Raja HP Indonesia Bangkit Lagi, Dominasi Ponsel China Mulai Tergeser di Pasar Lokal

Shopee Flash Sale

Industri ponsel di Indonesia menunjukkan peta persaingan yang berubah cepat. Bulan ini, Samsung akhirnya kembali merebut posisi teratas setelah sempat digeser sejumlah merek China yang agresif merangsek pasar.

Laporan Counterpoint Research mengungkap Samsung mencatat pertumbuhan pengiriman 30 persen secara tahunan. Kenaikan pangsa pasar dari 17 persen ke 20 persen membawa Samsung duduk di singgasana ponsel tanah air. Kinerja ini tak lepas dari strategi peluncuran model-model anyar, khususnya perangkat yang ramah bagi segmen entry-level dan menengah.

Persaingan Ketat, Ponsel China Mulai Tergeser

Produsen asal China kini menghadapi tantangan besar. Xiaomi yang sempat menempel Samsung harus menerima penurunan pangsa pasar dari 19 persen menjadi 17 persen, meski pengiriman mereka naik 5 persen. Oppo bahkan menghadapi situasi lebih berat, dengan pertumbuhan hanya 1 persen dan pangsa pasar turun ke 16 persen.

Vivo ikut tertekan hebat, karena pengiriman anjlok dan pangsa pasarnya merosot dari 17 persen ke 14 persen. Sementara itu, Infinix justru menjadi anomali. Brand ini mencatat lonjakan pengiriman hingga 45 persen dan porsi pasar bertambah ke 12 persen.

Berikut daftar pangsa pasar merek ponsel utama di Indonesia bulan ini:

  1. Samsung: 20 persen
  2. Xiaomi: 17 persen
  3. Oppo: 16 persen
  4. Vivo: 14 persen
  5. Infinix: 12 persen

Faktor Kunci di Balik Perubahan Persaingan

Menurut Ridwan Kusuma dari Counterpoint Research, pertumbuhan industri HP tanah air sebesar 12 persen didorong tiga hal. Tingginya minat pada perangkat entry-level menjadi pendorong utama, sejalan meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap smartphone praktis dan terjangkau. Kedua, makin banyaknya perangkat dengan koneksi 5G yang bisa dibeli dengan harga murah.

Ketiga, adopsi fitur kecerdasan buatan (AI), baik pada aplikasi maupun sistem operasi, membuktikan smartphone makin penting untuk produktivitas dan hiburan. "Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI, makin banyak HP 5G murah, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen," terang Ridwan, dikutip dari sumber resmi.

Sementara itu, data Counterpoint Research menegaskan konsumen dalam negeri semakin mengandalkan gawai cerdas untuk kebutuhan harian. Hal ini mendorong produsen berinovasi, baik dari sisi fitur maupun harga, demi mempertahankan loyalitas dan mendorong penetrasi pasar.

Dinamika Pasar Smartphone Masih Terus Bergerak

Tren populer seperti gaming, fotografi mobile hingga produktivitas digital ikut memperkuat persaingan inovasi. Merek besar harus siaga menghadapi pergeseran tren dan kebutuhan konsumen Indonesia yang sangat dinamis. Selain inovasi produk, konsistensi dalam layanan purna jual juga jadi penentu kelanjutan dominasi merek-merek besar.

Saat Samsung kembali ke posisi puncak, para kompetitornya—khususnya dari China—dituntut menyusun strategi baru. Bagi konsumen, dinamika positif ini menjanjikan lebih banyak pilihan gawai canggih serta harga yang kompetitif di pasaran. Pasar ponsel Indonesia diprediksi akan terus panas seiring hadirnya teknologi baru dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Berita Terkait

Back to top button