Teknologi layar AMOLED (Active Matrix Organic Light-Emitting Diode) semakin dominan di pasar smartphone global. Hal ini terbukti dari data pengiriman panel AMOLED yang mencapai 246 juta unit pada kuartal ketiga 2025, atau sekitar 42% dari total pengiriman layar smartphone sebesar 586 juta unit menurut laporan TrendForce.
Dominasi AMOLED tidak lepas dari keunggulannya dalam menyajikan gambar dengan kualitas visual superior. Layar ini menawarkan kontras tak terbatas karena setiap piksel dapat dimatikan secara mandiri tanpa memerlukan lampu latar seperti pada layar LCD. “AMOLED mampu menghasilkan hitam yang lebih dalam karena piksel dapat dimatikan sepenuhnya, menciptakan kontras tak terbatas,” jelas laporan Radio Republik Indonesia (RRI).
Selain kontras, reproduksi warna pada layar AMOLED juga unggul dengan spektrum warna yang lebih luas (color gamut). Warna-warna yang dihasilkan pun lebih cerah, jenuh, dan akurat, sangat mendukung kebutuhan konsumsi konten multimedia dan pekerjaan kreatif yang memerlukan presisi warna tinggi. Fitur ini membuat layar AMOLED cocok untuk menonton video, bermain game, hingga editing foto.
Efisiensi energi menjadi faktor penting lainnya yang membuat AMOLED digemari. Layar ini jauh lebih hemat daya dibanding LCD, terutama ketika memuat konten dengan area gelap atau menggunakan mode gelap (dark mode). Piksel yang mati tidak mengonsumsi energi, sehingga daya baterai jadi lebih awet. Varian Super AMOLED bahkan diklaim mampu menghemat daya hingga 20% lebih baik daripada AMOLED biasa, khususnya pada tampilan warna hitam, menurut erablue.id.
Fleksibilitas desain layar AMOLED juga membuka peluang inovasi. Teknologi ini memungkinkan pembuatan layar yang tipis, ringan, bahkan bisa ditekuk atau dilipat. Hal ini terlihat pada smartphone layar melengkung dan ponsel lipat seperti seri Samsung Galaxy Z Fold, yang menjadi tren desain smartphone masa depan.
Responsivitas layar AMOLED sangat cepat, dengan waktu peralihan piksel mencapai mikrodetik saja. Kecepatan ini dapat menghasilkan gerakan visual yang halus dan minim blur, sangat menguntungkan bagi gamer dan pengguna yang menonton konten bergerak cepat. Teknologi ini juga mendukung sudut pandang yang luas hingga 180 derajat dengan kualitas gambar tetap tajam dan konsisten dari berbagai posisi.
Berikut ringkasan keunggulan layar AMOLED yang membuatnya unggul di pasar smartphone:
1. Kontras Absolut dan Warna Hitam Sempurna
2. Reproduksi Warna Lebih Lebar dan Akurat
3. Efisiensi Energi Tinggi, Hemat Baterai
4. Desain Layar Tipis, Ringan, dan Fleksibel
5. Responsivitas Sangat Cepat untuk Tampilan Halus
6. Sudut Pandang Luas hingga 180 Derajat
Tren adopsi AMOLED juga merambah ke segmen pasar menengah, memperluas basis pengguna dan meningkatkan pengiriman secara signifikan. Samsung Display masih memimpin pasar AMOLED dengan pangsa sekitar 40%, didukung pertumbuhan produsen dari Tiongkok seperti BOE dan CSOT. Peluncuran produk flagship seperti iPhone 17 turut mempercepat akselerasi penggunaan teknologi ini.
Meski AMOLED menghadapi beberapa tantangan seperti biaya produksi yang lebih tinggi dan risiko burn-in pada gambar statis, pengembangan teknologi berjalan terus-menerus. Inovasi kini fokus pada peningkatan efisiensi daya, kecerahan, kontras, serta integrasi sensor di bawah layar. Pengembangan ini semakin membuat layar AMOLED menjadi pilihan utama untuk perangkat smartphone masa depan yang lebih canggih dan fungsional.
