Samsung baru saja meluncurkan Galaxy Z TriFold, ponsel lipat tri-fold pertama mereka yang hadir dengan layar utama berukuran besar dan desain sangat kompleks. Perangkat ini menarik perhatian luas berkat konsep layar lipat tiga yang membuka menjadi seperti kanvas tablet. Namun, dibalik inovasi tersebut tersimpan biaya perbaikan layar yang sangat tinggi, bahkan hampir menyamai harga smartphone flagship Samsung terbaru.
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa jika layar utama Galaxy Z TriFold rusak, menggantinya bisa menelan biaya antara KRW 1.657.500 sampai KRW 1.834.500 (sekitar $1.120–$1.240). Angka ini sangat mengejutkan mengingat harga resmi Samsung Galaxy S25 Ultra, model flagship andalan, di Korea Selatan sekitar KRW 1.673.100 (±$1.130). Dengan kata lain, mengganti layar utama Galaxy Z TriFold nyaris setara dengan membeli Galaxy S25 Ultra baru.
Biaya Perbaikan Layar Galaxy Z TriFold
- Layar luar: KRW 137.000 hingga KRW 226.000 (sekitar $90–$150), sebanding dengan biaya penggantian di model Z Fold 7.
- Layar lipat utama (tri-fold): KRW 1.657.500 hingga KRW 1.834.500 (sekitar $1.120–$1.240), sangat mahal dibandingkan biaya perbaikan smartphone biasa.
Samsung sengaja membatasi stok Galaxy Z TriFold dengan hanya mengirimkan 15 hingga 30 unit per toko besar di Korea Selatan. Total ketersediaan di negeri tersebut baru mencapai sekitar 700 unit. Prediksi penjualan global untuk kuartal awal mendatang hanya berkisar antara 2.500 hingga 5.000 unit. Ini menandakan Galaxy Z TriFold masih dalam tahap rilis eksperimen dan pengujian pasar.
Ketersediaan layanan perbaikan yang terbatas dan harga suku cadang yang sangat tinggi menunjukkan tantangan utama pemilik perangkat ini. Layar lipat yang inovatif memang membuka jalan teknologi baru, tetapi juga menghadirkan biaya risiko yang besar jika terjadi kerusakan. Hal ini menggarisbawahi realitas yang sering ditemui pada perangkat lipat generasi awal.
Meski informasi ini berasal dari laporan blog yang belum sepenuhnya terverifikasi, gambaran biaya yang sangat tinggi tetap relevan untuk dijadikan perhatian calon pembeli. Bagi pengguna Galaxy Z TriFold, menjaga kondisi fisik ponsel harus menjadi prioritas utama agar tidak menghadapi pengeluaran perbaikan semahal membeli flagship baru.
Teknologi lipat tiga ini menawarkan pengalaman visual luar biasa, namun pemeliharaan dan perbaikan yang mahal menjadi faktor yang tak bisa diabaikan. Samsung terus memperluas jajaran ponsel lipatnya, namun Galaxy Z TriFold menunjukkan bahwa inovasi canggih masih membawa konsekuensi finansial yang signifikan bagi pengguna.
Pengguna smartphone di masa depan perlu mempertimbangkan dengan matang antara keunikan desain dan biaya perawatan perangkat lipat yang semakin kompleks. Galaxy Z TriFold bisa jadi menandai arah baru untuk industri, asalkan Samsung dan produsen lain mampu menurunkan biaya reparasi agar lebih terjangkau di masa mendatang.
