Samsung tengah menguji baterai ponsel dengan kapasitas besar mencapai 20.000 mAh, yang menggunakan teknologi silikon-karbon. Namun, baterai ini belum siap digunakan dalam perangkat komersial dalam waktu dekat.
Teknologi baterai silikon-karbon menawarkan kapasitas lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. Anoda dengan bahan komposit silikon-karbon memungkinkan peningkatan kapasitas signifikan tanpa membuat baterai terlalu besar atau berat.
Menurut sumber yang dipercaya, baterai dual-cell ini empat kali lebih besar dari baterai 5.000 mAh yang dipakai Samsung Galaxy S25 Ultra. Peningkatan kapasitas ini tentu akan memperpanjang masa pakai baterai secara drastis.
Meski demikian, masih ada kendala teknis seperti masalah pembengkakan (swelling) yang harus diselesaikan sebelum baterai tersebut dapat diproduksi massal. Samsung dikenal sangat berhati-hati dalam menghadirkan inovasi baterai, menghindari risiko kerusakan atau keamanan.
Proses pengembangan teknologi silikon-karbon ini sudah terdengar sejak awal tahun ini. Awalnya sempat beredar kabar bahwa teknologi tersebut bisa siap untuk seri Galaxy S26. Namun, kini diperkirakan baterai baru tersebut belum akan digunakan pada peluncuran berikutnya.
Sebagai gantinya, upgrade kapasitas baterai untuk Galaxy S26 diprediksi hanya akan naik sedikit, misalnya menjadi 5.200 mAh untuk model Ultra. Ini menunjukkan bahwa Samsung masih fokus memperbaiki teknologi sebelum benar-benar meluncurkannya.
Berikut adalah gambaran singkat terkait teknologi baterai silikon-karbon Samsung:
1. Kapasitas baterai mencapai 20.000 mAh, jauh lebih besar dari standar saat ini.
2. Menggunakan anoda komposit silikon-karbon untuk kapasitas tinggi.
3. Masih dalam tahap pengujian dan menghadapi masalah pembengkakan baterai.
4. Tidak akan tersedia pada seri Galaxy S26 yang akan datang.
5. Target jangka menengah adalah menghadirkan baterai tahan lama dua hingga tiga hari pemakaian.
Inovasi ini menjadi kabar menggembirakan bagi pengguna ponsel yang mengutamakan daya tahan baterai. Jika berhasil dikomersialkan, smartphone masa depan Samsung dapat digunakan lebih lama tanpa sering mengisi daya.
Samsung dan pesaingnya kemungkinan akan menunggu teknologi ini matang sebelum dipasarkan. Ini penting untuk memastikan keamanan dan performa baterai saat digunakan sehari-hari.
Dengan kemajuan teknologi baterai seperti ini, pengguna bisa berharap pada perangkat dengan daya tahan yang jauh lebih baik dalam beberapa tahun ke depan. Keberadaan baterai berkapasitas besar ini juga akan mendorong pengembangan fitur dan aplikasi yang lebih intensif daya tanpa mengorbankan waktu penggunaan.
Pengembangan baterai berbahan silikon-karbon menjanjikan revolusi dalam industri smartphone. Samsung fokus menguji secara teliti agar kelak menghadirkan baterai aman, efisien, dan berkapasitas tinggi bagi konsumen global.





