Foto: Pexels
Pengguna Xiaomi sering bertanya apakah penggunaan tema di perangkat mereka memengaruhi daya tahan baterai. Pertanyaan ini muncul seiring banyaknya opsi tema yang tersedia setelah Xiaomi beralih dari MIUI ke HyperOS. Memang, tema memberikan sentuhan personalisasi yang menarik, tetapi apakah benar membuat baterai jadi boros?
Faktanya, pengaruh tema terhadap konsumsi baterai tidak bisa disamaratakan. Hal ini bergantung pada beberapa faktor penting, seperti jenis layar, tingkat kompleksitas animasi tema, dan sistem operasi yang digunakan, yakni HyperOS. Mari kita ulas lebih dalam bagaimana faktor-faktor ini bekerja.
Jenis Layar dan Efeknya pada Konsumsi Daya
Pertama-tama, jenis layar pada perangkat sangat menentukan bagaimana tema memengaruhi pemakaian baterai. Xiaomi menggunakan dua tipe layar utama, yaitu IPS LCD dan AMOLED.
Pada layar IPS LCD, lampu latar (backlight) menyala penuh tanpa memandang warna yang ditampilkan. Jadi, tema gelap tidak serta-merta menghemat daya karena cahaya tetap menyala konstan. Sebaliknya, pada layar AMOLED yang kini umum di model Xiaomi kelas menengah dan premium, piksel hitam bisa dimatikan seluruhnya sehingga mengurangi konsumsi daya.
Penelitian mencatat bahwa tema berwarna putih justru menguras daya paling besar. Sementara itu, tema gelap dengan warna hitam pekat dapat mengurangi konsumsi daya layar hingga 40–60 persen. Pengguna yang ingin mengoptimalkan baterai disarankan menggunakan wallpaper hitam statis untuk hasil terbaik.
HyperOS 3 dan Efisiensi Energi
Peralihan Xiaomi dari MIUI ke HyperOS 3 membawa perubahan penting pada sistem operasi yang belum banyak diketahui publik. HyperOS 3 diperbarui supaya mampu mengelola sumber daya perangkat lebih efisien, dengan pipeline rendering dan visual yang lebih halus.
Meski begitu, tema dengan efek visual berat seperti blur mendalam, ikon berlapis, dan transisi kompleks masih berpotensi membebani GPU dan CPU. Beban ini terutama terasa di perangkat kelas menengah, dapat meningkatkan konsumsi daya secara signifikan.
Selain itu, proses indexing atau optimasi sistem pasca-pembaruan juga memengaruhi baterai secara sementara. Fitur Alive Design pada HyperOS 3 menghadirkan animasi natural dan transisi adaptif, namun konsumsi daya tetap bisa meningkat bila tema terlalu rumit, meskipun menggunakan chipset terbaru.
Dampak Wallpaper Dinamis dan Super Wallpapers
Elemen personalisasi yang cukup "berat" bagi daya tahan baterai adalah wallpaper dinamis dan Super Wallpapers. Wallpaper ini berfungsi layaknya adegan 3D yang dirender secara real-time dan membuat GPU terus beraktivitas.
Aktivasi sensor gerak juga berjalan bersamaan, sehingga ponsel sulit masuk ke mode hemat daya optimal. Konsumsi baterai harian bisa turun hingga 10–20 persen karena efek ini. Selanjutnya, widget animatif dan elemen bergerak turut menambah beban pada CPU serta aktivitas polling sensor.
Pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai hendaknya menghindari penggunaan tema dengan elemen bergerak atau dinamis agar tidak mempercepat pengosongan daya baterai.
Tema Pihak Ketiga dan Kualitas Optimasi
Tema buatan pihak ketiga memiliki variasi kualitas yang beragam. Tema yang kurang teroptimasi, misalnya yang menggunakan gambar berukuran besar dan ikon non-vektor, memaksa HyperOS mengaktifkan mode kompatibilitas.
Mode ini meningkatkan penggunaan memori dan siklus CPU, sehingga berdampak negatif pada efisiensi baterai. Oleh karena itu, tema yang ringan dengan ikon vektor dan wallpaper statis, terutama dengan warna gelap pada layar AMOLED, tetap menjadi pilihan ideal untuk menghemat penggunaan daya.
Penggunaan tema pada Xiaomi tidak otomatis membuat baterai cepat habis. Pengaruhnya sangat bergantung pada jenis layar, kompleksitas tema, dan sistem operasi yang berjalan. Dengan memilih tema yang ringan dan sudah dioptimalkan, pengguna dapat bersenang-senang dengan personalisasi tanpa risiko menguras baterai.
Xiaomi juga menegaskan bahwa kombinasi tema efisien dan fitur HyperOS dapat memberikan pengalaman visual yang menarik sekaligus menjaga daya tahan baterai perangkat tetap optimal.
