Jangan Sampai Nyesel! Kesalahan Fatal saat Beli Smartphone Bekas dan Cara Menghindarinya

Shopee Flash Sale

Membeli smartphone bekas memang sangat menggiurkan karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan baru. Namun, jangan sampai salah langkah dan mendapatkan perangkat yang bermasalah. Banyak pembeli yang akhirnya menyesal karena tidak teliti dalam memilih smartphone second.

Sebelum memutuskan membeli, ketahui dulu kesalahan fatal yang sering terjadi agar Anda tidak terjebak. Berikut ini pembahasan tentang lima kesalahan utama saat membeli HP bekas dan cara menghindarinya berdasarkan data dan ulasan terbaru dari rakyatcirebon.disway.id.

1. Tergoda Harga Terlalu Murah
Harga yang jauh di bawah pasaran memang mengundang perhatian. Namun, ini sering jadi tanda adanya masalah serius pada barang. Bisa jadi perangkat tersebut pernah mengalami perbaikan besar, menggunakan komponen kualitas rendah, atau bahkan barang curian.

Cara menghindarinya adalah melakukan riset harga pasar untuk model yang ingin dibeli. Jika menemukan harga yang sangat murah, Anda harus ekstra hati-hati dan bertanya detail kondisi unit kepada penjual.

2. Malas Mengecek Kesehatan Baterai
Baterai yang sudah lemah akan membuat HP cepat habis dan kurang nyaman digunakan. Pengalaman memakai HP tanpa daya optimal sama saja seperti harus membawa power bank terus menerus. Pada iPhone, cek kondisi baterai di pengaturan, antara 80-85% dianggap masih baik.

Untuk HP Android, Anda bisa mengakses kode dial khusus atau memakai aplikasi pengecek baterai. Selain itu, uji baterai dengan merekam video selama 10 sampai 15 menit dan lihat apakah daya turun drastis. Jika iya, sebaiknya cari unit lain.

3. Tidak Mencoba Semua Port dan Tombol
Sering kali pembeli hanya fokus pada layar dan kamera saja. Padahal, port charger, jack audio, serta tombol fisik seperti volume dan power sering mengalami kerusakan. Tidak diperiksa dengan teliti membuat Anda dapat membeli HP yang ada masalah fungsi.

Tipsnya, saat COD (Cash On Delivery), bawalah earphone dan kabel charger sendiri. Tes semua port dan tombol secara langsung agar memastikan semua berfungsi dengan baik dan responsif.

4. Lupa Mengecek Keaslian Layar
Layar adalah komponen paling berpengaruh pada pengalaman menggunakan HP dan salah satu komponen termahal. Banyak HP bekas sudah diganti layarnya dengan layar KW atau copy yang kualitasnya buruk. Warna, kecerahan, dan sensitivitas layar jadi berbeda jauh dari aslinya.

Anda bisa mengecek layar dengan membuka foto putih dan hitam pekat untuk mencari apakah ada bayangan atau warna kekuningan. Cek juga dead pixel dengan warna solid (merah, hijau, biru) dan uji sentuhan dengan menggeser ikon aplikasi seluruh layar.

5. Mengabaikan Riwayat Servis dan Garansi
HP bekas yang sudah sering diservis dan tidak memiliki garansi resmi sangat berisiko karena kualitas komponen yang tidak pasti. Penjual yang tidak bisa menunjukkan bukti pembelian, kardus asli, dan nomor IMEI yang cocok patut dicurigai.

Pastikan nomor IMEI di kardus dan di HP sama persis dengan dial *#06#. Pilih unit yang memiliki garansi resmi distributor Indonesia, meskipun sudah habis masa garansi, karena ini menunjukan keaslian dan riwayat yang jelas.


Membeli smartphone bekas ibarat berburu harta karun yang harus dilakukan dengan ketelitian tinggi. Penting untuk tidak terburu-buru dan melakukan tes menyeluruh sebelum memutuskan membeli. Kritis dalam menilai kondisi, kelengkapan, dan harga akan membantu Anda mendapatkan HP bekas terbaik tanpa penyesalan. Semoga tips ini membantu Anda mendapatkan smartphone bekas idaman dengan kualitas yang bisa diandalkan.

Berita Terkait

Back to top button