Kenaikan harga HP Xiaomi terbaru telah menjadi kenyataan setelah peluncuran Xiaomi 17 Ultra di China. Ponsel flagship ini dibanderol mulai dari 6.999 yuan untuk varian 12/256GB, naik sekitar 10% dibandingkan generasi sebelumnya Xiaomi 15 Ultra yang harganya 6.499 yuan. Inflasi harga ini disebabkan oleh lonjakan harga RAM yang berdampak signifikan pada biaya produksi perangkat.
Menurut laporan Aju News, harga Xiaomi 17 Ultra untuk pasar global diperkirakan akan 10% lebih mahal dari harga domestik di China. Krisis kelangkaan DRAM menjadi pemicu utama kenaikan harga ini. DRAM yang merupakan komponen memori utama ponsel, kini harganya melonjak karena permintaan tinggi dari sektor pusat data AI yang membutuhkan memori canggih.
Sekitar 20% biaya komponen smartphone berasal dari DRAM. Ketika biaya RAM naik secara signifikan, produsen HP pun kesulitan mempertahankan margin keuntungan tanpa menaikkan harga jual produk. Xiaomi menjadi salah satu vendor pertama yang mengumumkan kenaikan harga akibat tekanan itu.
Dampak pada Vendor Lain
Vendor lain diperkirakan akan segera mengikuti langkah Xiaomi pada awal tahun depan. Samsung, misalnya, menargetkan penjualan Galaxy S26 series dan Galaxy Z Fold8/Flip8 lebih tinggi 10% dari generasi terdahulu. Hal ini dipandang sebagai cara untuk mengimbangi margin yang tergerus oleh naiknya biaya produksi.
Harga ponsel flagship Samsung selama beberapa tahun terakhir cukup stabil, seperti seri Galaxy S21 hingga S25 yang dijual di kisaran USD 799. Namun prediksi kenaikan harga mulai muncul seiring tekanan biaya RAM yang makin besar.
Apple juga tidak luput dari pengaruh krisis RAM, meskipun berhasil menjaga harga iPhone 17 series tetap stabil. Seri iPhone 18 yang akan rilis musim gugur mendatang diprediksi mengalami kenaikan harga, terutama karena upgrade RAM dan kemungkinan peluncuran iPhone layar lipat dengan teknologi premium. Kenaikan harga untuk produk Apple memang belum terperinci, tetapi diprediksi cukup signifikan.
Faktor Utama Kenaikan Harga
- Lonjakan permintaan DRAM untuk pusat data AI.
- Kelangkaan pasokan chip memori mobile.
- Kenaikan biaya komponen hingga 20% dari total biaya produksi ponsel.
- Tekanan untuk mempertahankan margin keuntungan oleh para vendor HP.
Krisis RAM ini bukan hanya berdampak pada Xiaomi, tetapi juga menimbulkan gelombang kenaikan harga yang diperkirakan akan menyebar ke berbagai merek ponsel global lainnya. Konsumen juga perlu mengantisipasi perubahan harga dan berdampak pada keputusan membeli perangkat smartphone baru.
Perubahan pasar RAM akibat teknologi AI dan kebutuhan memori tinggi diyakini akan terus memengaruhi industri smartphone dalam waktu dekat. Produsen harus menyesuaikan strategi harga dan produksi agar bisa bertahan di tengah tekanan biaya komponen tersebut.
Baca selengkapnya di: inet.detik.com