+, Dolby Vision, dan tingkat kecerahan tinggi sehingga nyaman digunakan di luar ruangan. Namun, layar ini belum mengadopsi teknologi LTPO, sehingga refresh rate belum dapat turun otomatis hingga 1Hz seperti pada flagship premium.
Xiaomi menghadirkan HyperOS versi 2 yang responsif dan minim bloatware, dilengkapi fitur AI seperti Gemini, AI Writing, Dynamic Wallpaper, hingga Translate untuk mendukung pengalaman penggunaan yang lebih pintar. Xiaomi juga menjanjikan update OS selama 5 tahun dan security patch hingga 6 tahun, menyaingi standar pabrikan besar lain.
Performa Mesin: Dimensity Kelas Atas, Siap Gaming Berat
Xiaomi 15T Pro diperkuat Mediatek Dimensity 9400 Plus, RAM 12GB LPDDR5X, dan memori UFS 4.1 hingga 1TB. Skor Antutu menembus 2,5 juta poin, setara Snapdragon kelas atas. Untuk MLBB atau PUBG Mobile, semua setting bisa rata kanan dan frame rate mentok di 120 fps.
Pengujian di Genshin Impact pada setting tertinggi menunjukkan performa yang mendekati mulus di awal sesi gaming. Setelah 10-25 menit, suhu tetap stabil 42 derajat dan performance throttling mulai terasa, frame rate turun ke kisaran 50-40an fps untuk menjaga suhu. Xiaomi berpotensi meningkatkan performa lewat update software, memberi mode "lepas throttle" seperti pada flagship gaming.
Kapasitas Baterai dan Charging: Tak Segede Lawan, Tapi Tetap Efisien
Baterai 5500 mAh terlihat standar di tengah tren kapasitas jumbo di kompetitor Cina lainnya. Tapi efisiensi daya masih tergolong bagus: satu jam streaming video hanya memakan 6% daya, main game berat konsumsi baterai sesuai ekspektasi.
Charging 90 Watt benar-benar menggembirakan: dari 0 ke 40% hanya 10 menit, dan penuh tidak sampai 40 menit. Wireless charging 50 Watt menambah daya tariknya sebagai daily driver untuk pengguna aktif.
Kamera Leica Periskop: Fitur Ultimate yang Tak Ada di Flagship Reguler
Xiaomi 15T Pro hadir dengan tiga kamera belakang: lensa utama 50MP sensor Light Fusion 900, lensa periskop telephoto 50MP 5x optical, dan ultrawide 12MP. Lensa telephoto periskop adalah fitur istimewa yang bahkan tidak ada di Xiaomi 15 flagship. Hasil zoom tetap detail, terutama di kondisi low light, dan warna Leica memberi karakter khas dengan saturasi deep khas flagship.
Berikut ringkasan kamera Xiaomi 15T Pro:
- Kamera utama 50MP – hasil bening di segala kondisi
- Telephoto 50MP 5x Periscopic – hasil tajam, minim noise, sangat baik untuk foto candid dan street
- Ultrawide 12MP – masih oke, tapi hasil jauh di bawah dua kamera utama
Dual OIS memastikan hasil foto dan video tetap stabil. Video belakang bisa merekam 4K 60 fps dengan minim jitter, bahkan saat direkam sambil berjalan atau jogging. Fitur video ultrawide juga mendukung 4K 30 fps, sedangkan kamera selfie mencapai 4K 30 fps dengan hasil cukup tajam dan warna kontras.
Alternatif T-Series Lain, Wearables Eksklusif Gold
Jika harga Xiaomi 15T Pro dirasa tinggi, versi reguler Xiaomi 15T tetap menawarkan desain dan sejumlah fitur unggulan. Layarnya lebih besar, baterai naik, dan prosesor juga sudah di-upgrade dari generasi sebelumnya. Harganya bermain di kelas 6-7 jutaan, cocok untuk segmen mid-high.
Xiaomi juga memperkenalkan wearable eksklusif seperti Watch S4, Openware Stereo Pro, dan Smartband 10 dalam edisi warna gold untuk menambah pilihan fashion di ekosistem Xiaomi.
Untuk pengguna yang fokus pada performa kencang, kamera zoom optik mewah, masa depan update panjang, dan value deal terbaik di kelas flagship, Xiaomi 15T Pro layak diincar. Keputusan lebih ke prioritas fitur: layar non LTPO, USB lawas, kamera ultrawide kurang, atau material kaca bukan Victus. Namun, harga varian 1TB dengan penggunaan sehari-hari yang “flagship banget” ini jarang bisa disaingi.
Lihat selengkapnya di: GadgetIn