Black Shark Resmi Hentikan Produksi Smartphone Gaming, Apa Penyebabnya?

Shopee Flash Sale

Black Shark, merek smartphone gaming yang dikenal luas, resmi menghentikan produksi perangkatnya. Keputusan ini menandai berakhirnya kehadiran Black Shark di segmen smartphone gaming yang sebelumnya cukup kompetitif.

Sumber internal mengonfirmasi bahwa seluruh lini produksi smartphone gaming Black Shark sudah dihentikan. Babak baru ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin menantang.

Dalam perjalanan bisnisnya, Black Shark pernah menjadi pionir smartphone gaming dengan berbagai fitur khusus. Pada November 2021, Black Shark 4s Pro sempat dinobatkan oleh AnTuTu sebagai smartphone dengan performa terbaik di kelasnya.

Meski memiliki prestasi impresif, persaingan ketat dan tren penurunan pasar smartphone gaming membuat brand Black Shark harus mengambil keputusan berat. Industri ini memang menunjukkan penurunan minat konsumen dalam beberapa tahun terakhir.

Black Shark terkenal dengan inovasi seperti sistem pendingin canggih dan tombol trigger untuk mendukung aktivitas gaming. Strategi pemasaran agresif juga pernah dijalankan, termasuk diskon besar saat momen Lebaran 2022, di mana Black Shark 4 dan Asus ROG Phone 5 diberikan potongan harga sampai Rp3,5 juta.

Perjalanan Black Shark di Pasar Smartphone Gaming

Didukung oleh Xiaomi, Black Shark hadir sebagai salah satu opsi favorit para gamer mobile sejak awal kemunculannya. Setiap generasi menghadirkan peningkatan fitur, seperti layar dengan refresh rate tinggi dan teknologi pendinginan yang lebih optimal.

Seri terakhir yang dirilis adalah Black Shark 5, termasuk varian Pro yang menawarkan RAM sebesar 16GB. Seri ini diluncurkan secara global dengan harga sekitar 15 jutaan di Indonesia, menjadi simbol keunggulan teknologi gaming pada masanya.

Dampak Penghentian Produksi terhadap Pasar dan Konsumen

Penghentian produksi smartphone gaming oleh Black Shark akan mempengaruhi lanskap kompetisi. Saat ini, pasar diperkirakan akan semakin dikuasai oleh merek lain seperti ASUS ROG Phone, Red Magic, dan Lenovo Legion.

Para konsumen yang sebelumnya mengandalkan produk Black Shark sekarang harus mencari alternatif lain untuk perangkat gaming mobile. Namun, layanan purna jual pada perangkat yang sudah tersebar di pasaran tetap akan dijalankan sesuai ketentuan.

Keputusan ini juga memperlihatkan ketatnya persaingan dan perubahan tren di industri smartphone gaming. Meskipun demikian, Black Shark masih memiliki peluang untuk bertransformasi dan berkontribusi dalam segmen aksesori game atau teknologi terkait lainnya.

Industri gaming mobile akan terus mengalami evolusi yang dinamis. Keputusan strategis seperti penghentian produksi smartphone gaming ini menunjukkan bahwa siklus bisnis dalam teknologi memang berjalan sesuai perubahan pasar dan kebutuhan konsumen.

Berita Terkait

Back to top button