
Penurunan pengiriman smartphone global diprediksi terjadi pada paruh awal tahun depan. Penyebab utama tren ini adalah kenaikan biaya komponen memori, terutama DRAM, yang makin melonjak akibat permintaan tinggi dari industri kecerdasan buatan (AI).
Menurut laporan terbaru dari Counterpoint Research, pengiriman smartphone global akan menurun sebesar 2,1 persen. Peningkatan harga komponen utama mendorong produsen perangkat meningkatkan harga jual, yang kemudian berpengaruh pada penurunan permintaan konsumen.
Dampak Paling Parah pada Smartphone Budget
Smartphone dengan harga di bawah $200 akan mengalami dampak paling signifikan. Direktur Counterpoint Research, MS Hwang, menyatakan bahwa perangkat entry-level ini menghadapi tekanan biaya terbesar di tengah krisis pasokan memori.
Biaya Bill of Materials (BoM) diperkirakan naik antara 20 persen hingga 30 persen pada awal tahun depan. Kenaikan harga komponen ini memaksa produsen menyesuaikan harga produk mereka di berbagai segmen pasar.
Sementara segmen menengah dan flagship telah mengalami kenaikan harga 10 hingga 15 persen, tren ini diperkirakan akan berlanjut. Hal ini akan memperketat daya beli konsumen yang mencari perangkat dengan harga terjangkau.
Memori DRAM Dikonversi ke Industri AI
Salah satu faktor utama kenaikan biaya adalah alokasi DRAM yang semakin banyak dialihkan ke kebutuhan AI generatif. Permintaan yang tinggi terhadap modul memori ini menyebabkan kelangkaan bagi industri smartphone.
Counterpoint Research memperkirakan harga memori akan naik lagi sekitar 40 persen pada kuartal kedua tahun depan. Hal ini dapat meningkatkan biaya perangkat hingga lebih dari 15 persen dari level saat ini yang sudah tinggi.
OEM dari Tiongkok seperti Honor, Oppo, dan Vivo menjadi yang paling terdampak oleh revisi perkiraan pengiriman tersebut. Perusahaan-perusahaan ini menghadapi tantangan besar dari sisi biaya produksi dan tekanan harga pasar.
Strategi OEM Menghadapi Kenaikan Biaya
Untuk menjaga margin keuntungan tanpa menaikkan harga jual secara drastis, sejumlah produsen smartphone mulai mencari alternatif pengurangan biaya. Beberapa di antaranya adalah mengurangi kapasitas RAM yang disediakan atau menghentikan produksi varian dengan RAM 16GB.
Proses menghadirkan varian dengan RAM lebih kecil, seperti 4GB, kembali menjadi strategi untuk menawarkan harga lebih kompetitif di pasar. Langkah ini juga berupaya mempertahankan keberlangsungan penjualan di tengah kenaikan biaya komponen.
Harga Perangkat Flagship Semakin Mahal
Peluncuran perangkat seperti OnePlus 15 dan iQOO 15 di India telah menunjukkan kenaikan harga signifikan dibandingkan generasi sebelumnya. Samsung juga diprediksi menaikkan harga seri Galaxy S26, yang akan debut awal tahun depan.
Kenaikan harga ini mencerminkan tekanan biaya yang kini menjadi isu utama di industri smartphone global. Para produsen harus menyeimbangkan antara menjaga keuntungan dan mempertahankan pangsa pasar yang kompetitif.
Penurunan pengiriman smartphone global akibat biaya komponen yang meroket ini menjadi fenomena baru yang perlu diperhatikan. Perkembangan selanjutnya akan sangat bergantung pada bagaimana produsen mengelola rantai pasok serta strategi harga mereka.





