
OPPO kembali menarik perhatian pasar ponsel murah lewat kehadiran OPPO A6X yang dibanderol mulai Rp1,599 juta. Harga ini langsung memposisikannya sebagai salah satu HP OPPO paling terjangkau yang disiapkan untuk tahun 2026.
Di segmen entry level, OPPO biasanya mengandalkan kekuatan merek. Namun kali ini, A6X justru memancing rasa penasaran karena membawa beberapa spesifikasi yang jarang ditemui di kelas harga 1 jutaan.
Strategi OPPO di Kelas Entry Level
OPPO A6X menjadi sinyal bahwa OPPO mulai lebih serius menggarap segmen bawah. Ponsel ini tidak hanya mengandalkan nama besar, tetapi juga menawarkan kombinasi fitur yang relevan untuk pemakaian harian.
Harga resmi di kisaran Rp1,6 juta membuatnya masuk kategori di bawah UMR di banyak daerah. Target pasarnya jelas, yaitu pengguna pemula, pelajar, hingga konsumen yang mengutamakan daya tahan baterai dan pengalaman layar.
Desain Sederhana dengan Sentuhan Visual
Secara tampilan, OPPO A6X hadir dengan desain simpel dan bersih. Varian warna Violet Purple menampilkan motif kelopak bunga yang muncul saat terkena pantulan cahaya.
Selain itu, tersedia juga warna Plum Purple yang tampil lebih polos. Seluruh bodinya berbahan polikarbonat, termasuk bagian belakang dan frame samping.
Di sisi kanan terdapat tombol power dan volume. Bagian atas dibiarkan polos tanpa speaker, mikrofon tambahan, maupun infrared blaster.
Bagian bawah justru cukup ramai dengan keberadaan jack audio 3,5 mm, port USB-C, mikrofon, dan speaker mono. Slot SIM berada di sisi kiri dengan konfigurasi dual SIM hybrid.
OPPO A6X sudah mengantongi sertifikasi IP64. Artinya ponsel ini tahan debu dan percikan air seperti hujan ringan.
Namun, ada beberapa fitur yang absen dan bisa menjadi pertimbangan. OPPO A6X tidak dibekali NFC dan gyroscope.
Ketiadaan NFC membuat pengguna tidak bisa melakukan top up e-money langsung dari ponsel. Absennya gyroscope juga berdampak pada pengalaman bermain game tertentu yang mengandalkan sensor gerak.
Layar Jadi Nilai Jual Utama
Bagian layar menjadi salah satu daya tarik utama OPPO A6X. Ponsel ini mengusung panel LCD berukuran 6,75 inci dengan refresh rate 120Hz.
Refresh rate tinggi ini membuat scrolling terasa mulus, terutama saat menjelajah menu atau media sosial. Untuk aplikasi populer seperti YouTube dan Instagram, refresh rate berjalan di kisaran 90Hz.
Tingkat kecerahan layar juga patut diapresiasi. Dalam kondisi tertentu, mode kecerahan tinggi dapat mencapai 1.125 nits sehingga konten tetap terlihat di bawah sinar matahari.
Dalam penggunaan normal, kecerahan maksimal berada di sekitar 800 nits. Resolusi layar masih HD Plus 720p, yang tergolong wajar di kelas harga ini.
Reproduksi warna terlihat cerah meski tidak terlalu tajam. Untuk kebutuhan harian, kualitas layar ini sudah cukup nyaman di mata.
ColorOS 15 Berbasis Android 15
OPPO A6X menjalankan ColorOS 15 berbasis Android 15. Antarmukanya tampil sederhana tanpa banyak fitur kustomisasi lanjutan.
Pendekatan ini membuat sistem terasa ringan. Fokus utamanya ada pada kelancaran dan stabilitas penggunaan sehari-hari.
Pada varian RAM 4 GB, performa antarmuka masih terasa responsif. Ada jeda kecil saat membuka aplikasi atau berpindah menu, namun masih dalam batas wajar.
Performa Mengejutkan di Kelas Harga
Salah satu kejutan terbesar datang dari sektor dapur pacu. OPPO A6X menggunakan prosesor Snapdragon 685 yang masih dipakai di beberapa ponsel kelas Rp2 jutaan.
Yang lebih menarik, OPPO membekali ponsel ini dengan penyimpanan berjenis UFS 2.2. Kecepatan baca tulisnya jauh lebih kencang dibanding eMMC yang umum di kelas 1 jutaan.
Kombinasi ini membuat waktu loading aplikasi dan perpindahan antar menu terasa lebih cepat. Pengalaman multitasking pun terasa lebih ringan untuk pemakaian standar.
Untuk gaming, OPPO A6X masih sanggup menjalankan Mobile Legends dengan pengaturan tinggi. Rata-rata frame rate berada di sekitar 60 fps, meski bisa turun ke kisaran 40 fps saat momen pertempuran berat.
Kondisi ini membuatnya kurang ideal untuk pemain kompetitif. Namun untuk bermain santai, performanya masih bisa diterima.
Baterai Jumbo Jadi Andalan
OPPO A6X dibekali baterai berkapasitas 6.500 mAh. Daya tahannya tergolong sangat kuat untuk pemakaian harian.
Bermain Mobile Legends selama 30 menit hanya menghabiskan sekitar 3 persen baterai. Menonton YouTube selama satu jam pun hanya memakan daya sekitar 5 sampai 6 persen.
Menariknya, ponsel ini juga mendukung fitur reverse charging melalui kabel dengan daya 5 Watt. Fitur ini memungkinkan OPPO A6X digunakan sebagai power bank darurat.
Sayangnya, kecepatan pengisian daya masih tergolong lambat. Charger bawaan hanya mendukung daya 15 Watt.
Pengisian 10 menit menghasilkan sekitar 8 persen baterai. Untuk mengisi penuh dari nol hingga 100 persen dibutuhkan waktu sekitar 2 jam 40 menit.
Kamera Sekadar Fungsional
Meski terlihat memiliki dua kamera belakang, OPPO A6X sebenarnya hanya mengandalkan satu sensor utama 13 MP. Kamera kedua berfungsi sebagai pelengkap saja.
Di bagian depan, terdapat kamera selfie 8 MP. Kualitas foto yang dihasilkan tergolong standar untuk kelas harga 1 jutaan.
Dalam kondisi cahaya cukup, hasil foto masih terlihat layak namun warna cenderung kusam. Noise mulai muncul dan dynamic range terlihat sempit, terutama di area bayangan.
Saat pemotretan indoor atau malam hari, kualitas foto turun cukup signifikan. Kehadiran mode malam membantu menyeimbangkan warna, meski detail tetap terbatas.
Untuk perekaman video, kamera depan dan belakang mendukung resolusi maksimal 1080p di 30 fps. OPPO A6X tidak dibekali sistem stabilisasi, sehingga video terlihat cukup goyang saat merekam sambil berjalan.
Pertimbangan Varian dan Harga
Kesan positif OPPO A6X paling relevan untuk varian RAM 4 GB dengan penyimpanan 64 GB atau 128 GB. Varian ini masih berada di bawah Rp2 juta dan menawarkan nilai yang relatif seimbang.
Untuk varian RAM 6 GB yang harganya sudah menembus Rp2 jutaan, daya tariknya justru menurun. Spesifikasi utama tetap sama, sementara fitur penting seperti NFC dan gyroscope tetap absen.
Di titik harga tersebut, konsumen sudah memiliki banyak alternatif dengan fitur lebih lengkap. Strategi harga ini umum digunakan di segmen entry level, di mana varian termurah sering menjadi yang paling menarik.
Dengan kombinasi layar mulus, baterai jumbo, penyimpanan UFS, dan dukungan jaringan servis OPPO yang luas, A6X tetap menjadi opsi menarik di kelas Rp1 jutaan. Ponsel ini cocok bagi pengguna yang memprioritaskan daya tahan dan kenyamanan dasar, selama ekspektasi disesuaikan dengan kelas harganya.





