
Jutaan pengguna ponsel Xiaomi, Redmi, dan POCO tengah menghadapi akhir siklus dukungan perangkat dari produsen. Langkah penghentian pembaruan ini membawa dampak signifikan, terutama untuk keamanan, pengalaman penggunaan, dan keputusan pembelian di masa datang.
Penghentian dukungan berarti perangkat tidak lagi memperoleh pembaruan sistem operasi, patch keamanan, atau fitur-fitur terbaru. Akibatnya, risiko keamanan meningkat dan aplikasi baru kemungkinan tak lagi kompatibel sepenuhnya dengan perangkat lama.
Daftar Model yang Terkena Dampak
Banyak model yang terpengaruh, antara lain:
- Xiaomi 12, Xiaomi 12 Pro, Xiaomi 12X, dan Xiaomi 12 Lite
- Redmi Note 12 Series: Redmi Note 12 Pro, Pro+ 5G, 5G, dan 4G
- POCO F5 5G dan lini POCO X5 (POCO X5, POCO X5 Pro)
Model-model ini sebelumnya dikenal unggul di kelasnya dengan prosesor dan fitur mutakhir pada saat peluncurannya. Berdasarkan data Mix Vale, model Redmi Note 12 5G sempat mendapatkan pembaruan HyperOS 2 dan Android 15, sementara versi 4G berakhir pada HyperOS 2 dan Android 14.
Risiko Tidak Lagi Mendapatkan Pembaruan
Tidak adanya pembaruan membuat perangkat menjadi lebih rawan terhadap serangan siber. Menurut para ahli, tanpa patch keamanan terbaru, perangkat berisiko dieksploitasi oleh malware atau ancaman keamanan baru. Selain itu, tanpa pembaruan sistem, berbagai aplikasi mungkin tidak dapat berjalan optimal atau bahkan gagal diinstal, sehingga membatasi fungsi perangkat lebih lanjut.
Dalam pernyataan Mix Vale, keputusan Xiaomi mengikuti praktik industri dalam menentukan siklus hidup produk digital. Industri ponsel pada umumnya memberikan batas waktu dukungan, setelah itu konsumen didorong untuk beralih ke generasi perangkat berikutnya.
Langkah yang Bisa Dilakukan Pengguna
Bagi pengguna yang terdampak, ada beberapa opsi untuk mengurangi risiko:
- Meningkatkan ke perangkat Xiaomi, Redmi, atau POCO terbaru agar tetap memperoleh pembaruan keamanan dan inovasi terkini.
- Mengeksplorasi penggunaan ROM khusus (custom ROM), namun metode ini membutuhkan pemahaman teknis serta berisiko pada aspek stabilitas, keamanan, dan garansi perangkat.
- Melakukan backup rutin agar data penting tetap aman apabila terjadi kendala pada perangkat lawas.
Pengamat keamanan menyarankan langkah upgrade sebagai opsi teraman agar data dan privasi pengguna tetap terlindungi.
Kebijakan Siklus Hidup Xiaomi
Xiaomi menerapkan model siklus hidup perangkat di mana setiap produk hanya mendapat sejumlah pembaruan sistem operasi dan antarmuka pengguna sesuai kelasnya. Biasanya, model flagship memperoleh waktu dukungan lebih lama dibandingkan perangkat di level menengah atau entry-level. Pola ini sejalan dengan produsen global lain dan diposisikan untuk mendorong transisi ke perangkat generasi baru sekaligus memastikan inovasi tetap berlanjut di pasar smartphone.
Konsumen perlu memantau status masa berlaku dukungan teknis sebelum membeli perangkat baru guna mendapatkan perlindungan dan pengalaman optimal dalam menggunakan produk Xiaomi, Redmi, maupun POCO.
Dengan langkah penghentian dukungan tanpa adanya pembaruan, penting bagi pengguna untuk memahami risiko serta segera mempertimbangkan rencana migrasi ke perangkat yang lebih up-to-date. Informasi mengenai jadwal pembaruan perangkat dapat diakses melalui situs resmi Xiaomi dan komunitas pengguna yang terus memperbarui daftar perangkat dan status dukungannya.





