Samsung mengubah strategi peluncuran produk untuk awal 2026 dengan menghadirkan Galaxy A07, A37, dan A57 lebih cepat dari jadwal biasanya. Kebijakan baru ini muncul setelah pengumuman seri flagship Galaxy S26 yang diprediksi mengalami penundaan hingga akhir Februari 2026.
Peluncuran Galaxy A07 5G diperkirakan terjadi akhir Desember 2025 atau awal Januari 2026. Hal ini menandai percepatan dari seri A0 sebelumnya yang biasanya diluncurkan lebih lambat. Model Galaxy A37 dan A57 juga ikut dipercepat peluncurannya ke Februari 2026, padahal di tahun-tahun sebelumnya hadir sekitar Maret atau April.
Perubahan ini bukan tanpa alasan. Samsung mengambil langkah ini untuk menjaga ritme produk di pasar sambil menyesuaikan timeline riset dan pengembangan flagship yang sempat berubah. Rencana awal meluncurkan Galaxy S26 Edge digantikan kembali oleh model S26 Plus usai evaluasi kinerja penjualan yang kurang memuaskan pada model edge sebelumnya.
Faktor Perubahan Jadwal Samsung
- Penundaan flagship Galaxy S26 ke akhir Februari 2026.
- Pembatalan model S26 Edge, mengembalikan S26 Plus ke lineup.
- Penyesuaian jadwal riset dan produksi internal yang mempengaruhi rilis seri flagship.
- Strategi mempercepat rilis kelas menengah agar pasar tetap kompetitif dan terdongkrak.
Kedua smartphone kelas menengah Galaxy A37 dan A57 diperkirakan membawa peningkatan spesifikasi sekaligus sistem operasi terbaru. Keduanya akan menjalankan Android 16 sejak awal peluncuran. Galaxy A57 akan menggunakan prosesor Exynos 1680 dengan GPU Xclipse 550, sedangkan Galaxy A37 dibekali Exynos 1480 dan GPU Xclipse 530. Pembaruan chipset tersebut mengikuti siklus upgrade tahunan Samsung di lini Galaxy A.
Dengan menghadirkan lini Galaxy A yang lebih terjangkau dan inovatif lebih awal, Samsung mencoba menjaga engagement konsumen di segmen dengan volume penjualan tinggi. Peluncuran lebih cepat diyakini bisa mendongkrak penjualan sebelum flagship tersedia. Ini juga menunjukkan bagaimana Samsung beradaptasi dengan dinamika pasar dan feedback produk terdahulu secara fleksibel.
Di sisi lain, persaingan di pasar smartphone kelas menengah dan entry-level makin kompetitif. Vendor-vendor pesaing kerap menawarkan fitur premium dengan harga agresif. Dalam konteks itu, peluncuran Galaxy A37 dan A57 yang mengusung chipset terbaru dan OS paling baru menjadi keunggulan waktu yang strategis bagi Samsung.
Samsung juga dihadapkan pada ketidakpastian produksi chipset Exynos flagship, termasuk rumor bahwa Exynos 2600 belum memasuki produksi massal. Kondisi ini tambah memperumit persiapan Samsung menjelang tahun baru. Kendati demikian, strategi memajukan lini Galaxy A dapat menjadi solusi jitu menjaga posisi pasar dan meredam potensi kekosongan produk selama menunggu flagship.
Sejauh ini, Samsung belum mengumumkan secara resmi tanggal peluncuran dan detail harga ketiga model teranyar tersebut. Namun, tren percepatan jadwal rilis ini diperkirakan bakal berlanjut sebagai gaya baru Samsung menyesuaikan portofolio produknya di tahun 2026.
Perubahan ini juga bersamaan dengan inovasi dari kompetitor global kelas atas seperti Apple yang meluncurkan iPhone 17 serta vendor China yang aktif menghadirkan teknologi kelas atas pada harga kompetitif. Samsung harus pintar mengatur waktu peluncuran produk agar tetap relevan dan diminati pasar.
Dengan flagship Galaxy S26 yang datang lebih lambat, performa penjualan seri Galaxy A pada kuartal pertama 2026 akan menjadi fokus pengamatan industri. Keberhasilan strategi percepatan rilis seri A juga akan sangat bergantung pada keseimbangan antara harga dan fitur yang ditawarkan saat resmi meluncur.
Pergerakan Samsung ini memperlihatkan bagaimana perusahaan memanfaatkan fleksibilitas taktik peluncuran untuk menghadapi tantangan perdagangan global dan preferensi konsumen yang berubah cepat. Para pengamat industri dan pengguna menanti konfirmasi resmi dan detail spesifikasi lengkap yang akan diumumkan Samsung dalam waktu dekat.





