Advertisement

Ini Cara Prosesor Generasi Terbaru Terus Meningkatkan Kinerja Smartphone Modern

Prosesor menjadi inti dari inovasi pada setiap generasi baru ponsel Samsung Galaxy. Setiap rilis seri teranyar selalu diiringi dengan peningkatan performa dan efisiensi pada komponen utama ini. Banyak pengguna penasaran mengapa perubahan pada prosesor sangat menentukan kecanggihan sebuah smartphone.

Samsung konsisten menawarkan model flagship dengan dua varian prosesor. Perusahaan ini mengembangkan chip Exynos sendiri dan juga menggandeng Qualcomm dengan seri Snapdragon miliknya. Strategi ini memungkinkan Samsung memberikan variasi kinerja di berbagai pasar.

Perjalanan Peningkatan Prosesor pada Galaxy S Series

Pergantian prosesor pertama kali menonjol pada seri Galaxy S20. Model ini hadir dengan Exynos 990 di Eropa dan Snapdragon 865 di Amerika dan Tiongkok. Pada seri berikutnya, S21, Samsung memperkenalkan Exynos 2100 sementara pasar Amerika tetap mendapat Snapdragon 888. Meskipun Exynos terus dikembangkan, pengujian menunjukkan performanya masih di bawah Snapdragon.

Ketika Galaxy S22 hadir, modelnya dibekali Exynos 2200 di wilayah Eropa dan India. Namun, banyak laporan menyebutkan Exynos 2200 kurang efisien serta rentan mengalami perlambatan dan suhu berlebih. Samsung pun mendapat kritik tajam atas performa prosesor ini, sehingga strategi besar pun diambil pada peluncuran berikutnya.

Masuk ke seri Galaxy S23, Samsung memutuskan memakai Snapdragon 8 Gen 2 di seluruh pasar secara global. Pilihan ini memperlihatkan fokus utama mereka pada kinerja optimal serta menghindari permasalahan yang sebelumnya didapat di Exynos 2200.

Kembalinya Exynos dan Perubahan Strategi Biaya

Pada Galaxy S24, Samsung kembali memasukkan chip Exynos untuk model dasar dan Plus di sejumlah wilayah. Namun, varian Ultra tetap sepenuhnya menggunakan Snapdragon 8 Gen 3. Alasan utama keputusan ini diyakini untuk penghematan biaya produksi sambil menjaga kepuasan konsumen khsusnya di model flagship.

Penggunaan ganda dua prosesor tetap menuai pro-kontra. Beberapa konsumen mengangkat isu perbedaan pengalaman penggunaan antara varian Exynos dan Snapdragon. Samsung tetap mempertahankan strategi ini demi efisiensi, meski reputasi Exynos masih diragukan.

Era Snapdragon Mendominasi dan Tantangan Bagi Exynos

Pada generasi Galaxy S25, Samsung mengambil keputusan penting. Seluruh model menggunakan Snapdragon 8 Elite akibat masalah yang belum terselesaikan di Exynos 2500. Permasalahan berupa performa rendah, throttling, dan panas menjadi pertimbangan utama. Namun, Exynos tetap digunakan terbatas, misalnya dalam Galaxy Z Flip7.

Kebijakan ini menandai prioritas Samsung dalam menghadirkan pengalaman terbaik pada ponsel flagship. Konsumen semakin kritis menyoroti soal kinerja prosesor dan Samsung memilih jalan yang mengutamakan kualitas sekaligus stabilitas.

Prediksi Masa Depan Peningkatan Prosesor di Samsung Galaxy

Muncul bocoran bahwa pada Galaxy S26, Samsung bakal kembali menggunakan strategi campuran. Laporan menyebut mayoritas model mengusung Snapdragon 8 Elite Gen 5 secara global. Di sisi lain, Exynos 2600 mungkin disiapkan khusus untuk wilayah Korea dan Eropa, namun keterbatasannya hanya diterapkan di varian dasar dan Plus.

Samsung berupaya keras mendongkrak kualitas lini Exynos agar mampu menyaingi dominasi Qualcomm. Hal ini dilakukan supaya biaya produksi bisa ditekan tanpa harus mengorbankan performa, apalagi ekspektasi pasar terhadap flagship semakin tinggi.

Ringkasan Perkembangan Prosesor Samsung Galaxy

Berikut daftar singkat strategi prosesor Samsung dalam beberapa generasi terakhir:

  1. Galaxy S20: Exynos 990 (Eropa/India), Snapdragon 865 (AS/Tiongkok)
  2. Galaxy S21: Exynos 2100, Snapdragon 888
  3. Galaxy S22: Exynos 2200, Snapdragon 8 Gen 1
  4. Galaxy S23: Snapdragon 8 Gen 2 (global)
  5. Galaxy S24: Exynos (model dasar/Plus di beberapa wilayah), Snapdragon 8 Gen 3 (Ultra/global)
  6. Galaxy S25: Snapdragon 8 Elite (semua model flagship)
  7. Galaxy S26: Prediksi campuran Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Exynos 2600

Seiring perkembangan teknologi prosesor, Samsung terus dihadapkan pada tuntutan akan kinerja optimal dan efisiensi biaya. Keterlibatan dua produsen chip menghadirkan dinamika pada setiap peluncuran generasi baru Galaxy. Pilihan prosesor tidak hanya berdampak pada performa, namun juga citra Samsung di matapengguna global.

Berita Terkait

Back to top button