Zendo merupakan layanan ojek online (ojol) yang dikembangkan oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) sejak 2015. Berbeda dari Gojek dan Grab, Zendo mengusung konsep bisnis berbasis syariah serta berfokus pada pemberdayaan ekonomi umat, khususnya anggota Muhammadiyah. Layanan ini kini telah beroperasi di lebih dari 70 kota di Indonesia dan terus melakukan ekspansi aktif pada 2025.
Salah satu keunggulan Zendo adalah sistem pemesanan ganda yang memudahkan pengguna. Selain aplikasi Android yang dapat diunduh di Google Play Store, Zendo juga melayani pemesanan melalui WhatsApp. Metode ini membantu pengguna yang enggan mengunduh aplikasi agar bisa tetap mengakses layanan dengan lebih personal dan mudah melalui chat langsung dengan admin.
Pendekatan Syariah dalam Operasional Zendo
Zendo secara tegas mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pengoperasian sehari-harinya. Contohnya, pengemudi diberikan jeda waktu untuk menjalankan salat dan jam operasional disesuaikan dengan waktu ibadah umat Muslim. Sekretaris Jenderal SUMU, Ghufron Mustaqim, menyatakan bahwa Zendo bertujuan memberi kontribusi nyata dalam pemberdayaan ekonomi umat dan sebagai wadah bagi pengusaha Muhammadiyah.
Lutfy Azizah, CEO Zendo, menegaskan bahwa aplikasi ini tidak hanya menyediakan layanan transportasi tetapi juga mengedepankan aspek sosial dan kemanusiaan. Zendo membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat, terutama kader Muhammadiyah, untuk bergabung sebagai mitra pengemudi dan membantu mengurangi angka pengangguran yang masih menjadi isu nasional.
Variasi Layanan yang Diberikan
Zendo menawarkan berbagai produk layanan yang lengkap layaknya kompetitor utamanya. Layanan tersebut meliputi:
- Zendo Bike – transportasi sepeda motor
- Zendo Car – transportasi mobil
- Zendo Delivery – pengiriman barang
- Zendo Food – pesan antar makanan
- Zendo Shopping – belanja kebutuhan harian
- Zendo Cleaning Service – layanan kebersihan
- Zendo Home Service – perbaikan rumah dan elektronik
Hingga akhir 2025, 25 kota sudah aktif melayani pelanggan. Kota-kota besar seperti Yogyakarta, Bekasi, dan Malang masuk dalam daftar wilayah operasional aktif. Jakarta menjadi target utama dengan jumlah pengguna paling besar dalam waktu dekat.
Struktur Komisi dan Tarif yang Kompetitif
Mengenai pembagian hasil, Zendo menerapkan komisi sekitar 20% dari pendapatan mitra, angka yang sebanding dengan potongan Gojek maupun Grab. Contohnya di Tulungagung, pembagian hasil pengemudi dan perusahaan adalah 80:20 yang dinilai cukup transparan. Tarif layanan juga diklaim lebih terjangkau untuk konsumen, dengan rincian harga ojek motor sebagai berikut:
- Rp 10.000 untuk jarak 0-3 km
- Rp 12.000 untuk jarak 3,1-4 km
- Rp 15.000 untuk jarak 4,1-5 km
- Rp 2.500 per km untuk jarak lebih dari 7 km
Meskipun begitu, Zendo menghadapi tantangan berupa aturan internal yang cukup ketat. Pengemudi dilarang menolak order dan diwajibkan mematuhi jam kerja yang ditentukan, yang menurut beberapa pengemudi memberatkan dan menjadi sorotan di media sosial.
Secara keseluruhan, Zendo menjadi alternatif ojol nasional yang unik dengan identitas kuat berbasis syariah dan fokus pada pemberdayaan umat. Dengan pendekatan pemesanan yang lebih fleksibel dan tarif yang relatif bersaing, Zendo menambah warna baru di ekosistem layanan transportasi digital di Indonesia. Keberadaan Zendo diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi komunitas sekaligus menjadi pilihan terpercaya bagi pelanggan yang mengutamakan nilai-nilai sosial dan keagamaan.
