Android smartwatch diperkirakan akan mengalami perkembangan signifikan pada 2026, terutama dari merek besar seperti Google dan Samsung. Peluncuran Pixel Watch 5 dan Galaxy Watch 9 sudah hampir pasti, namun perhatian utama terletak pada evolusi fitur kesehatan dan kecerdasan buatan (AI) yang semakin maju.
Samsung berpotensi memperkenalkan model langganan Galaxy AI untuk fitur kesehatan canggih. Samsung SVP Hon Pak mengonfirmasi eksplorasi model premium berlangganan senilai sekitar $10 per bulan yang mencakup pelatihan kesehatan lanjutan dan deteksi kondisi preventif seperti kanker. Ini menandai potensi pergeseran dari fitur gratis ke layanan berbayar dalam ekosistem Galaxy Watch.
Persaingan di sektor kesehatan digital semakin ketat, dengan Google dan Samsung berlomba menyaingi Apple. Samsung sudah mengonfirmasi fitur deteksi gagal jantung “World-First” dalam Galaxy Watches. Sementara itu, Google menjalankan studi hipertensi selama enam bulan dengan Fitbit Labs untuk Pixel Watch 3, dengan tujuan menghadirkan peringatan tekanan darah tinggi berbasis data klinis pengguna. Tokoh medis Google menegaskan keinginan memperluas akses pengguna Pixel Watch terhadap data risiko kesehatan yang dipersonalisasi berdasarkan catatan medis dan studi klinis.
Wear OS yang merupakan platform Android smartwatch, diperkirakan akan terus mengalami perubahan pada 2026. Sejumlah produsen seperti Fossil, Mobvoi, dan Tag Heuer mulai menarik diri dari Wear OS. Tinggal Google, Samsung, OnePlus/OPPO, dan Xiaomi yang aktif. Namun, pembaruan Wear OS sering terlambat bagi non-Samsung, membuat perangkat tersebut terasa tertinggal dibanding Pixel atau Galaxy Watch. Tren ini mengarah pada eksklusivitas Gemini, chip khusus Wear OS, yang mungkin hanya akan dipakai oleh Google dan Samsung.
Dalam hal teknologi, Wear OS 7 diharapkan menjadi sorotan dengan peningkatan AI, bukan hanya perubahan UI. Sistem smart reply di Wear OS 6 memberikan dasar untuk AI yang mampu menjawab pertanyaan lebih cepat secara lokal tanpa bergantung pada cloud. Terdapat kemungkinan Wear OS 7 menghadirkan fitur Gemini Live untuk penggunaan tanpa ponsel sekaligus fitur pelatihan latihan real-time yang terintegrasi dengan Fitbit Coach.
Pada aspek hardware, perkembangan chipset Snapdragon Wear sangat dinantikan. Meski Snapdragon W5 Gen 2 yang dirilis lebih berfokus pada efisiensi dan konektivitas satelit, kebutuhan akan chip generasi baru dengan kapasitas pemrosesan neural yang mumpuni untuk AI masih tinggi. Ada spekulasi Google dapat mengembangkan chip Tensor dengan performa AI lebih kuat, meski belum diharapkan dalam waktu dekat karena siklus penggunaan chipset yang panjang di smartwatch.
Samsung juga diharapkan meluncurkan Galaxy Watch Ultra 2 yang lebih menarik. Model sebelumnya hanya sedikit peningkatan, sementara harga mencapai $650. Konsumen menginginkan baterai lebih besar, layar dengan teknologi atau resolusi lebih tinggi, serta fitur konektivitas yang lebih mutakhir seperti 5G dan satelit, bukan hanya LTE. Fitur pendukung olahraga profesional juga perlu diperkuat agar Ultra 2 bisa bersaing dengan Garmin dan Apple Watch Ultra.
Untuk Google Pixel Watch 5, peningkatan pada integrasi Fitbit Personal Health Coach sangat diharapkan. Saat ini, aplikasi Fitbit di Wear OS masih terbatas dan tidak otomatis mengimpor sebagian besar rencana latihan dari Gemini. Fitur otomatisasi pelacak repetisi dan sinkronisasi rute GPS (GPX) selama aktivitas juga masih kurang. Google seharusnya bisa menyaingi Samsung yang sudah mendukung impor file GPX melalui Galaxy Watch Ultra.
OnePlus Watch 4 diprediksi membawa kejutan lebih kepada sisi perangkat lunak dibanding hardware. Tahun sebelumnya, OnePlus Watch 3 sudah mengalami pembaruan signifikan dari sisi material dan performa sensor. Fokus selanjutnya adalah menghadirkan fitur khas Wear OS 6 yang lebih menarik dibanding tema dan tampilan standar Google maupun fitur Tiles ala Samsung.
Berikut ringkasan harapan utama pengguna Android smartwatch menjelang 2026:
- Model langganan premium Samsung Health AI dengan fitur pelatihan canggih dan deteksi kesehatan preventif.
- Fitur kesehatan klinis lanjutan Google dan Samsung yang bersaing ketat dengan Apple, seperti deteksi gagal jantung dan peringatan hipertensi berbasis data studi.
- Penguatan AI pada Wear OS 7 agar asisten virtual lebih responsif tanpa bergantung cloud, serta fitur pelatihan terintegrasi Fitbit Coach.
- Pengembangan chipset generasi baru dengan fokus pada pemrosesan neural dan efisiensi baterai tinggi untuk mendukung aplikasi AI berat.
- Galaxy Watch Ultra 2 pembaruan fitur dan hardware lebih menarik, terutama baterai dan konektivitas seperti 5G dan satelit.
- Integrasi Fitbit Coach yang lebih baik di Pixel Watch 5, termasuk otomatisasi pelacakan olahraga dan pembuatan rute GPS.
- OnePlus Watch 4 dengan fitur perangkat lunak unik yang memberi nilai beda di tengah persaingan Wear OS.
Dengan arah perkembangan tersebut, Android smartwatch pada 2026 akan semakin mengedepankan kecerdasan buatan dan fitur kesehatan personalisasi. Ekspektasi ini membayangkan jam tangan pintar bukan sekadar aksesori, melainkan pendamping hidup aktif yang mampu memantau maupun menjaga kesehatan secara real-time dengan tingkat akurasi klinis. Perkembangan ini bisa semakin mempermudah pengguna dalam mengelola pola hidup sehat tanpa bergantung banyak pada perangkat lain.





