Persaingan Harga Ponsel Semakin Panas, Produsen Ramaikan Pasar dengan Pilihan Terjangkau

Xiaomi memicu perubahan besar di pasar smartphone dengan menaikkan harga produk-produk unggulannya. Langkah ini juga diprediksi akan mempengaruhi produsen besar lain seperti Samsung, Apple, hingga Google dan Oppo.

Penyesuaian harga ini terjadi karena biaya komponen, terutama memori, melonjak signifikan. Industri smartphone kini menghadapi tantangan serius akibat meningkatnya permintaan chip memori global yang dipicu pengembangan kecerdasan buatan secara massif.

Tren Kenaikan Harga di Industri Smartphone

Menurut data Counterpoint Research, segmen ponsel murah diperkirakan mengalami kenaikan harga terbesar—bisa mencapai 25 persen. Pada segmen menengah, harga berpotensi naik sekitar 15 persen, sedangkan kelas atas sekitar 10 persen.

Contohnya, varian Xiaomi 17 Ultra dilaporkan akan rilis dengan harga sekitar $1.000 yang sebelumnya hanya $924. Ini menandai adanya gap harga cukup signifikan, menurut laporan Bloomberg.

Xiaomi secara terbuka menyatakan kebutuhan untuk menyesuaikan harga produk akibat tekanan biaya yang tidak bisa dihindari. Chairman Xiaomi, Lu Weibing, mengatakan penyesuaian harga sudah menjadi perhitungan sejak lama. Peluncuran 17 Ultra yang lebih awal pun dianggap sebagai strategi agar dampak kenaikan harga ke konsumen bisa ditekan.

Faktor Pendorong: Lonjakan Permintaan Memori Akibat AI

Booster utama pada kenaikan harga smartphone ini adalah percepatan pembangunan infrastruktur dan fitur berbasis AI. Teknologi AI membutuhkan memori yang jauh lebih besar. Akibatnya, permintaan memori meningkat tajam di tingkat global dan menekan harga bahan baku komponen ponsel.

Apple sendiri mulai mengintegrasikan fitur AI pada lini produknya dengan menggandeng Google Gemini. Hal ini menjadi sinyal bahwa produsen smartphone akan semakin mengedepankan kecerdasan buatan sebagai nilai jual utama di perangkat mereka. Diprediksi, kampanye pemasaran ponsel berbasis AI akan meningkat dan ini semakin mengerek harga jual ke konsumen.

Dampak terhadap Seluruh Brand dan Konsumen

Penyesuaian harga oleh Xiaomi bukan keputusan yang berdiri sendiri. Counterpoint menegaskan, fenomena ini merupakan gejala industri global yang tengah bergeser. Dengan naiknya harga memori dan chip, Samsung, Apple, Google, dan merek lain hampir pasti akan mengikuti langkah ini.

Berikut prediksi kenaikan harga di pasar smartphone global, berdasarkan riset:

  1. Segmen ponsel murah: naik hingga 25 persen
  2. Segmen ponsel menengah: naik sekitar 15 persen
  3. Segmen ponsel flagship: naik sekitar 10 persen

Pasar smartphone pun saat ini memasuki era baru dengan harga perangkat yang makin tidak terjangkau, apalagi untuk kelas entry-level. Konsumen pun perlu melakukan penyesuaian dalam merencanakan pembelian perangkat baru.

Jika tren ini terus berlanjut, smartphone bukan lagi barang dengan harga stagnan. Produsen menuntut harga lebih tinggi seiring upaya mereka mengintegrasikan kecerdasan buatan dan memenuhi biaya produksi yang kian besar. Kini, konsumen menantikan langkah seperti apa yang akan diambil pesaing besar Xiaomi dalam waktu dekat, sembari menyiapkan dana lebih untuk teknologi terbaru di genggaman mereka.

Exit mobile version