Tampilan Infinix Note 60 Pro 5G, Frame Metal dan Kamera Lebih Dominan

Infinix kembali menjadi sorotan setelah bocoran desain Infinix Note 60 Pro 5G beredar luas di internet. Perangkat ini tidak hanya membawa tampilan baru, tetapi juga menyimpan strategi besar yang menandai perubahan arah Infinix di pasar smartphone.

Informasi awal ini muncul dari unggahan perangkat dengan nomor model X6878 yang teridentifikasi sebagai Infinix Note 60 Pro 5G. Dari bocoran tersebut, publik langsung menyoroti desain serta keputusan penting Infinix dalam memilih chipset.

Desain Back Cover Lebih Tegas dan Modern

Infinix Note 60 Pro 5G menghadirkan penyegaran signifikan pada desain back cover. Tampilan belakang kini terlihat lebih kekinian dan mengikuti tren desain smartphone terbaru.

Modul kamera masih mempertahankan bahasa desain generasi sebelumnya. Namun ukurannya diperbesar hingga mendominasi bagian atas bodi perangkat.

Penempatan kamera dan LED flash dibuat simetris di sisi modul. Pendekatan ini selaras dengan tren desain global yang menonjolkan keseimbangan visual.

Jika generasi sebelumnya cenderung membulat, Infinix Note 60 Pro 5G justru tampil lebih mengotak. Karakter ini mempertegas identitas khas lini Infinix Note series.

Back cover dibuat rata dan menyatu dengan frame berbentuk kotak simetris. Desain ini memberi kesan solid sekaligus premium saat digenggam.

Kabar baiknya, frame perangkat ini masih terlihat menggunakan material metal. Hal ini memberi nilai tambah dari sisi durabilitas dan rasa premium.

Kembalinya Snapdragon dan Makna Strategisnya

Selain desain, perubahan paling mencolok datang dari sektor dapur pacu. Infinix akhirnya kembali menggunakan chipset dari Qualcomm setelah lama identik dengan MediaTek.

Berdasarkan data sertifikasi dan database benchmark, perangkat ini akan ditenagai Qualcomm Snapdragon 7s Gen 4. Chipset ini berada di kelas upper midrange dengan fokus pada performa dan efisiensi.

Snapdragon 7s Gen 4 diproduksi dengan fabrikasi 4 nanometer oleh TSMC. Proses ini memungkinkan konsumsi daya lebih efisien dengan performa yang tetap tinggi.

Konfigurasi CPU mengandalkan inti Cortex A720 dan A520 yang modern. Kombinasi ini dirancang untuk menyeimbangkan kinerja dan efisiensi dalam penggunaan harian.

Chipset ini dipadukan dengan GPU Adreno 810. GPU tersebut dikenal memiliki optimasi yang baik untuk gaming dan aplikasi grafis berat.

Dari sisi teknis, performa, stabilitas, dan efisiensi daya berada pada level matang. Ini membuat perangkat lebih siap untuk multitasking dan gaming jangka panjang.

Namun keputusan Infinix menggunakan Qualcomm bukan sekadar soal spesifikasi. Langkah ini mencerminkan strategi besar dalam membangun persepsi merek.

Menggeser Persepsi Pasar dan Value Brand

Selama bertahun-tahun, Infinix dan Transsion Holding sangat bergantung pada MediaTek. Strategi ini efektif dari sisi biaya dan volume produksi.

Namun di sisi lain, ada batas persepsi pasar yang sulit ditembus. Banyak konsumen masih memandang Snapdragon sebagai simbol performa dan keandalan.

Nama Snapdragon memiliki nilai kuat di benak pengguna. Faktor ini mencakup optimasi game, stabilitas performa, hingga dukungan software.

Dengan menghadirkan Snapdragon di lini Note series varian Pro, Infinix mengirim pesan penting. Mereka tidak lagi hanya bermain di segmen murah dengan spesifikasi besar.

Infinix mulai mengincar posisi sebagai brand yang menawarkan value sekaligus kredibilitas. Strategi ini mengarah pada perubahan positioning jangka panjang.

Pendekatan ini dapat dibaca sebagai transisi dari sekadar value for money menjadi value plus trust. Ini penting untuk memperluas basis pengguna yang lebih matang.

Keunggulan Gaming dan Kamera

Penggunaan chipset Qualcomm juga membawa keuntungan nyata di area yang paling diperhatikan pengguna. Dua di antaranya adalah gaming dan kamera.

GPU Adreno dikenal memiliki optimasi yang baik untuk banyak game populer. Hal ini memungkinkan frame rate lebih stabil dan suhu lebih terjaga.

Di sisi kamera, ISP dan NPU milik Qualcomm sering dianggap lebih matang. Kemampuan ini mendukung pemrosesan gambar dan fitur berbasis AI.

Jika Infinix mampu mengoptimalkan chipset ini dengan baik, pengalaman pengguna akan meningkat. Stabilitas performa menjadi nilai jual utama dibanding generasi sebelumnya.

Kombinasi performa dan efisiensi ini juga berdampak pada penggunaan jangka panjang. Perangkat diharapkan tetap responsif meski digunakan intensif.

Diversifikasi Vendor sebagai Strategi Bisnis

Dari perspektif bisnis, langkah ini mencerminkan strategi diversifikasi pasokan. Ketergantungan pada satu vendor chipset selalu memiliki risiko.

Risiko tersebut mencakup fluktuasi harga dan ketersediaan pasokan. Dengan menggandeng Qualcomm, Infinix mendapatkan fleksibilitas lebih besar.

MediaTek tetap digunakan pada varian lain. Qualcomm diposisikan sebagai pembeda pada model tertentu.

Strategi ini umum diterapkan oleh produsen besar. Pendekatan tersebut memberi ruang manuver lebih luas dalam pengembangan produk.

Kolaborasi Desain dengan Pininfarina

Era baru Infinix Note 60 series juga ditandai kolaborasi desain strategis. Infinix resmi bekerja sama dengan Pininfarina.

Pininfarina dikenal sebagai rumah desain legendaris asal Italia. Mereka memiliki rekam jejak panjang di industri otomotif premium.

Beberapa karya ikonik Pininfarina dapat ditemukan pada merek seperti Ferrari dan Alfa Romeo. Reputasi ini membawa nilai simbolik yang kuat bagi Infinix.

Kolaborasi ini bukan sekadar soal estetika. Langkah ini mencerminkan aspirasi Infinix untuk menggarap segmen yang lebih premium.

Hasil konkret pertama dari kerja sama ini adalah Infinix Note 60 Ultra. Varian tersebut dijadwalkan meluncur secara global pada 2026.

Meski kemungkinan besar tidak hadir resmi di Indonesia, keberadaannya tetap penting. Produk ini menjadi etalase strategi global Infinix.

Bahasa Desain Baru dan Identitas Premium

Pininfarina membawa filosofi desain yang menggabungkan elegance dan proportion. Pendekatan ini berfokus pada keseimbangan visual dan ergonomi.

Bahasa desain ini diharapkan memberi karakter baru pada lini Note series. Perangkat diharapkan terasa lebih eksklusif sejak pertama dilihat.

Kolaborasi ini juga memberi Infinix peluang membangun identitas desain yang konsisten. Hal ini penting untuk diferensiasi di pasar yang kompetitif.

Nama besar Pininfarina menjadi sinyal kuat bahwa Infinix ingin naik kelas. Bukan hanya dari sisi performa, tetapi juga desain dan citra merek.

Prediksi Spesifikasi dan Fitur Pendukung

Detail spesifikasi resmi memang belum diumumkan. Namun sejumlah bocoran dan tren industri memberi gambaran awal.

Infinix Note 60 Pro diperkirakan membawa layar datar AMOLED. Refresh rate kemungkinan mencapai 144 Hz.

Sensor fingerprint diprediksi berada di bawah layar. Pendekatan ini sudah menjadi standar di kelas menengah atas.

Sektor kamera juga berpotensi mengalami peningkatan. Sensor utama kemungkinan lebih besar dengan tambahan kamera ultrawide.

Kemampuan perekaman video juga diperkirakan meningkat. Hal ini sejalan dengan kapabilitas chipset Snapdragon terbaru.

Baterai kemungkinan hadir dengan kapasitas lebih besar. Teknologi pengisian cepat diprediksi mencapai minimal 68 watt.

Fitur pendukung lain yang berpeluang hadir meliputi speaker stereo, IR blaster, dan NFC. Sertifikasi ketahanan air dan debu juga disebut mencapai IP68.

Harga Agresif Tetap Jadi Kunci

Terlepas dari semua peningkatan, satu hal yang konsisten dari Infinix Note series adalah harga. Infinix dikenal agresif dalam menentukan banderol.

Jika Infinix mampu memadukan desain menarik, layar cepat, dan Snapdragon dengan harga kompetitif, produk ini akan sangat menarik. Infinix Note 60 series berpotensi menjadi salah satu rilisan paling menonjol di awal tahun.

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jadwal peluncuran. Perkembangan selanjutnya dipastikan akan terus dinantikan oleh pasar dan penggemar teknologi.

Exit mobile version