Google tengah mengembangkan fitur koneksi satelit yang terintegrasi langsung ke perangkat Android. Inovasi ini dirancang untuk memudahkan pengguna mengakses jaringan satelit tanpa harus memasang aplikasi tambahan atau melakukan konfigurasi rumit.
Rencana ini bertujuan menjadikan koneksi satelit sebagai pengalaman yang lebih seamless dan otomatis, terutama untuk daerah dengan jaringan seluler terbatas. Menurut laporan eksklusif, Google ingin sistem Android dapat mendeteksi dan terhubung ke satelit secara langsung melalui chipset modem yang sudah mendukung teknologi tersebut.
Dengan integrasi fitur ini, pengguna hanya perlu satu pengaturan atau izin untuk mengaktifkan koneksi satelit. Fitur ini akan bisa diakses melalui menu pengaturan cepat (Quick Settings), aplikasi Telepon, hingga layanan darurat bawaan.
Pendekatan Google berbeda dari solusi yang ada saat ini yang biasanya mengandalkan aplikasi khusus dari operator atau vendor satelit. Jika berhasil, fitur ini berpotensi menjadikan Android lebih unggul dalam memberikan konektivitas universal tanpa bergantung sepenuhnya pada jaringan seluler konvensional.
Google dirumorkan bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia layanan satelit seperti SpaceX (Starlink) dan produsen chipset untuk memastikan kompatibilitas perangkat keras. Kolaborasi ini diperlukan supaya fitur dapat menyebar luas di berbagai jenis perangkat Android.
Fitur koneksi satelit di Android diperkirakan tidak hanya untuk komunikasi darurat seperti fitur Emergency SOS yang sudah dimiliki iPhone. Google ingin memperluas fungsi koneksi satelit untuk akses internet dan panggilan yang lebih umum.
Beberapa tantangan utama termasuk kompatibilitas hardware yang belum merata di seluruh perangkat Android. Selain itu, layanan satelit biasanya berbasis langganan; Google perlu menyediakan sistem pembayaran yang mudah, mungkin melalui Google Play Billing.
Penggunaan daya baterai juga menjadi perhatian karena koneksi satelit dapat menguras baterai lebih cepat dibandingkan koneksi seluler biasa. Google berupaya mengatasi hal ini dengan optimasi perangkat lunak dan hardware.
Potensi manfaat fitur ini sangat besar. Misalnya membantu petualang di tempat terpencil, pekerja di lokasi proyek yang sulit terjangkau, dan masyarakat di daerah pedesaan dengan jaringan minim. Konektivitas dasar melalui satelit dapat menyelamatkan saat keadaan darurat.
Selain komunikasi personal, koneksi satelit yang terintegrasi juga bisa mendukung pembaruan sistem operasi, layanan keamanan, dan pelacakan aset di lokasi tanpa jaringan konvensional. Hal ini membuka peluang baru untuk segmen bisnis dan IoT.
Seiring dengan pengembangan teknologi AI di perangkat Android, fitur ini dapat dikombinasikan dengan asisten virtual pintar. AI bisa mengelola koneksi satelit secara efisien, menyalakan atau mematikan koneksi berdasarkan kebutuhan pengguna.
Langkah Google menunjukkan fokus untuk menciptakan ekosistem Android yang siap menghadapi era konektivitas berikutnya. Inisiatif ini diharapkan memperluas akses internet di seluruh dunia dan mengurangi kesenjangan digital.
Walaupun saat ini belum ada konfirmasi resmi, kabar pengembangan ini memberikan gambaran arah inovasi Android. Google berupaya menjadikan setiap perangkat Android dapat tetap terhubung di mana saja, termasuk di luar jangkauan tower seluler.
