Terbatasnya Akses Internet Hambat Proses Belajar Siswa di Sekolah

Keterbatasan akses internet masih menjadi persoalan nyata bagi sejumlah sekolah di wilayah Kabupaten Natuna. Kondisi ini memengaruhi kelancaran proses pembelajaran, terutama di era digital yang menuntut keterampilan teknologi dari guru maupun siswa.

Salah satu sekolah yang mengalami kendala ini yaitu SMP Negeri 2 Bunguran Timur Laut. Jaringan internet yang sering tidak stabil membuat guru kesulitan memberikan materi pembelajaran secara maksimal pada peserta didik.

Dampak Langsung Terhadap Proses Belajar Mengajar

Kepala SMP Negeri 2 Bunguran Timur, Maryadi, menyebutkan bahwa keterbatasan internet menghambat proses belajar berbasis digital. Guru dan siswa mengalami kesulitan untuk mengikuti perkembangan materi yang variatif dan interaktif.

Sekolah memang sudah mendapatkan bantuan smart TV sebagai alat bantu pembelajaran. Namun, menurut Maryadi, pemanfaatan perangkat tersebut belum optimal karena masih membutuhkan koneksi internet yang memadai.

“Smart TV memang bisa digunakan secara offline, tetapi jika didukung internet, materi pembelajaran tentu akan lebih variatif dan interaktif,” jelas Maryadi. Pemanfaatan alat pembelajaran jadi kurang maksimal jika akses internet lemah atau bahkan tidak tersedia.

Kerugian Bagi Guru dan Siswa

Akses internet yang belum merata di wilayah ini berdampak langsung pada keterbatasan guru mengakses materi ajar daring. Guru tidak bisa leluasa memperkaya wawasan dengan sumber-sumber belajar terkini yang hanya tersedia online.

Dampak lain adalah minimnya penggunaan metode pembelajaran interaktif. Teknologi pendidikan seperti video pembelajaran atau aplikasi edukasi digital menjadi jarang digunakan di kelas karena kendala jaringan.

Tuntutan Infrastruktur Digital untuk Pendidikan

Maryadi berharap pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur jaringan internet di wilayah Bunguran Timur Laut. Harapan ini juga menjadi suara banyak sekolah lain di daerah tertinggal yang ingin kualitas pendidikan meningkat.

Dalam konteks ini, dukungan pemerintah melalui peningkatan jaringan internet sangat penting. Kualitas pendidikan sangat bergantung pada kemudahan akses informasi dan teknologi di sekolah.

Hambatan Digitalisasi Sekolah

Berikut adalah beberapa kendala utama yang dihadapi sekolah akibat keterbatasan akses internet:

  1. Penggunaan smart TV dan perangkat digital lain belum optimal.
  2. Materi pembelajaran daring sulit diakses.
  3. Pengembangan metode pembelajaran inovatif terhambat.
  4. Guru kesulitan mencari sumber belajar terbaru dan valid.
  5. Efektivitas pembelajaran digital menurun.

Langkah-langkah strategis perlu diambil agar sekolah-sekolah di daerah memiliki sarana yang setara. Pemerataan infrastruktur digital sangat diperlukan agar kualitas pendidikan tidak tertinggal, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi siswa untuk tumbuh di era pendidikan modern.

Penting bagi pihak terkait untuk segera mengatasi kendala konektivitas ini. Dengan jaringan internet yang stabil, proses belajar mengajar bisa berjalan lancar serta memberi pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa dan guru.

Exit mobile version