Meta telah berhasil mengadopsi scheduler Linux yang awalnya dikembangkan untuk perangkat Steam Deck dari Valve. Scheduler ini kini diaplikasikan pada server besar Meta guna mengelola beban kerja dengan lebih optimal.
Scheduler tersebut dikenal dengan nama SCX-LAVD atau Latency-Aware Virtual Deadline scheduler. Teknologi ini bisa menyeimbangkan beban kerja secara lebih efisien di lingkungan dengan banyak inti prosesor.
Para insinyur Meta mempresentasikan penggunaan scheduler ini dalam Linux Plumbers Conference di Tokyo. Mereka menunjukkan bahwa scheduler yang didesain untuk perangkat genggam juga efektif dijalankan pada server skala besar yang menangani layanan seperti pesan dan penyimpanan data.
Pendekatan ini cukup unik karena biasanya software untuk server dan perangkat kecil dibuat secara berbeda. SCX-LAVD dirancang untuk memperhatikan latency atau keterlambatan dari berbagai tugas secara dinamis, sehingga bisa memprioritaskan tugas yang paling sensitif terhadap penundaan.
Berbeda dari scheduler tradisional yang memakai prioritas statis, SCX-LAVD memantau frekuensi proses tidur dan bangun (sleep wake atau block). Dengan begitu, tugas yang membutuhkan respons cepat dapat dieksekusi lebih dulu untuk mengurangi latensi.
Motivasi awal pengembangan scheduler ini adalah untuk menekan input lag dan gangguan visual saat bermain game di Steam Deck. Namun, Meta menemukan bahwa konsep tersebut juga sangat cocok diterapkan pada server dengan beban kerja yang sangat beragam.
Meta menyebut SCX-LAVD sebagai new default scheduler untuk banyak server mereka. Hal ini dikarenakan performanya yang stabil serta kemampuannya dalam menangani berbagai konfigurasi CPU dan memori.
Adopsi scheduler Linux dari perangkat konsumen seperti Steam Deck menunjukkan potensi teknologi lintas platform untuk meningkatkan infrastruktur cloud besar. Ini meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mempertahankan layanan penting tetap responsif meski berada di bawah beban kerja tinggi.
Selain itu, perkembangan ini mendapat perhatian positif dari komunitas open source. Mereka melihat ini sebagai bukti bagaimana inovasi teknis dari berbagai perangkat dapat saling memperkuat sistem operasi modern.
Sebagai gambaran, berikut keunggulan utama dari SCX-LAVD yang digunakan Meta:
1. Memprioritaskan tugas berdasarkan latency secara dinamis.
2. Menyesuaikan eksekusi CPU agar beban kerja seimbang.
3. Mendukung konfigurasi CPU dan memori yang beragam.
4. Mengurangi input lag dan gangguan performa.
5. Stabil untuk digunakan di skala server besar.
Dengan langkah ini, Meta berhasil memadukan teknologi yang awalnya dikembangkan untuk perangkat gaming genggam ke dunia server besar. Hal ini membuka peluang efisiensi baru di dunia komputasi awan dengan performa yang lebih baik.
