Instagram saat ini menguji pembatasan penggunaan hashtag hanya tiga per postingan. Padahal sebelumnya, platform tersebut memperbolehkan hingga 30 hashtag dalam satu unggahan. Uji coba ini memicu kehebohan di kalangan kreator, influencer, serta pelaku UMKM yang mengandalkan hashtag untuk memperluas jangkauan organik.
Beberapa pengguna terpilih melaporkan mendapat notifikasi yang meminta mereka menghapus hashtag keempat agar postingan dapat dipublikasikan. Meski demikian, Instagram belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait cakupan atau durasi uji coba ini. Pertanyaannya, apakah pembatasan ini merupakan strategi peningkatan kualitas konten atau langkah berisiko yang bisa melemahkan efektivitas pemasaran digital?
Sejarah dan Peran Hashtag di Instagram
Hashtag pertama kali dikenalkan untuk memudahkan pengguna mencari dan menemukan konten yang relevan. Dengan maksimal 30 hashtag, para kreator biasanya menerapkan strategi “hashtag stacking” yang menggabungkan tagar populer, niche, dan mikro. Tujuannya adalah mengoptimalkan jangkauan dan visibilitas di luar lingkup follower.
Namun, penggunaan hashtag sempat mengalami penyalahgunaan. Banyak akun menyisipkan tagar tidak relevan hanya demi “nyangkut” di trend tertentu. Praktik ini sering dibarengi oleh penggunaan bot untuk mengulang tagar sehingga membuat kualitas penemuan konten jadi menurun. Akibatnya, pengguna kerap menjumpai postingan yang kurang sesuai dengan minat mereka walau tagarnya muncul di pencarian.
Alasan Instagram Membatasi Hashtag
Beberapa analis media sosial melihat pembatasan ini sebagai upaya Instagram memerangi spam dan meningkatkan relevansi konten. Berikut alasan utama yang diduga menjadi dasar uji coba ini:
-
Mengurangi Spam dan Penyalahgunaan
Pembatasan menjadi tiga hashtag membuat pengguna harus lebih selektif memilih tagar yang paling relevan. Ini menekan praktik hashtag stuffing yang menyesatkan audiens dan algoritma. -
Mendorong Fokus pada Kualitas Konten
Instagram ingin mendorong kreator mengedepankan konten orisinal dan keterlibatan yang autentik, bukan mengandalkan trik jangkauan lewat banyak hashtag. - Menyelaraskan dengan Algoritma Rekomendasi Reels Baru
Instagram tengah bereksperimen dengan personalisasi rekomendasi Reels berdasarkan minat pengguna. Pembatasan hashtag menjadi bagian dari upaya meningkatkan relevansi rekomendasi berdasarkan interaksi nyata, bukan manipulasi tagar.
Dampak Pembatasan Hashtag bagi Kreator dan UMKM
Jika kebijakan ini diberlakukan secara luas, konsekuensinya signifikan:
-
Strategi Konten Perlu Disesuaikan
Kreator harus mengurangi jumlah hashtag dan memilih 3 tagar paling efektif. Perhatian lebih diarahkan pada caption deskriptif serta mendorong interaksi early engagement agar algoritma lebih responsif. -
Pelaku UMKM Bisa Tertekan
UMKM yang biasanya memanfaatkan hashtag gratis sebagai pengganti iklan berbayar mungkin perlu mempertimbangkan investasi pada Instagram Ads. Hal ini berpotensi menaikkan biaya pemasaran digital mereka. - Peluang untuk Konten Lebih Autentik
Pembatasan ini berpotensi menyingkirkan konten berkualitas rendah dan memberi ruang bagi kreator yang mengedepankan orisinalitas dan ide kreatif.
Kapan Kebijakan Ini Akan Berlaku?
Instagram masih dalam tahap uji coba terbatas dan belum memastikan implementasi menyeluruh. Sebelumnya, platform ini beberapa kali menguji fitur yang akhirnya dibatalkan, seperti batas panjang Reels 90 detik. Namun, tren kebijakan Meta menunjukkan komitmen membersihkan ekosistem konten dengan:
- Menghapus fitur “Following” tab
- Mengurangi visibilitas akun engagement bait
- Mendorong monetisasi konten original
Beberapa opsi kemungkinan kebijakan hashtag nanti adalah:
- Membatasi hanya 3 hashtag yang “dibaca” algoritma, sementara sisanya tetap boleh dipasang
- Berlaku khusus untuk akun bisnis atau komersial
- Implementasi bertahap berdasarkan wilayah
Tips Adaptasi untuk Kreator
Untuk mengantisipasi perubahan ini, kreator disarankan melakukan langkah berikut:
-
Prioritaskan Relevansi Tagar
Pilih 3 hashtag yang benar-benar mewakili isi konten. Contoh, untuk postingan foto kopi, gunakan #kopikekinian daripada tagar populer tak relevan seperti #viral atau #fyp. -
Optimalkan Caption sebagai Kata Kunci
Instagram kini semakin cerdas membaca caption. Gunakan kata-kata deskriptif yang natural agar konten mudah ditemukan. - Fokus Bangun Komunitas Setia
Engagement dari follower yang benar-benar tertarik lebih bernilai daripada jangkauan semu yang diperoleh lewat banyak tagar.
Pembatasan jumlah hashtag di Instagram bisa menjadi titik balik cara platform ini memandang interaksi dan distribusi konten. Langkah ini berpotensi mengurangi “noise” dari hashtag spam, sekaligus mendorong kreator fokus pada kualitas dan keaslian. Meski terasa membatasi, strategi 3 hashtag tersebut mengajak pengguna untuk “berbicara dengan lebih tepat dan bermakna” dalam dunia media sosial yang penuh kebisingan.
