
Nvidia dilaporkan memangkas produksi GPU gaming GeForce RTX 5000-series hingga 40 persen akibat lonjakan harga DRAM. Keputusan ini diprediksi berimbas langsung terhadap harga laptop dan smartphone yang berpotensi naik secara signifikan. Langkah tersebut dipicu oleh melonjaknya permintaan DRAM dari sektor AI, membuat prioritas produksi bergeser ke server dan akselerator kecerdasan buatan yang keuntungannya lebih besar.
Konsumen yang menunggu GPU baru dengan VRAM besar kini harus bersiap kecewa. Rencana peluncuran GeForce RTX 5000 Super yang awalnya akan menawarkan peningkatan kapasitas memori tanpa kenaikan harga, dikabarkan urung terlaksana. Model seperti RTX 5060 Ti 16GB dan RTX 5070 dengan memori besar diprediksi menjadi yang paling terdampak dan semakin sulit ditemukan di pasaran.
Dampak Langsung ke Harga Laptop dan Smartphone
Tak hanya berdampak pada GPU PC desktop, kelangkaan DRAM juga menyeret harga laptop naik setidaknya 20 persen menurut analisis pasar. Permintaan memori dari perusahaan besar seperti OpenAI membuat kapasitas produksi DRAM dunia terserap hampir habis untuk kebutuhan AI. Efek domino ini menyebabkan produsen perangkat konsumen harus mengurangi spesifikasi RAM agar harga tetap bersaing.
Laptop entry-level kembali ke opsi 8GB RAM, bahkan smartphone murah kemungkinan akan hanya menyediakan memori 4GB saja. Perangkat gaming portabel yang sedang diminati pun diprediksi akan meluncur dengan harga lebih tinggi dari biasanya. Ketergantungan pada DRAM membuat seluruh ekosistem perangkat digital rentan menghadapi fluktuasi harga komponen dasar.
Prioritas Industri Berubah: AI vs Konsumen
Industri semikonduktor kini mengalihkan sumber daya ke segmen yang menawarkan margin keuntungan tertinggi, yakni server AI. Langkah ini dinilai membuat konsumen dan gamer harus menyesuaikan harapan terkait harga dan ketersediaan produk dalam beberapa bulan ke depan. Krisis DRAM bukan satu-satunya masalah di industri chip, sebab setiap gangguan pasokan berpotensi memicu efek berantai ke seluruh rantai suplai teknologi global.
Daftar Implikasi yang Dirasakan Konsumen
- Ketersediaan GPU gaming kelas menengah dan bawah semakin langka.
- Harga laptop dan smartphone entry-level diperkirakan naik hingga 20 persen.
- Spesifikasi RAM perangkat murah cenderung turun ke generasi sebelumnya.
- Waktu tunggu bagi konsumen untuk mendapatkan harga masuk akal semakin lama.
Nasib Pasar Gaming PC di Tengah Gelombang AI
Pergeseran fokus Nvidia ke sektor AI membawa dampak jangka panjang pada masa depan gaming PC. Produsen hardware kemungkinan lebih banyak menyasar kelas atas dengan harga premium, sementara kelas menengah kian terpinggirkan. Peluang bagi pesaing seperti AMD untuk merebut pangsa pasar terbuka lebar, meski tantangan bahan baku juga menghantui.
Para gamer disarankan mulai mengevaluasi ulang strategi upgrade perangkat. Pengambilan keputusan yang cerdas terkait waktu dan jenis produk yang dibeli menjadi semakin penting. Dengan dinamika industri yang berubah cepat, konsumen perlu memantau perkembangan dan menyesuaikan ekspektasi terhadap produk-produk berbasis DRAM. Era dominasi kecerdasan buatan di sektor semikonduktor kini benar-benar terasa, mendorong perubahan besar di seluruh ekosistem teknologi.





