Baterai dengan kapasitas 5000 mAh pada Itel A100 C ternyata mampu memberikan daya tahan yang lebih irit dibandingkan banyak smartphone di kelas entry-level. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang diintegrasikan secara efektif pada perangkat ini.
Pertama, penggunaan layar beresolusi HD+ 720p pada Itel A100 C membuat konsumsi daya layar dan GPU menjadi lebih ringan. Resolusi yang tidak terlalu tinggi ini mengurangi kebutuhan energi secara signifikan jika dibandingkan dengan layar beresolusi lebih besar di ponsel lain yang biasanya menuntut daya yang lebih besar. Dengan layar 6,6 inci dan refresh rate 90Hz yang masih hemat daya, pengguna dapat menikmati pengalaman visual yang cukup nyaman tanpa mengorbankan baterai.
Kedua, chipset Unisoc T7100 yang digunakan pada ponsel ini didesain untuk performa yang efisien di kelasnya. Chipset ini menghadirkan konsumsi daya rendah karena tidak dibuat untuk aplikasi berat, sehingga daya yang keluar dari baterai dapat digunakan lebih lama untuk menjalankan aktivitas sehari-hari yang umum, seperti browsing, chatting, dan penggunaan media sosial. Proses manufaktur 12nm pada chipset ini ikut membantu efisiensi energi secara keseluruhan.
Ketiga, sinergi antara layar hemat daya dan chipset yang efisien memang menghasilkan beban pemakaian daya yang minim. Inilah sebab utama mengapa baterai sebesar 5000 mAh pada Itel A100 C terasa lebih awet dibandingkan smartphone lain dengan kapasitas baterai yang sama atau bahkan lebih besar di kelas harga serupa. Ini menjadi nilai jual penting bagi konsumen yang menginginkan baterai tahan lama tanpa harus mengorbankan kualitas dan performa dasar ponsel.
Selain itu, Itel A100 C juga menjalankan sistem operasi Android 15 Go Edition yang ringan dan dioptimalkan untuk perangkat dengan spesifikasi sederhana. Sistem ini mengurangi penggunaan sumber daya, sehingga baterai bisa bertahan lebih lama dibanding Android versi penuh yang biasa digunakan pada ponsel kelas atas. Fitur tambahan seperti sensor sidik jari samping, kontrol inframerah, dan audio DTS melengkapi pengalaman pengguna tanpa menambah beban baterai secara signifikan.
Dalam hal daya tahan fisik, Itel A100 C sudah memiliki sertifikasi MIL-STD-810H yang menjamin ketangguhan terhadap benturan, guncangan, suhu ekstrem, dan kelembapan. Dengan begitu, ponsel ini dapat bertahan lama di lingkungan kerja outdoor atau kondisi berat. Ponsel ini sangat cocok bagi pengguna yang butuh perangkat tahan banting dan hemat energi dengan harga di bawah satu juta rupiah.
Berikut beberapa faktor penghemat daya utama pada Itel A100 C:
1. Layar HD+ 720p dengan refresh rate 90Hz yang hemat konsumsi energi.
2. Chipset Unisoc T7100 (12nm) yang efisien untuk penggunaan sehari-hari.
3. Sistem operasi Android Go Edition yang ringan dan optimal.
4. Efisiensi kombinasi hardware dan software yang mengurangi beban baterai.
5. Output charger 10W yang meskipun lambat mengisi ulang, memberikan perawatan baterai lebih baik.
Fitur UltraLink juga menambahkan nilai lebih bagi pengguna, terutama yang sering berada di lokasi dengan sinyal seluler terbatas. Teknologi ini memungkinkan panggilan telepon gratis antar sesama pengguna Itel dengan menggunakan koneksi Bluetooth jarak jauh tanpa pulsa atau data. Fitur ini memanfaatkan konsumi daya yang rendah sehingga tidak membebani baterai saat digunakan.
Secara keseluruhan, Itel A100 C menawarkan keseimbangan ideal antara daya tahan baterai, performa, dan ketahanan fisik di kelas entry-level. Meski kapasitas baterainya hanya 5000 mAh, teknologi dan optimalisasi yang diterapkan menjadikannya lebih hemat energi dan tahan lama. Itel berhasil menghadirkan ponsel harga terjangkau dengan fitur dan kemudahan penggunaan yang relevan bagi konsumen yang mengutamakan ketahanan baterai dan fisik.