Pencarian ponsel dengan daya tahan ekstrem dan baterai besar kembali memanas jelang 2026. Bocoran terbaru menyebutkan Tecno menyiapkan perangkat dengan kapasitas baterai yang lebih mirip powerbank dibandingkan smartphone.
Perangkat tersebut dikenal sebagai Tecno Pova 8 series, yang disebut membawa baterai 7.500 mAh di semua varian. Informasi ini ramai dibahas karena spesifikasinya dinilai tidak lazim di kelas harga menengah.
Desain Baru yang Lebih Premium
Tecno Pova 8 series dikabarkan mengalami perubahan desain besar dibandingkan generasi sebelumnya. Tampilan belakang disebut lebih minimalis dengan material kaca dan rangka metal yang memberi kesan premium.
Bobotnya diklaim hanya sekitar 200 gram meski membawa baterai besar. Lampu RGB khas seri Pova untuk kebutuhan gaming juga tetap dipertahankan.
Varian yang disiapkan terdiri dari tiga model utama. Tecno Pova 8 standar, Tecno Pova 8 5G, dan Tecno Pova 8 Ultra disebut akan hadir dengan desain konsisten dari versi dasar hingga tertinggi.
Layar AMOLED dengan Refresh Rate Tinggi
Sektor layar menjadi salah satu daya tarik utama dari seri ini. Tecno Pova 8 dan Pova 8 5G dikabarkan menggunakan panel AMOLED 6,67 inci beresolusi 1,5K.
Layar tersebut mendukung refresh rate hingga 144 Hz dengan tingkat kecerahan mencapai 2.000 nit. Spesifikasi ini membuatnya berpotensi bersaing langsung dengan merek besar di kelas menengah.
Untuk varian Ultra, Tecno disebut menaikkan resolusi ke level 2K. Fitur tambahan seperti Dolby Vision dan HDR10 Plus juga disebut akan hadir.
Dukungan Widevine L1 memungkinkan pemutaran konten Netflix hingga resolusi 4K. Jika benar, fitur ini tergolong jarang di segmen harga Rp3 jutaan.
Performa Fokus Gaming dan Multitasking
Tecno Pova 8 4G dikabarkan menggunakan chipset Helio G series terbaru versi Ultimate. Varian Pova 8 5G disebut akan ditenagai Dimensity 7400.
Sementara itu, Tecno Pova 8 Ultra dirumorkan memakai chipset Dimensity 8450. Chipset ini digadang memiliki performa tinggi untuk gaming dan pemrosesan berat.
Seluruh varian mendukung RAM LPDDR5X dan penyimpanan UFS 4.0. Kapasitas internal disebut mencapai 512 GB untuk varian tertinggi.
Kamera dan Fitur Pendukung
Sektor kamera tidak menjadi fokus utama namun tetap kompetitif. Kamera utama dikabarkan beresolusi 50 MP dengan dukungan OIS.
Lensa ultrawide 8 MP disertakan untuk kebutuhan fotografi tambahan. Perekaman video disebut mendukung hingga 4K 60 fps untuk kamera depan dan belakang.
Fitur pendukung lainnya meliputi speaker stereo ganda dengan Dolby Atmos. Tersedia juga IR blaster, gyroscope hardware untuk game FPS, serta dual mikrofon.
Baterai 7.500 mAh Jadi Daya Tarik Utama
Baterai menjadi sorotan utama dari Tecno Pova 8 series. Seluruh varian dikabarkan membawa kapasitas 7.500 mAh.
Pengisian cepat 80 watt tersedia untuk versi standar dan 5G. Varian Ultra disebut mendukung fast charging hingga 100 watt.
Tecno juga menyertakan fitur bypass charging. Fitur ini memungkinkan daya langsung ke sistem saat bermain sambil mengisi baterai untuk menjaga umur baterai.
Estimasi Harga dan Jadwal Rilis
Berdasarkan bocoran, Tecno Pova 8 4G diperkirakan dibanderol mulai dari Rp2 jutaan. Tecno Pova 8 5G disebut berada di kisaran Rp3 jutaan.
Sementara itu, Tecno Pova 8 Ultra diprediksi hadir di rentang harga lebih tinggi namun masih di kelas menengah. Harga pastinya masih menunggu konfirmasi resmi.
Peluncuran seri ini diperkirakan berlangsung awal 2026. Informasi tersebut berasal dari sumber di India yang dinilai cukup kredibel.
Ringkasan Spesifikasi Tecno Pova 8 Series
| Spesifikasi | Keterangan |
|---|---|
| Layar | AMOLED 6,67 inci, 1,5K hingga 2K, 144 Hz |
| Chipset | Helio G Ultimate, Dimensity 7400, Dimensity 8450 |
| RAM | LPDDR5X |
| Storage | Hingga 512 GB UFS 4.0 |
| Kamera Utama | 50 MP OIS |
| Kamera Ultrawide | 8 MP |
| Baterai | 7.500 mAh |
| Fast Charging | 80W, 100W Ultra |
| Fitur Tambahan | Bypass charging, Dolby Atmos, IR blaster |
Dengan spesifikasi layar, performa, dan baterai sebesar ini, Tecno Pova 8 series berpotensi mengubah peta persaingan ponsel kelas menengah. Jika bocoran tersebut terealisasi tanpa banyak pemangkasan, pasar Indonesia berpeluang kedatangan perangkat dengan nilai agresif di awal 2026.






