Sony tengah mempersiapkan langkah besar di dunia gaming dengan menghadirkan versi handheld dari PlayStation 6 (PS6). Perangkat ini dirancang untuk bermain game secara portabel dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah dibanding konsol rumahan.
YouTuber teknologi Moore’s Law Is Dead (MLID) mengungkap bahwa Sony kini mendorong pengembang game untuk mengoptimalkan judul agar bisa berjalan dengan konfigurasi CPU dan daya pemrosesan yang lebih terbatas. Langkah ini menandakan upaya Sony membangun ekosistem ganda: PS6 rumahan berperforma tinggi dan PS6 handheld berdaya rendah yang tetap kompatibel dengan game yang sama.
Optimalisasi untuk Konsumsi Daya Rendah
Sony meminta studio agar game dapat berjalan optimal pada sistem dengan maksimal delapan thread CPU. Ini jauh lebih rendah dari CPU PS5 yang menggunakan 8 core dan 16 thread berbasis Zen 2. Hal ini menimbulkan sinyal kuat bahwa game PS6 hendak disesuaikan agar kompatibel di perangkat dengan performa terbatas, yakni PS6 handheld.
Sebagaimana tertulis dalam dokumen internal Sony, “Games may run in environments with different CPU configurations.” Pernyataan ini membuka gambaran bahwasanya satu game dapat dijalankan di perangkat dengan hardware berbeda untuk pengalaman bermain yang mulus.
Spesifikasi PS6 Handheld
Bocoran menyebutkan prosesor PS6 handheld akan menggunakan CPU dengan konfigurasi Zen 6c, yaitu:
- 4 core Zen 6c menghasilkan 8 thread untuk menjalankan game
- 2 core berdaya rendah untuk proses latar belakang seperti sistem operasi dan notifikasi
Zen 6c merupakan varian core kecil dari arsitektur Zen 6 AMD, yang menitikberatkan pada efisiensi daya mirip konsep big.LITTLE di chip mobile. Ini memungkinkan PS6 handheld menawarkan performa memadai dengan konsumsi baterai yang lebih hemat.
Untuk PS6 rumahan, Sony diprediksi memakai CPU Zen 6 full-core dengan minimal 8 core dan GPU berbasis arsitektur RDNA 4 yang jauh lebih kuat, sehingga performa dua versi konsol tersebut berbeda signifikan.
Keterkaitan dengan Fitur Power Saver Mode di PS5
Inovasi ini bukan tanpa dasar karena Sony telah memperbarui Software Development Kit (SDK) PS5 dengan fitur Power Saver Mode dan Low Power Mode. Prioritas pengoptimalan untuk hemat daya kini lebih diutamakan ketimbang fitur khusus PS5 Pro yang diperkirakan muncul pada 2025.
Ini menunjukkan Sony tidak hanya fokus pada kompatibilitas antar generasi, tetapi juga menyiapkan jalur migrasi yang efisien dari PS5 ke PS6 dengan mempertimbangkan penghematan energi dan peningkatan performa.
Alasan Sony Mengejar Pasar Handheld
Sony masuk ke segmen handheld bukan tanpa alasan strategis:
- Persaingan pasar konsol portabel seperti Nintendo Switch yang masih dominan, dan Steam Deck yang terus menunjukkan popularitas.
- Ekspansi ekosistem PlayStation dengan pengalaman gaming yang seamless antara konsol rumahan dan handheld.
- Memberikan fleksibilitas kepada developer dengan basis kode tunggal yang dapat diskalakan untuk berbagai perangkat.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Sony menghadapi beberapa tantangan krusial dalam pengembangan PS6 handheld:
- Masa pakai baterai yang mampu mengakomodasi game AAA modern dalam waktu cukup lama.
- Manajemen suhu agar CPU dan GPU tetap dingin tanpa menimbulkan suara bising.
- Harga jual yang kompetitif, agar dapat bersaing dengan perangkat seperti Steam Deck OLED (~$550) atau calon Nintendo Switch 2.
Keberhasilan menjaga keseimbangan aspek-aspek ini sangat menentukan keberhasilan PS6 handheld di pasar.
Proyeksi Waktu Rilis
Belum ada konfirmasi resmi dari Sony mengenai tanggal rilis PS6, baik versi rumahan maupun handheld. Berdasarkan siklus rilis sebelumnya (PS4 pada 2013 dan PS5 pada 2020), PS6 dan versi handheld kemungkinan akan dirilis sekitar tahun 2027–2028.
Pengembangan perangkat keras serta SDK diperkirakan sudah dimulai sejak 2024-2025 untuk mendukung pengembangan game AAA dengan siklus 3–5 tahun.
Respons dari Komunitas dan Analis Industri
Gamer menyambut bocoran ini dengan antusias namun juga ada kekhawatiran akan terulangnya pengalaman gagal seperti PSVita. Analis industri menilai langkah Sony sebagai respons terhadap tren hybrid gaming di mana pemain ingin akses game di berbagai kondisi dan lokasi.
Seorang analis dari Niko Partners berkata, “Sony tidak bisa mengabaikan fakta bahwa pemain ingin bermain di mana saja. PS6 handheld bukan lagi opsi tapi kebutuhan masa depan.”
Bocoran mengenai PS6 handheld menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi Sony yang kini tidak hanya fokus pada konsol rumahan, tetapi juga perangkat portabel yang hemat daya. Dengan pengembangan prosesor efisien dan pengoptimalan perangkat lunak, Sony berpotensi membuka era baru PlayStation yang merangkul pengalaman gaming di luar ruang keluarga.
