Mengenal Perkembangan Teknologi Chipset Google Tensor dan Performa Terbarunya hingga Tahun Mendatang

Google Tensor adalah chipset buatan Google yang pertama kali diperkenalkan pada peluncuran Google Pixel 6 series. Sejak itu, Google terus menghadirkan iterasi baru setiap tahunnya dengan fokus pada peningkatan kemampuan AI, fotografi komputasional, serta machine learning. Namun, bagaimana sebenarnya performa dari lima generasi chipset Google Tensor hingga 2025? Berikut ulasan terperinci berdasarkan informasi resmi dan laporan sumber terpercaya.

1. Google Tensor Generasi Pertama
Dirilis bersamaan dengan Google Pixel 6 series, Tensor generasi pertama membawa fitur unggulan seperti Automatic Speech Recognition yang canggih dan kemampuan perekaman video 4K pada 60 FPS. Meski begitu, performa mentahnya cukup biasa di kelasnya, dengan skor AnTuTu v10 sekitar 800 ribuan. Hal ini karena penggunaan core Cortex A76 dan Cortex A55 yang umumnya dipakai di chipset kelas menengah serta GPU Mali-G78 MP20 yang tidak termasuk tercepat.

2. Google Tensor G2
Diluncurkan bersamaan dengan Google Pixel 7 series, Tensor G2 menghadirkan peningkatan signifikan di bidang AI melalui Next-gen Tensor Processing Unit. Kemampuan machine learning meningkat sekitar 35 persen dibanding generasi pertama. Chipset ini lebih mengutamakan peningkatan kecerdasan buatan, fitur pemrosesan foto dan video, serta kemampuan generate text to image secara real time. Performa mentah memang bukan fokus utama, tetapi AI-nya semakin optimal.

3. Google Tensor G3
Tensor G3 digunakan di Google Pixel 8 series dengan peningkatan AI yang diklaim cukup signifikan. Fitur Magic Eraser dan pengoptimalan generative AI mendapat perbaikan, ditambah adanya chip keamanan Titan M2. Dari sisi performa, GPU Mali-G715 MP7 masih belum yang terbaik di kelasnya, namun perpindahan ke core Cortex-X3 dan Cortex-A715 mendongkrak kinerja signifikan dengan skor AnTuTu mencapai 1,5 juta. Ini menunjukkan peningkatan performa yang cukup berarti dibandingkan pendahulunya.

4. Google Tensor G4
Seri ini diperkenalkan bersamaan dengan Google Pixel 9 series. Google meningkatkan clock speed topping hingga 3,1 GHz, namun skor benchmark dan performa nyata masih tertinggal dari kompetitor seperti Snapdragon 8 Gen 3. Walaupun modul memori UFS 4.0 didukung, Google tetap memakai UFS 3.1 yang lebih lambat, sehingga performa baca tulis data tidak optimal. Fokus utama tetap efisiensi energi, AI, kamera, dan machine learning daripada performa mentah.

5. Google Tensor G5
Chipset terbaru pada Google Pixel 10 series ini justru menghentikan penggunaan GPU Mali dan beralih ke GPU PowerVR DXT-48-1536. Menurut laporan, ini merupakan downgrade dalam hal performa gaming dan efisiensi manajemen panas yang kurang baik. Skor AnTuTu sekitar 1,4 jutaan, namun performanya kurang bisa bersaing dengan chipset Qualcomm atau MediaTek sekelasnya. Fokus Google tetap pada peningkatan kecerdasan buatan dan kualitas pengolahan kamera.

Tabel Perbandingan Singkat Google Tensor Series:

Generasi Perangkat Fokus Utama Skor AnTuTu V10 GPU Core CPU Utama
Tensor 1 Pixel 6 series AI dasar, fotografi komputasi ~800 ribu Mali-G78 MP20 Cortex A76, Cortex A55
Tensor G2 Pixel 7 series AI Next-gen, machine learning Tidak diumumkan Mali-G78 (diperkirakan) Tidak spesifik
Tensor G3 Pixel 8 series AI lebih baik, generative AI ~1,5 juta Mali-G715 MP7 Cortex-X3, A715
Tensor G4 Pixel 9 series AI, efisiensi, clock speed naik Tidak optimal Mali-G715 MP7 Tidak spesifik
Tensor G5 Pixel 10 series AI, kamera, GPU PowerVR dxt-48 ~1,4 juta PowerVR DXT-48-1536 Tidak spesifik

Google Tensor tetap menjadi chipset yang unik karena fokus utamanya bukan pada kecepatan dan performa gaming, tetapi pada pengoptimalan AI dan machine learning. Meski demikian, keterbatasan performa mentah dibandingkan chipset pesaing dapat mempengaruhi pilihan konsumen di masa depan. Inovasi Google dalam meningkatkan pengalaman pengguna melalui kecerdasan buatan patut diapresiasi, namun untuk performa maksimal, Tensor masih harus berjuang mengejar chipset unggulan lain di industri smartphone.

Exit mobile version