Samsung akan segera meluncurkan Exynos 2600 sebagai chipset flagship terbaru untuk perangkat mobile. Chip ini diprediksi menjadi otak dari seri Samsung Galaxy S26, menggantikan pendahulunya, Exynos 2500.
Samsung secara resmi memberikan teaser singkat tentang Exynos 2600 melalui video berdurasi 30 detik yang diunggah di YouTube. Video tersebut menampilkan kalimat “refined at the core” dan “optimized at every level,” yang mengindikasikan adanya peningkatan sistem dan performa secara menyeluruh.
Exynos 2600 diperkirakan hadir pertama kali pada Galaxy S26, Galaxy S26+, dan Galaxy S26 Ultra. Namun, pemasaran chipset ini kemungkinan akan terbatas di beberapa pasar seperti Korea Selatan dan Eropa. Sementara pasar di AS, Jepang, dan China diduga akan menerima model dengan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Informasi teknis resmi masih belum dirilis oleh Samsung, namun bocoran mengindikasikan bahwa Exynos 2600 diproduksi menggunakan proses fabrikasi 2nm dari Samsung Foundry. Hal ini diyakini memberikan efisiensi daya dan performa yang lebih baik, termasuk peningkatan kemampuan AI untuk bersaing dengan Qualcomm dan Apple.
Beberapa data benchmark yang muncul di Geekbench menunjukkan skor tinggi untuk Exynos 2600, yakni 3.047 untuk single-core dan 10.025 untuk multi-core. Ini memberi indikasi bahwa chipset ini mampu menghadirkan performa tangguh di kelas flagship.
Arsitektur inti pada Exynos 2600 kemungkinan mengusung susunan 6+3+1. Enam inti akan berjalan pada 2,46 GHz, tiga inti di 2,96 GHz, dan inti utama dengan kecepatan puncak hingga 3,55 GHz. Konfigurasi ini menunjukkan fokus pada keseimbangan antara efisiensi energi dan performa maksimal.
Peralihan Samsung menuju penggunaan chipset in-house seperti Exynos 2600 akan mengurangi ketergantungannya pada Qualcomm. Strategi ini juga dianggap sebagai upaya untuk menghidupkan kembali divisi foundry dan System LSI Samsung yang sebelumnya kurang mendapat sorotan.
Berikut beberapa poin penting terkait Exynos 2600 dan relevansinya terhadap Galaxy S26:
1. Chipset flagship terbaru yang menggantikan Exynos 2500.
2. Diproduksi dengan fabrikasi canggih 2nm oleh Samsung Foundry.
3. Mengusung arsitektur inti 6+3+1 dengan kecepatan hingga 3,55 GHz.
4. Meningkatkan kemampuan AI untuk bersaing di pasar global.
5. Menjadi pilihan utama di pasar tertentu, sementara Snapdragon tetap dipakai di pasar lain.
6. Langkah penting Samsung dalam mengurangi ketergantungan pada Qualcomm.
Samsung Galaxy S26 series diprediksi membawa banyak inovasi berkat kehadiran Exynos 2600. Penggunaan chip buatan sendiri diharapkan tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga menekan biaya produksi. Hal ini menjadi indikator bahwa Samsung terus memperkuat posisi teknologi internalnya dalam kompetisi pasar smartphone kelas atas.
