Dampak Kekurangan RAM Dunia, Smartphone Baru Tawarkan Spesifikasi Lebih Hemat!

Industri smartphone global kini menghadapi tantangan besar akibat krisis pasokan RAM yang berkepanjangan. Produsen smartphone terpaksa memangkas kapasitas RAM pada perangkat mereka untuk menyesuaikan dengan kelangkaan komponen ini.

Laporan dari TrendForce menyatakan kelangkaan RAM akan berlanjut hingga kuartal keempat 2027. Dampaknya paling terasa di segmen entry-level, di mana perangkat diperkirakan hanya akan dibekali RAM 4GB.

Sementara itu, smartphone mid-range yang sebelumnya bisa menawarkan RAM hingga 12GB, kini mungkin hanya dibekali antara 6GB sampai 8GB. Tren ini akan mengubah standar spesifikasi perangkat secara signifikan.

Kalangan flagship juga tidak luput dari dampak krisis ini. Adopsi RAM besar seperti 16GB bahkan 24GB diperkirakan akan melambat atau hilang dari pasar dalam beberapa tahun mendatang.

Krisis RAM ini dipicu oleh perubahan strategi dari produsen chip besar seperti Samsung. Mereka mengalihkan fokus produksi dari memori HBM yang dipakai untuk AI ke jenis DDR5 yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi.

Peralihan tersebut menciptakan ketidakseimbangan pasokan DRAM untuk perangkat mobile. Kondisi ini turut memperparah prediksi penurunan pasar smartphone global yang telah berlangsung.

Dampak pada Pengembangan AI dan Solusi Produsen

Permintaan fitur AI on-device yang semakin meningkat bertentangan dengan keterbatasan RAM yang ada. Kapasitas RAM besar yang semula diharapkan menjadi standar mainstream kini harus ditinjau ulang.

Namun, krisis ini membuka ruang bagi inovasi. Produsen mulai mengupayakan agar sistem operasi Android dapat lebih efisien bekerja dengan RAM lebih kecil, mencontoh optimasi pada iOS milik Apple.

Beberapa perusahaan juga mengembangkan teknologi penyimpanan baru. Apple misalnya, melirik penyimpanan flash untuk menyimpan model bahasa besar (Large Language Models/LLM) agar RAM tidak terbebani.

Samsung pun sedang mengembangkan jenis penyimpanan UFS yang dioptimalkan untuk kebutuhan generative AI. Langkah ini menjadi tanda bahwa industri tetap menggiatkan tren AI di smartphone meski menghadapi kendala hardware.

Kemungkinan Kebangkitan Kembali Slot MicroSD

Salah satu akibat tak terduga dari krisis RAM adalah potensi kembalinya slot microSD di smartphone flagship. Slot ini dulunya populer, namun kini mulai ditinggalkan seiring bertambahnya kapasitas penyimpanan internal.

Kelangkaan RAM dan juga kemungkinan menurunnya kapasitas memori internal memicu produsen mempertimbangkan ekspansi penyimpanan eksternal sebagai solusi. Namun, pakar memperingatkan slot microSD bisa berdampak pada kecepatan transfer data dan kapasitas RAM internal.

Dalam situasi ini, produsen dituntut untuk kreatif. Mereka harus menjaga pengalaman pengguna tetap optimal dengan beragam pendekatan seperti optimasi software, arsitektur chipset yang lebih pintar, dan solusi hybrid penyimpanan-RAM.

Data dari Counterpoint Research memperlihatkan bahwa pada kuartal ketiga 2025, Samsung Galaxy A16 5G yang mengusung RAM 8GB menjadi smartphone Android paling laris. Ini menunjukkan konsumen masih menginginkan perangkat dengan kapasitas RAM cukup besar meski krisis berlangsung.

Dengan begitu, tantangan krisis RAM tidak sekadar persoalan hardware, tapi juga soal bagaimana produsen dan pengembang software menyesuaikan diri dengan situasi pasar yang berubah. Keputusan strategis dari para pemain utama seperti Samsung, Apple, dan Google akan sangat menentukan arah perkembangan industri smartphone selama beberapa tahun ke depan.

Exit mobile version