Kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan menjadi tren utama pada perkembangan smartphone di tahun 2026. Fokus inovasi pada perangkat tidak hanya pada hardware, tetapi lebih pada kemampuan AI yang mendukung produktivitas dan pengalaman pengguna.
Justin Li, President of Honor South Pacific, menjelaskan bahwa perusahaan akan memperkuat kapabilitas AI Imaging dan AI Productivity. Dia juga menekankan pentingnya integrasi ekosistem lintas perangkat untuk memenuhi kebutuhan nyata pengguna.
Salah satu inovasi yang menarik perhatian adalah kehadiran Robot Phone yang akan diperkenalkan di Mobile World Congress (MWC) 2026. Perangkat ini menggabungkan kecerdasan multi-modal AI, fungsi robotik, dan kamera handheld canggih.
Tren AI pada smartphone tahun ini berlanjut dari 2025, di mana konsumen mulai lebih mempertimbangkan kecerdasan perangkat daripada sekadar spesifikasi hardware. Aryo Meidianto Aji, Senior Consultant SEQARA Communications, menyebut personalisasi AI sebagai fitur utama yang akan membedakan perangkat di masa depan.
Menurut Aryo, AI di smartphone mampu mempelajari kebiasaan penggunanya dan menyesuaikan performa secara otomatis untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Namun, pengembangan teknologi ini membutuhkan biaya yang tinggi dan berpotensi menyebabkan kenaikan harga perangkat.
Berikut sejumlah prediksi tren smartphone 2026 terkait AI dan teknologi yang akan hadir:
- Baterai Kapasitas Besar: Smartphone akan mulai menggunakan baterai berkapasitas 6000 mAh hingga lebih besar untuk mendukung kebutuhan komputasi AI yang intensif.
- Integrasi Ekosistem: Produsen akan meningkatkan konektivitas antarperangkat seperti smartwatch dan smart home untuk menciptakan ekosistem yang menyatu.
- Sensor Kesehatan Canggih: Smartphone akan dilengkapi sensor yang terintegrasi dengan layanan kesehatan digital untuk pemantauan kesehatan pengguna secara real-time.
- Material Ramah Lingkungan: Produksi smartphone diarahkan ke penggunaan material daur ulang guna mendukung tren keberlanjutan.
Dinamika pasar 2025 menjadi pijakan penting bagi prediksi tersebut. Perangkat kelas menengah kini mulai mengadopsi fitur AI yang sebelumnya hanya ditemukan di flagship. Kapasitas baterai 5000 mAh sudah menjadi standar baru, bahkan di segmen entry level.
Sayangnya, adopsi jaringan 5G di Indonesia masih terbatas kawasan tertentu sehingga pengguna belum sepenuhnya merasakan manfaat praktis dari teknologi ini. Aryo menjelaskan bahwa 5G lebih difokuskan sebagai fitur pemasaran kecuali di kota-kota besar tertentu.
Semua prediksi ini menunjukkan bahwa tahun 2026 akan menjadi babak baru dalam evolusi smartphone dengan AI sebagai pusat inovasi. Robot Phone di MWC akan menjadi contoh nyata bagaimana AI dan robotik mulai mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat mobile di masa depan.





